Palembang, Gatra.com – PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) berkomitmen menjaga keselamatan dan kesehatan kerja serta sistem manajemen lingkungan. Keseriusan perusahaan dalam mengelola keselamatan pabrik juga tercermin dari apresiasi terhadap kinerja K3, seperti menerima bendera emas SMK3 tahun lalu dan apresiasi lainnya.
Hal ini disampaikan Manager Humas PT. Pusri Soerjo Hartono. Ia menerangkan, Pusri merupakan perusahaan yang menyediakan produk-produk solusi agribisnis dengan produk utama di antaranya ammonia (NH3), pupuk urea, pupuk NPK dan beberapa produk inovasi lainnya. “Dari sisi K3, Pusri menerapkan standar safety tinggi dalam proses pembuatan pupuk urea, penyimpanan bahan kimia dan produk. Secara rutin menginspeksi pemeliharaan keamanan dan keselamatan bahan baku, bahan kimia, proses, peralatan dan setiap bahan kimia dilengkapi dengan Safety Data Sheet,” ujarnya dalam keterangan persnya yang diterima GATRA.
Produk utama perusahaan yang berupa Ammonia (NH3), pupuk Urea, pupuk NPK dan beberapa produk inovasi lainnnya dengan salah satu bahan bakunya ialah amoniak. Ammonia merupakan hasil reaksi gas alam dengan air dan udara, dan menghasilkan produk samping berupa gas Karbondioksida (CO2). Ammonia yang diproduksi Pusri berfase cair dan sebagian besarnya digunakan sebagai bahan baku guna pembuatan urea dan sisanya disimpan pada temperatur -33oC dalam tangki bertekanan yang dilengkapi dengan kompresor refrigerasi dan instalasi pengamanan lainnya.
“Ammonia mudah larut dalam air dan tidak bersifat eksplosif. Urea yang diproduksi Pusri berupa padatan/kristal putih dengan formula CO(NH2)2 dan dihasilkan dari reaksi ammonia dan karbondioksida,”kata ia.
Urea biasa dimanfaatkan sebagai pupuk, bersifat higroskopis dan tidak eksplosif. NPK yang diproduksi Pusri merupakan pupuk majemuk yang terdiri dari campuran unsur Nitrogen, Phosphate dan Kalium dengan formula yang bervariasi (terutama NPK 15-15-15 sebagai pupuk bersubsidi) dan tidak ada satupun yang bersifat eksplosif. “Dalam proses produksi Ammonia, Urea dan NPK, Pusri tidak menggunakan bahan baku berupa asam nitrat sehingga tidak mungkin menghasilkan ammonium nitrat. Di sisi lain, Pusri juga tidak pernah menggunakan ammonium nitrat sebagai bahan baku untuk memproduksi NPK. Dengan demikian, Pusri aman dari potensi ledakan akibat ammonium nitrat seperti yang terjadi di Beirut beribukota Lebanon,” ungkapnya.
Perlindungan ammonia di Pusri sesuai dengan standar NFPA (National Fire Protection Association) 400, Hazardous Materials Code. Ammonia tersebut disimpan dalam tangki yang dijaga pada suhu -33oC dengan tekanan sedikit di atas atmosferik. Perlengkapan pengamanan di tangki amoniak Pusri berupa dike, water curtain fog dan spray water di sekeliling tangki guna meminimalisir paparan suhu panas jika terjadi kebakaran di pabrik sehingga suhu auto ignition 651oC tidak tercapai dan tidak ada zat oksidan yang mudah terbakar di sekitar tangki.
Selain itu, sebagai salah satu objek vital nasional (OBVITNAS), Pusri juga telah menerapkan sistem manajemen pengamanan berbasis Perpol No. 07 Tahun 2019. Atas kinerja dan hasil audit yang baik, Pusri menjadi satu-satunya perusahaan obvitnas yang meraih sertifikat gold Mabes POLRI.
Ia menegaskan jika Pusri menjaga keamanan dan keselamatan baik di tempat kerja maupun lingkungan masyarakat.
“Kami menjamin aktivitas operasional pabrik tetap berjalan aman dan sesuai prosedur. Semua dilakukan demi mendukung tercapainya ketahanan pangan, khusus di tengah masa pandemi saat ini. Pangan menjadi sektor utama, dan kami siap mendukung pemerintah untuk menyukseskannya,”pungkasnya.
Sumber :https://www.gatra.com/detail/news/487189/ekonomi/-pt-pusri-berkomitmen-jaga-keselamatan