Ketersediaan Pupuk Urea Dalam Musim Tanam Oktober 2009 s/d Maret 2010 Sangat Mencukupi
Kelangkaan pupuk bagi petani merupakan suatu masalah
yang sangat mengganggu bagi kerja petani dalam rangka musim tanam sebab bagi petani pupuk sangat dibutuhkan khususnya padi keterlambatan pupuk tidak boleh terjadi sebab sistem pemupukan tidak boleh di tunda harus sesuai dengan waktu yang sudah
ditentukan.
Walaupun stok urea bersubsidi nasional tersedia melimpah dengan total volume pada akhir tahun diperkirakan mencapai 822.797 ton, namun kelangkaan pupuk jenis ini ternyata masih berpotensi terjadi di kalangan petani.
Adapun penyebab utama yang berpotensi terjadinya kelangkaan bukan pada jumlah ketersediaan urea, melainkan terkait dengan sistem birokrasi yang sangat panjang .
Sampai saat ini, Menteri Pertanian belum menerbitkan surat keputusan (peraturan mentan) tentang alokasi kebutuhan pupuk di setiap provinsi untuk 2010.
Yang pada akhirnya berdampak pada gubernur dan bupati juga belum dapat mengeluarkan surat serupa untuk wilayah masing-masing yang menjadi tanggung jawabnya.
Padahal urea bersubsidi dari gudang lini III (tingkat kabupaten) yang saat ini menumpuk, hanya dapat didistribusikan ke petani jika dilampiri dokumen lengkap termasuk di dalamnya surat peraturan bupati mengenai alokasi di tiap-tiap kecamatan di wilayahnya.
Apabila surat tersebut terlambat diterbitkan, kelangkaan pupuk urea pada puncak musim tanam 2010 yang diproyeksikan berlangsung pada Januari-Maret sangat mungkin terjadi.
Menurut Dadang Heru Kodri Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Holding) saat bertemu dengan wartawan dan pengurus Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) di Kantor Pusri, kemarin.di Jakarta, mengakui hingga sekarang belum menerima surat dan peraturan menteri pertanian tentang alokasi pupuk bersubsidi. Ya, memang benar sampai sekarang suratnya [peraturan mentan] belum keluar. Jadi, surat gubernur dan bupati juga belum terbit," ujarnya
Untuk mengirimkan pupuk dari pabrik hingga ke petani dibutuhkan waktu yang cukup lama. Karena itu, Pusri berharap peraturan mentan sudah dapat diterbitkan paling lambat pada 1 Oktober, peraturan gubernur 1 November dan peraturan bupati 1 Desember, Kami targetkan untuk menghadapi musim tanam pada bulan februari Diharapkan akhir desember kita sudah punya status atau surat peraturan dari pemerintah daerah,tegasnya.
Pada kesempatan yang sama Bendahara KTNA Bambang Wibowo juga mengingatkan tentang kemungkinan adanya potensi kelangkaan urea bersubsidi, kendati stok di gudang melimpah.sebab melihat sampai saat ini pihak Pusri belum mendapatkan surat keputusan yang bisa dipakai sebagai ajuan dalam pengiriman pupuk bersubsidi ke masing masing daerah.
"Masa tanam tidak bisa diubah dan petani butuh pupuk tepat waktu. Karena itu permentan harus segera diterbitkan agar tidak terjadi kelangkaan pupuk pada musim tanam," katanya.
Menurut Bambang Wibowo bendahara KTNA (Kontak Tani Andalan) permasalahannya bukan hanya bagi yang mendapatkan jatah pupuk tapi ada juga yang jadi masalah karena banyak petani belum dapat jatah juga butuh pupuk. Kami mengharapkan pada pemerintah untuk menyederhanakan proses pengambilan pupuk
bersubsidi sebab para petani hanya butuh kemudahan dalam membeli pupuk ,tegasnya.
Dadang menegaskan stok pupuk sejauh ini dalam kondisi berlebih. Pada Januari 2010 stok pupuk nasional diproyeksikan mencapai 827.201 ton, Februari 775.121 ton, dan Maret 367.500 ton. Semua posisi stok tersebut jauh di atas ketentuan menteri pertanian.
"Kalau melihat stok urea, musim tanam Oktober 2009 sampai Maret 2010, akan tercukupi dengan aman."
Direktur Pemasaran Pusri Bowo Kuntohadi menambahkan penyerapan pupuk bersubsidi sampai akhir tahun ini diperkirakan hanya mencapai 89% dari ketentuan pemeintah sedangkan kebutuhan pupuk sampai akhir tahun ini berdasarkan permentan mencapai 5,2 juta ton, tetapi sampai Januari hingga Oktober 2009 penyerapannya hanya mencapai 3,45 juta ton atau 81%."
Diperkirakan sampai Desember 2009 penyerapan pupuk hanya 4,63 juta ton, sehingga pupuk yang tidak terserap mencapai 570.000 ton. Apabila ditambah dengan cadangan sebanyak 300.00 ton, stok akhir tahun mencapai 870.000 ton. "Ini sangat cukup."