28 May 2015
LAMPUNG - PT Pusri Palembang sebagai pelaksana Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) melakukan panen di areal persawahan kelompok tani “TANI MAJU” Desa Kuala Sekampung Kec. Sragi Kab. Lampung Selatan (28/5). Acara dihadiri Dirjen Prasarana Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Dr. Ir. H. Sumarjo Gatot Irianto, M.S, D.A.A.
Lahan yang siap dipanen di Desa Kuala Sekampung seluas 1.200 Ha, sedangkan luas lahan program GP3K di 3 desa Kecamatan Sragi seluas 506,5 Ha, sebagian besar telah di panen. Sampai dengan 25 Mei 2015, realisasi panen program GP3K di Lampung telah mencapai 121.434,91 Ha dari total tanam 121.654,16 Ha. Total produksi gabah kering panen (GKP) yang dihasilkan sebesar 785.260,90 ton. Untuk wilayah Lampung Selatan realisasi luas tanam sebesar 21.929 Ha sampai 25 Mei 2015 realisasi panen produksi GKP telah mencapai 142.000,66 Ton.
Dari 9 (sembilan) Desa di Kec. Sragi, pelaksanaan program GP3K hanya meliputi 3 (tiga) desa yang terdiri dari 25 kelompok tani. Adapun varietas yang ditanam adalah jenis “Sido Muncul”. Dengan adanya program GP3K, produktivitas hasil pertanian meningkat dari rata-rata sebelumnya 4,6 ton menjadi 6 - 7 ton/ha.
Dirjen Tanaman Pangan terus mendorong dan mengingatkan produsen pupuk untuk mengawasi distribusi pupuk bersubsidi secara ketat sehingga menjamin ketersediaan pupuk untuk meningkatkan produksi padi dan ketahanan pangan.
Dirjen juga mengingatkan agar PT. Pupuk Indonesia Holding Company beserta anak perusahaannya ikut menyerap hasil panen para petani untuk menyangga stock pangan nasional, mendukung program ketahanan pangan dan pemerintah menargetkan penyerapan hasil panen petani pada tahun ini sebanyak 4 (empat) juta ton beras.
PT Pusri Palembang telah membentuk Satuan Tugas Pembelian Gabah/Beras/Jagung dan tim tersebut telah mulai membeli gabah/beras langsung ke petani maupun kelompok tani. Realisasi pengadaan gabah/beras oleh PT Pusri Palembang sampai dengan 25 Mei 2015 adalah sebesar 619 ton beras dan 3.419 ton Gabah Kering Giling.
Pelaksanaan pembelian gabah/beras tersebut menggunakan mekanisme korporasi yang dilakukan oleh PT Pusri Palembang dan PT Petrosida (Group PT Petro Kimia Gresik).
Untuk meningkatkan produktivitas tanaman serta menjamin kualitas gabah/beras yang dihasilkan bermutu baik dalam kerangka mensukseskan program ketahanan pangan, maka Dirjen PSP mendorong PIHC Group dapat terus mengembangkan manajemen budidaya tanaman padi dalam program GP3K dengan pendekatan system agribisnis sbb :
1. Subsistem Agribisnis/Agroindustri Hulu
Meliputi pengadaan sarana produksi pertanian antara lain terdiri dari benih, pupuk , pestisida pengendalian hama dan penyakit. Betapa pentingnya subsistem ini mengingat perlunya keterpaduan dari berbagai unsur itu guna mewujudkan sukses agribisnis. Industri yang menyediakan sarana produksi pertanian disebut juga sebagai agroindustri hulu (upstream), kedepannya PT Pusri palembang akan lebih berinovasi dalam memproduksi produk-produk baru.
2. Subsistem budidaya / usahatani
PT Pusri Palembang melalui program GP3K akan mengawal usaha petani dalam menghasilkan produk pertanian berupa bahan pangan, hasil perkebunan. Pelaku kegiatan dalam subsistem ini adalah produsen yang terdiri dari Distributor, Pengecer, Kelompok Tani maupun petani.
3. Subsistem Agribisnis/agroindustri Hilir meliputi Pengolahan dan Pemasaran (Tata niaga) produk pertanian dan olahannya
Dalam subsistem ini terdapat rangkaian kegiatan mulai dari pengumpulan produk usaha tani, pengolahan, penyimpanan dan distribusi. Sebagian dari produk yang dihasilkan dari usaha tani didistribusikan langsung ke konsumen didalam atau di luar negeri. Sebagian lainnya mengalami proses pengolahan lebih dahulu kemudian didistribusikan ke konsumen. Pelaku kegiatan dalam subsistem ini ialah pengumpul produk, pengolah, pedagang, penyalur ke konsumen, pengalengan dan lain-lain. Industri yang mengolah produk usahatani disebut agroindustri hilir (downstream).
Karena peranan yang amat penting tersebut PT Pusri Palembang saat siap ikut melakukan upaya pembelian gabah/beras dalam tujuan menstabilkan harga dan mengamankan stok beras berkualitas sesuai standart.
4. Subsistem jasa layanan pendukung agribisnis (kelembagaan)
Subsistem jasa layanan pendukung agribisnis (kelembagaan) atau supporting institution adalah semua jenis kegiatan yang berfungsi untuk mendukung dan melayani serta mengembangkan kegiatan sub-sistem hulu, sub-sistem usaha tani, dan sub-sistem hilir. Lembaga-lembaga yang terkait dalam kegiatan ini adalah penyuluh, konsultan dan penelitian.
PT Pusri Palembang memberikan layanan informasi yang dibutuhkan oleh petani dan pembinaan teknik produksi, budidaya pertanian, dan manajemen pertanian, adapun dalam hal ini PT Pusri Palembang telah menggandeng Perguruan Tinggi dalam upaya memberikan layanan informasi teknologi produksi, budidaya, atau teknik manajemen mutakhir hasil penelitian dan pengembangan.
Agribisnis sebagai suatu sistem, bukan sebagai sektor karena jika tidak ada salah satu subsistemnya maka agribisnis tidak akan berjalan. Susbsistem agribisnis itu sendiri ialah Hulu, Usaha tani, Hilir dan Kelembagaan. Dan disimpulkan pula bahwa dalam perekonomian kita, agribisnis berperan penting dalam perkembangan di sektor perekonomian, sesuai dengan VISI & MISI PT Pusri Palembang "Memproduksi serta memasarkan pupuk dan produk agribisnis secara efisien, berkualitas prima dan memuaskan pelanggan"
Untuk mendukung subsistem agribisnis tersebut Komite GP3K PT Pusri Palembang akan mensinergikan kegiatan sub-sistem hulu, sub-sistem usaha tani, dan sub-sistem hilir sehingga dapat terwujudnya Ketahanan Pangan Nasional
Palembang, 28 Mei 2015
Bagikan
17 December 2024
JELANG HUT KE-65, PUSRI GELAR KHITANAN MASSAL UNTUK LINGKUNGAN10 December 2024
PUSRI RAIH PRESTASI PADA AJANG TKMPN 2024