Kabar Pusri

Produksi Urea Pusri Capai 103%

23 May 2013


PALEMBANG - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang hingga April 2013 merealisasikan produksi sebesar 160.197 ton, atau mencapai 103% dari rencana kerja 155.300 ton. Sulva Ganie, Manajer Humas Pusri, menjelaskan capaian tersebut berasal dari empat pabrik Pusri yang ada, yakni I B, II, III, dan IV yang berkapasitas total 2,4 juta ton per tahun.

Menurut dia, pabrik Pusri II memiliki kapasitas 552.000 ton per tahun, Pusri III yang dibangun pada 1976 dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per tahun. "Sedangkan pabrik urea Pusri IV dibangun pada tahun 1977 dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per tahun. Pusri IB berkapasitas 570.000 ton per tahun," katanya.

Dia optimistis meski sejumlah pabrik sudah berumur di atas 30 tahun, produksi masih tetap stabil sehingga mampu memberikan kontribusi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia. Hanya saja, dia mengakui semakin tua umur pabrik, semakin boros pemakaian gas. Namun perseroan optimistis mampu menjalankan public service obligation (PSO) dengan baik, terlebih nanti jika pabrik II B yang sedang dibangun sudah beroperasi.

"Utilisasi keseluruhan pabrik urea miliki Pursi rata-rata mencapai 90% per tahun," ungkapnya kepada Finance Today.

Seiring dengan kebutuhan pupuk yang terus meningkat, perseroan berkomitmen merevitalisasi pabrik. Pembangunan pabrik II B saat ini telah masuk pengerjaan tahap pertama, yakni pengerjaan konstruksi.

Pabrik Pusri II B diperkirakan rampung dibangun pada 2015, dan akan menambah kapasitas produksi sebesar 2.000 ton amoniak per hari (660.000 ton per tahun) dan 2.750 ton urea per hari atau 907.500 ton urea per tahun.

Zain Ismed, Sekretaris Perusahaan Pusri, menambahkan untuk memproduksi pupuk urea bahan baku utamanya gas. Dengan pabrik yang baru, setiap ton produksi pupuk hanya menghabiskan gas sekitar 25 milion metric british thermal unit (MMBTU).

"Tahun ini Pusri mendapat penugasan dari pemerintah untuk menyalurkan pupuk urea ke sektor pangan sebesar 1.607.000 ton," ujarnya.

Produksi Stabil

Harry Poernomo, Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), menambahkan jumlah pabrik pupuk di Indonesia mencapai 14 pabrik (NPK, urea, dan lainnya). Dari jumlah tersebut, produksi masih cukup aman, meski beberapa pabrik sudah berumur di atas 30 tahun.

Dia mengungkapkan ke-14 pabrik tersebut memiliki produksi mencapai 10 juta ton per tahun, dan mampu mengamankan stabilitas pasokan pupuk untuk PSO. Dia mengungkapkan perseroan akan membangun empat pabrik pupuk baru. Dua pabrik sudah resmi dibangun, satu pabrik dibangun di Kalimantan Timur dan satu pabrik II B milik Pusri Palembang.

Sisanya akan mulai dibangun dua pabrik pupuk baru masing-masing satu unit di PT Petrokimia Gresik di Jawa Timur dan PT Pupuk Kujang di Cikampek, Jawa Barat.(*)

Layanan Pelanggan Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ