Bongkar Pupuk Terhambat Pendangkalan
Pendistribusian pupuk urea melalui pelabuhan Cirebon , terkendala pendangkalan hebat. Akibatnya, kapal-kapal pengangkut pupuk urea milik PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC) itu dialihkan ke Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang , Jateng.
''Kita tidak bisa paksakan bongkar di Pelabuhan Cirebon. Pendangkalannya tidak memungkinkan untuk kapal dengan daya angkut 4.000 ton urea bisa merapat,'' kata Manajer Komunikasi PT PKC, Arifin di Cirebon, kemarin. Meski dibongkar di Semarang, dia meyakinkan bahwa kondisi tersebut bakal tetap bisa mengatasi krisis urea yang kini terjadi.
Memang, Arifin mengakui, pemindahan lokasi bongkar itu membuat pengiriman pupuk urea untuk petani di seluruh Jabar dan sebagian Jateng menjadi terhambat. Kata Arifin, cuaca buruk di perairan Laut Jawa menambah parah keadaan.
Menurut Arifin, PT PKC sebenarnya juga sempat mencari alternatif pelabuhan yang lebih dekat, yakni di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap (Jateng). Namun, kata dia, hal itu juga terkendala oleh cuaca buruk di Samudra Hindia atau laut selatan.
Semula, kata Arifin, untuk urea dari PT Pusri Palembang akan dialihkan ke Cilacap untuk memenuhi urea di Jabar selatan. Namun, menurut dia, cuaca di laut selatan pun jauh lebih buruk dibanding utara.
Karena pertimbangan itu, PT PKC akhirnya memilih Tanjung Emas Semarang sebagai titik pembongkaran urea, baik dari PT Pusri maupun PT Pupuk Kaltim (PKT). ''Semua dibongkar di Semarang, sedangkan yang dari PT Petrogres, lewat jalan darat,'' ungkap Arifin.
Dia menambahkan bahwa untuk mengatasi krisis di Jabar dan Jateng barat, PT PKC akan membanjiri kedua wilayah itu dengan 46 ribu ton urea. Jumlah itu, kata dia, berasal dari PT Pusri 44 ribu ton yang dikirim pada Februari sebanyak 24 ribu ton dan 20 ribu ton pada Maret. Selain itu juga ada tambahan pasokan urea dari PT PKT sebanyak 1.000 ton dan PT Petrogres 1.000 ton.
Sebelumnya, ungkap Arifin, dari PT Kaltim sudah dipasok sebanyak 2.700 ton yang langsung terserap di Jabar dan Jateng. ''Dengan tambahan pasokan itu, diharapkan krisis bisa teratasi dan kebutuhan pupuk petani bis tercukupi,'' ujar dia.
Menurut Arifin, selain pasokan urea dari pabrik lain, PT PKC juga memasok urea dari hasil produksi pabriknya. ''Mudah-mudahan ini bisa mengatasi segala kendala yang ada menyangkut kebutuhan pupuk urea bagi petani,'' tambah Arifin.