Palembang, (
Antara Sumbar) - Perseroan Terbatas Pupuk Sriwidjaja Palembang, Sumatera Selatan, pada 2014 berupaya meningkatkan target produksi meskipun target yang ditetapkan pada 2013 hanya terealisasi 97 persen.
"Tahun ini realisasi produksi pupuk urea mencapai 1,9 juta ton atau 97 persen dari target yang ditetapkan, namun kami optimistis pada 2014 bisa memproduksi urea lebih banyak lagi sesuai dengan target yang ditetapkan sebesar 2,045 juta ton," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ganie di Palembang, Senin.
Dia menjelaskan realisasi produksi pupuk urea pada 2013 sebesar 97 persen dan produksi amonia sebesar 96 persen dari target yang ditetapkan, cukup baik melihat kondisi pabrik saat ini yang semuanya telah berusia tua.
Kondisi keempat pabrik PT Pusri secara umum memprihatinkan karena sudah berusia tua, pabrik yang usianya relatif paling muda adalah pabrik 1B yang dibangun pada 1994, sedangkan yang berusia paling tua adalah pabrik Pusri 2 dibangun pada 1974.
"PT Pusri sekarang ini memiliki empat unit pabrik dengan total kapasitas produksi mencapai 2,262 juta ton per tahun. Namun, karena kondisinya sudah berusia tua, beberapa tahun terakhir kemampuan produksinya tidak bisa maksimal lagi," ujarnya.
Meskipun kondisi semua pabrik berusia tua, pihaknya terus berupaya mengoperasikannya secara maksimal dengan melakukan beberapa penggantian suku cadang dan merawat mesin secara berkala.
Dengan dilakukannya penggantian suku cadang dan perawatan mesin secara berkala, kondisi pabrik pada masa mendatang diprediksi akan lebih baik sehingga optimistis peningkatan target produksi pupuk urea pada 2014 sebesar 2,045 juta ton bisa tercapai.
Pada kesempatan sebelumnya, Direktur Produksi PT Pusri Johan Syafri mengatakan dalam kondisi pabrik yang sudah tua saat ini, target produksi pupuk urea dalam tiga tahun terakhir tidak pernah tercapai.
"Produksi pupuk urea akhir-akhir ini tidak pernah tercapai sesuai target, meskipun demikian realisasi produksi yang mencapai di atas 90 persen sudah cukup baik melihat kondisi pabrik yang semuanya telah berusia tua," ujar dia.
Untuk mempertahankan kegiatan produksi pupuk urea agar tetap bisa maksimal, pihaknya secara bertahap berupaya melakukan perawatan pabrik dan melakukan penggantian suku cadang mesin pabrik sesuai dengan masa pakainya serta secara bertahap berupaya melakukan revitalisasi pabrik tersebut.
Saat ini, sedang dilakukan pembangunan satu pabrik baru, yakni Pusri 2B, yang merupakan proyek revitalisasi pabrik yang usianya paling tua, yakni Pusri 2.
Pelaksanaan pembangunan pabrik baru proyek revitalisasi yang dimulai pada 8 April 2013 di areal komplek pabrik di kawasan Sungai Lais, Jalan Mayor Zen Palembang itu, telah mencapai 30 persen atau sesuai dengan target yang ditetapkan.
Melihat perkembangan pembangunan pabrik baru proyek revitalisasi pabrik tertua Pusri 2 itu, pihaknya optimistis pabrik baru Pusri 2B yang memliki kapasitas produksi amonia mencapai 2.000 ton per hari atau 660.000 ton per tahun dan kapasitas pabrik urea 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun bisa beroperasi pada 2015 atau paling lambat 2016, kata Johan. (*/sun)