PALEMBANG: PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Holding menargetkan mulai 2010 disetiap kabupaten/kota dibangun satu pabrik pupuk organik guna mendukung ketahanan pangan nasional.
Direktur Utama PT Pusri Dadang Heru Kodri mengakui saat ini dengan kondisi naiknya harga pupuk subsidi dari Rp1.200 per kg menjadi Rp1.600 per kg atau naik 35%, berdampak pada penyerapan pupuk anorganik yang masih sangat lambat berkisar 80%.
"Saat ini petani masih kaget dengan naiknya harga pupuk anorganik sehingga sebagian petani di Jawa beralih menggunakan pupuk organik," katanya, kemarin. Dia menjelaskan pemerintah telah mencanangkan program Go Organik pada tahun ini, sehingga harus diimbangi percepatan kapasitas produksi pupuk organik.
Oleh karena itu, pada 2014 setidaknya sudah berdiri pabrik pupuk organik di sejumlah kabupaten.
Untuk mencapai program tersebut, paparnya, Pusri ditugaskan mendistribusikan pupuk organik sekitar 450.000 ton.
"Kami mengajak UKM di berbagai daerah untuk bekerja sama memproduksi pupuk organik.''
Dia menyebutkan kebutuhan dana investasi bagi pendirian pabrik pupuk organik berkapasitas 10 ton per hari sekitar Rp2,5 miliar, di antaranya Rp800 juta untuk pengadaan mesin, sisanya untuk membangun pabrik serta modal kerja.
Meski demikian Dadang mengakui pihaknya masih jauh tertinggal dengan produsen pupuk lain dalam pengembangan pabrik pupuk organik, seperti Petro rencananya akan membangun pabrik pupuk organik di Sumatra Utara, padahal Sumut masih wilayah pemasaran Pusri. Dia menambahkan PT Pusri baru memiliki sekitar 4 pabrik pupuk organik dengan kapasitas masing-masing sekitar 3.000 ton per tahun, tersebar di Sragen Jateng, Cianjur Jawa Barat, Lumajang Jawa Timur.
Di bagian lain, PT Pusri menjalin kerja sama dengan PT Bank Mandiri Tbk dalam pengembangan pemakaian layanan kartu mandiri prabayar gaz card untuk pembayaran bahan bakar minyak (BBM) kendaraan operasional di SPBU.
Menurut Eksecutive Vice President PT Bank Mandiri Sunarso dengan menggunakan gaz card ini, setidaknya transaksi BBM untuk kendaraan operasional Pusri akan lebih cepat dan praktis karena dilakukan secara offline dengan mengurangi nilai uang pada kartu. (K49)