Distribusi Pupuk Diperketat agar Tidak Diselewengkan
Distribusi pupuk diperketat untuk mengantisipasi merembesnya pupuk bersubsidi. Pupuk dikirim sesuai dengan laporan jadwal tanam dari dinas pertanian daerah masing-masing, bukan berdasarkan permintaan pedagang.Hal itu dikemukakan Kepala Biro Komunikasi PT Pupuk Kujang Arifin di Karawang, Jawa Barat, Selasa (4/11).
Menurut Arifin, beberapa pengecer di pesisir utara Kabupaten Karawang dan Kabupaten Indramayu meminta agar pupuk segera dikirim meski jadwal pemupukan masih dua sampai empat pekan lagi. Mereka ingin mengamankan stok dan khawatir kesulitan mendapatkan pupuk saat petani membutuhkan.
?Ini pupuk bersubsidi. Kami harus hati-hati mendistribusikannya. Kalau belum butuh sudah dikirim, dikhawatirkan pupuk merembes ke mana-mana,? kata Arifin.
Arifin menyatakan stok pupuk saat ini cukup. Mengacu pada Surat Keputusan Menteri Pertanian, kebutuhan pupuk di wilayah pemasaran PT Pupuk Kujang selama bulan November mencapai 96.000 ton. Stok pupuk di gudang pabrik serta gudang lini III di tiap kota/kabupaten mencapai 140.000 ton. Jumlah itu belum termasuk produksi yang rata-rata 3.600 ton per hari.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Kabupaten Karawang Endjam Djamsir menyatakan belum ada laporan kesulitan pupuk dari petani di Karawang.
?Aparat di tingkat kecamatan hingga desa telah diinstruksikan oleh bupati untuk mengawasi,? katanya.
Alokasi kebutuhan pupuk Karawang pada bulan November mencapai 3.050 ton. Hingga Selasa, PT Pupuk Kujang memasok 50 ton. Ini karena sebagian besar petani belum memulai pemupukan.
Krisis pupuk.
Di pihak lain, DPRD Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menyatakan, Kabupaten Blora mengalami krisis pupuk urea pada musim tanam pertama. DPRD minta Pemkab Blora mendesak produsen pupuk PT Pusri agar segera mengirim pupuk.
Hal itu mengemuka dalam audisi DPRD Kabupaten Blora dengan gabungan kelompok tani (gapoktan) tingkat kecamatan di Pendopo DPRD, Selasa.
Ketua Gapoktan Kecamatan Kunduran Juminto mengatakan, kebutuhan pupuk di Kecamatan Kunduran untuk musim tanam pertama sebanyak 1.150 ton, tetapi baru terealisasi 135 ton. Padahal, petani sudah mulai menanam jagung dan padi gogo.
Kalau dibagi rata, setiap kelompok tani hanya memperoleh jatah 2,5 ton. Itu tidak akan mencukupi kebutuhan pupuk, yaitu 25,5 ton per kelompok.
Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Blora Indarjo mengatakan, DPRD akan berkoordinasi dengan Pemkab Blora mendesak Pusri segera memasok pupuk.
Kepala Seksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Blora Suparlan mengaku telah berkoordinasi dengan Pusri. Pusri akan memasok sisa jatah pupuk untuk Kabupaten Blora tahun 2008 secara bertahap.
Pada Oktober, Pusri memasok pupuk sebanyak 985 ton, November 5.285 ton, dan Desember 3.716 ton. Pembagian itu berdasarkan pertimbangan masa tanam dan tinggi curah hujan.
?Kalau kebutuhan itu tidak mencukupi, Pemkab akan mengusulkan subsidi silang pupuk antarkabupaten,? kata Kepala Bagian Perekonomian Kabupaten Blora Sutikno Slamet.