PALEMBANG : PLN memastikan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang tidak akan kekurangan pasokan gas setelah kontrak gas dengan sejumlah produsen gas berakhir pada 2012.
Direktur PLN Dahlan Iskan menegaskan, perseroan bersedia mengalokasikan jatah gas untuk pembangkitnya kepada Pusri demi menjaga kelangsungan produksi pupuk di perusahaan tersebut.
"Kami tidak rela Pusri mati. Karena itu kami rela pasokan gas diberikan ke Pusri, apabila sumber gas tidak mampu lagi memasok gas ke Pusri", jelasnya belum lama ini di Palembang.
Dia menerangkan Pusri merupakan pabrik pupuk tertua dan strategis dalam membantu memenuhi kebutuhan pangan nasional, karena hampir 80% kebutuhan pupuk untuk petani dipasok Pusri.
Hal ini, lanjutnya, tentunya perlu dipertimbangkan khusus bagi pemerintah pusat agar pasokan gas Pusri tetap menjadi prioritas utama. Selain itu, pemerintah juga pada rencana pembangunan 5 tahun ini tetap memikirkan industri kreatif dari bahan baku batu bara.
Apalagi, terangnya Sumsel memiliki sumber daya alam yang cukup potensial terutama di sektor energi sehingga dapat menjadikan Sumsel sebagai provinsi terdepan di bidang ekonomi.
Dia menambahkan kondisi kelistrikan di Sumatra akan baik pada 2016, paling tidak pada tahun tersebut akan surplus 30% setelah sejumlah pembangkit baru mulai beroperasi, seperti PLTU Jambi Merang 2x400 Mw.
"Kapasitas yang dimiliki PLN saat ini hanya 2.400 Mw, tetapi pada 2012-2016 bisa mencapai 3.500 Mw,"paparnya.
Dahlan menjelaskan pemerintah juga terus memikirkan pasokan gas untuk produsen, artinya setelah kontrak gas berakhir, kontrak gas akan dikaji ulang, artinya dapat mendahulukan kepentingan nasional baru melakukan ekspor. (k49)