Pusri Bangun Pabrik Pupuk NPK Tahun Ini
PALEMBANG : PT Pupuk Sriwidjaja menargetkan untuk membangun satu unit dari tiga pabrik pupuk majemuk Nitrogen-Phospat-Kalsium (NPK) berkapasitas 1.100 ton per hari pada tahun ini setelah mendapatkan persetujuan dari komisaris.
“Ya, rancangan dan studi kelayakan sudah tuntas, komisaris sudah setuju tinggal diajukan ke pemegang saham saja, mudah-mudahan pada tahun ini pembangunan sudah terealisasi dan 2011 mulai beroperasi”, ungkap Direktur Utama PT.Pusri Dadang Heru Kodri usai pengantongan akhir produksi urea 2009, pekan ini.
Dadang mengungkapkan Pusri rencananya akan membangun tiga unit pabrik, tetapi dipastikan baru satu yang akan direalisasikan pada tahun ini dan diperkirakan lokasi pabrik tersebut tidak jauh dengan pabrik Pusri IB, II, III, IV yang beroperasi saat ini.
Dia mengungkapkan bangunan pabrik NPK tersebut tidak akan menggunakan pinjaman dari luar mengingat kas internal perusahaan sudah siap untuk mendanai pabrik yang diperkirakan menelan dana investasi senilai US$6 juta per unit.
Saat ini, ungkapnya, permintaan NPK setiap tahunnya terus meningkat pesat, pada 2007 hanya 700.000 ton, kini mencapai 1,5 juta ton per tahun atau 46% dari total kebutuhan urea hingga kini mencapai 6 juta ton per tahun.
”Kami akan bicarakan lagi pada RUPS Maret nanti, sehingga pembangunan pabrik benar-benar matang,” paparnya.
Terkait dengan perkembangan kinerja perusahaan, Dadang mengungkapkan produksi dari empat pabrik urea Pusri hingga pengantongan akhir tahun lalu telah melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP). Realisasi produksi pupuk urea mencapai 2.026.710 ton atau 101,3% dari target.
Menurut dia, membaiknya produksi urea pada 2009 setidaknya dapat mendukung program kerja perusahaan untuk mendukung program 100 hari pemerintah, yakni revitalisasi industri pupuk yang masuk sebagai 15 program kerja unggulan guna peningkatan ketahanan pangan nasional.
”Kebutuhan pupuk tahun depan semakin meningkat khusus untuk memenuhi sektor pangan pemerintah menetapkan bahwa PSO yang harus dipenuhi sebesar 6 juta ton atau jumlah ini meningkat 500.000 ton dibandingkan dengan 2009 yang sebesar 5,5 juta ton,” katanya.
Dia menyebutkan, realisasi Pusri I B dalam RKAP mencapai 510.300 ton dan realisasi hingga akhir tahun mencapai 522.785 ton atau 102,4% dari kapasitas terpasang 570.000 ton per tahun.
Produksi unit Pusri II pada periode yang sama mencapai 466,470 ton atau 105,2% dari kapasitas terpasang 552,000 ton, Pusri III terealisasi 474,345 atau 92,4% dari kapasitas terpasang 570.000 ton dan Pusri IV terealisasi 563.110 ton atau 105,5% dari kapasitas terpasang 570.000 ton per tahun. (K49)