CIKAMPEK - Perusahaan pupuk yang bernaung di bawah holding PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) (Pusri) ditargetkan bisa meraup pendapatan sebesar Rp44,4 triliun pada 2010.
Deputi Menteri BUMN Bidang Agroindustri, Kehutanan, Kertas, Percetakan dan Penerbitan Agus Pakpahan menuturkan untuk bisa mencapai target itu diperlukan sinergi bersama dengan BUMN yang lain.
"Ada captive market yang cukup besar, sehingga target tersebut bisa dicapai. Ada langkah lain yang harus dilakukan, yaitu dengan melakukan sinergi dengan BUMN yang lain," ujarnya hari ini.
Perusahaan pupuk yang berada di bawah holding Pusri adalah PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Sriwidjaja, PT Pupuk Kaltim, serta PT Pupuk Iskandar Muda.
Kementerian BUMN menargetkan laba bersih seluruh perusahaan milik pemerintah pada tahun ini mencapai Rp82 triliun. Jika mengacu pada jumlah tersebut, perusahaan pupuk pelat merah menyumbang 54,18% dari total laba BUMN.
Sementara itu dalam kunjungan ke pabrik Pupuk Kujang, manajemen mengungkapkan perseroan mengalami kekurangan pasokan gas, sehingga tidak mampu memproduksi pupuk sesuai dengan kapasitas terpasang.
Masalah pasokan gas sejauh ini menjadi isu utama bagi industri pupuk. Ketika industri dalam negeri banyak membutuhkan gas, produksi gas nasional justru diekspor lantaran terikat kontrak sebelumnya.
Terkait dengan masalah ini, sejumlah pihak mendesak pemerintah untuk menjadi mediator dalam proses negosiasi antara produsen pupuk dan kontraktor production sharing (KPS) agar dapat dicapai kesepakatan harga dan pengaturan volume pasokan gas.(yn)