PALEMBANG - Di era industri 4.0, PT Pusri Palembang yang merupakan pabrik pupuk pertama di Indonesia terus berupaya melakukan inovasi untuk meningkatkan daya saing. Sejalan dengan visi Pusri menjadi perusahaan agroindustri unggul di Asia, maka Pusri semakin fokus melakukan program revitalisasi pabrik dan pengembangan usaha. Sejak tahun 2012, Pusri telah merevitalisasi pabrik lama yang boros energi dengan pabrik baru Pusri-IIB yang hemat energi dan ramah lingkungan. Kemudian, disusul penggantian dua pabrik sekaligus, Pusri III dan Pusri IV, menjadi Pusri-IIIB yang saat ini sedang tahap persiapan.
Diawal pengoperasian pabrik, beberapa kali dihadapkan pada kondisi rendahnya reliability pabrik, sehingga berpotensi unscheduled shutdown. Salah satu faktor yang mendominasi terjadinya unscheduled shutdown adalah sistem proteksi peralatan kritis yang belum efektif. Bila kondisi ini terus berlangsung, maka dapat menyebabkan penurunan kinerja produksi, menurunnya Key Performance Indicator (KPI) unit produksi, serta menurunnya tingkat efisiensi pabrik.
Berangkat dari permasalahan ini, karyawan produksi bekerja sama dengan Departemen Teknologi & Informasi mulai melakukan upaya perbaikan dengan memanfaatkan teknologi internet, yaitu dengan mengembangkan wesbite memonitoring kondisi operasional pabrik. Website ini dinamakan
dashboard e-plant (
http://performap2b.pusri.net).
Dengan adanya e-Plant setiap karyawan yang menggunakan atau membuka web dapat menginformasikan atau memberikan peringatan dini jika akan terjadi shutdown atau keadaan abnormal dalam operasional pabrik. Dashboard e-plant tidak hanya dapat diakses melalui desktop, namun juga dapat diakses melalui gadget masing-masing karyawan produksi dalam bentuk aplikasi mobile.
Manager Humas PT Pusri Soerjo Hartono mengatakan bahwa inovasi yang dilakukan karyawan produksi dan TI merupakan upaya cerdas untuk mencegah terjadinya unscheduled shutdown pabrik yang dpaat menyebabkan pemborosan biaya. “Karena satu kali start up pabrik setelah terjadi shutdown, bisa menyebabkan pemborosan biaya sampai dengan Rp.5-11 milliar,” ujarnya.
Ditambahkan Soerjo, bahwa dashboard e-plant ini selain dapat memudahkan monitoring opersional pabrik, juga dapat meningkatkan komunikasi dan akses informasi antar karyawan di unit produksi. Sehingga kinerja produksi makin meningkat dan dapat mengejar target-target perusahaan.
Inovasi e-plant ini bahkan telah mengantarkan Pusri pada pencapaian sebagai Top Corporate Performance In Fertilizer Industry 2020 dan Top CEO In Digital Transformation 2020 untuk Direktur Utama PT Pusri, Muyono Prawiro. Kedua penghargaan tersebut diberikan dalam ajang TOP Digital Innovation Award 2020 sebagai apresiasi kepada perusahaan yang mampu meraih kinerja terbaiknya dalam mengadopsi teknologi informasi.
Informasi lebih lanjut:
Soerjo Hartono
Manager Humas