PALEMBANG – PT Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) Palembang mendapat jaminan pasokan gas bumi hingga tahun 2034. Hal ini terjadi atas dukungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada industri pupuk nasional, tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM No. 6 tahun 2016 yang menyatakan bahwa prioritas gas bumi diberikan pada industri pupuk.
Direktur Utama PT Pusri Palembang, Mulyono Prawiro mengapresiasi langkah ini karena dengan adanya jaminan bahan baku jangka panjang, maka seluruh pabrik PUSRI dapat beroperasi dengan normal dan lancar. “Dukungan ini sangat penting bagi kami untuk memenuhi target penyaluran pupuk bersubsidi dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional’, ujar Mulyono.
Kementerian ESDM juga memberikan kebijakan harga gas bumi melalui peraturan Menteri ESDM No. 40 Tahun 2016 dan Peraturan Menteri ESDM No 8 Tahun 2020 serta Keputusan Menteri ESDM No. 89 K/10/MEM/2020 yang menyatakan bahwa harga gas bumi di plant gate PUSRI maksimal USD 6,00/MMBTU. Kebijakan harga gas bumi ini akan berdampak padabiaya subsidi pupuk yang diberikan oleh Pemerintah.
Ditambahkan Mulyono, selain dari Kementerian ESDM, dukungan pemerintah melalui SKK Migas juga dirasakan perusahaan pupuk yang merupakan anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) ini, dengan memprioritaskan ketersediaan pasokan gas bumi sebagai bahan baku gas selama kurang lebih 14 tahun. “Kami juga berterima kasih atas dukungan penuh dari Kementerian BUMN dan PT Pupuk Indonesia (Persero), sehingga perusahaan ini dapat berjalan sustain serta mampu mensupport program pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional”, pungkasnya.
Mulyono menerangkan bahwa PUSRI sebagai perusahaan yang memiliki pabrik pupuk pertama di Indonesia berencana untuk melakukan revitalisasi pabrik guna mendapatkan efisiensi penggunaan bahan baku gas bumi yang lebih baik sehingga perusahaan menjadi lebih kompetitif. “Untuk keberlangsungan usaha di masa depan, PUSRI berencana mengganti pabrik Pusri-?III dan IV dengan pabrik baru yang lebih hemat energi. Direncanakan pada tahun 2024 akan beroperasi pabrik Pusri-?IIIB sebagai pengganti pabrik Pusri-?III dan PUSRI-?IV. Saat ini total pasokan gas bumi PUSRI berasal dari 3 kontrak yaitu PT Pertamina EP, ConocoPhillips (Grissik) Ltd dan PT Tropik Energi Pandan” ungkap Dirut PUSRI
Dalam rangka program mencapai visi “Menjadi Perusahaan Agroindustri Unggul di Asia”, PUSRI akan melaksanakan Transformasi Korporasi, yaitu program Transformasi Budaya dan Transformasi Bisnis. Sejalan dengan cita-?cita PUSRI untuk menjadi perusahaan agroindustri, Kementerian ESDM menugaskan PUSRI untuk membangun pilot plant diesel biohidrokarbon yang lebih dikenal dengan nama green diesel, di lokasi pabrik PUSRI Palembang.
Dijelaskan Mulyono bahwa pengembangan Teknologi Diesel Biohidrokarbon dan Bio Avtur berkapasitas 1300 liter bahan baku per hari merupakan kerja sama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Balitbang ESDM), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pertamina (Persero) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Pilot plant yang akan dibangun pada tahun 2020 ini bertujuan mengembangkan teknologiuntuk memproduksi diesel biohidrokarbon dan bio avtur dari industrial vegetable oil (IVO)/industrial lauric oil (ILO)/mixed industrial vegetable oil (MIVO) menggunakan katalis Merah Putih yang dikembangkan oleh ITB. Pabrik PUSRI dipilih sebagai lokasi pabrik percontohan tersebut karena memiliki hidrogen yang dibutuhkan dalam proses produksi.
Direktur Utama PUSRI Mulyono Prawiro juga menyatakan bahwa melalui pengembangan pilot plant green diesel ini, diharapkan diperoleh teknologi yang dapat memberi nilai tambahbagi industri kelapa sawit sehingga komoditi ini tidak terlalu bergantung pada harga jual internasional yang terkadang merugikan dan juga dapat memberikan alternatif bahan baku nabati di sektor energi.
***
Informasi lebih lanjut:
Manager Humas
Soerjo Hartono