Berbanding Terbalik Kontribusi BUMN
Dari data awal RPJM 2004-2009, pemerintah memiliki 158 BUMN yang bergerak dalam 37 sektor usaha terdiri dari 119 Persero, 12 Persero Terbuka ( Tbk.), 13 Perusahaan Umum ( Perum ), dan 14 Perusahaan Jawatan ( Perjan ), 19 patungan minoritas, dan 7 Perusahaanholding. Dalam konteks ini, kedepan diharapkan BUMN-BUMN tersebut semakin eksis dan mampu memberikan kontribusi yang baik bagi pembangunan Ekonomi Sumsel dan Pembangunan Nasional.
Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) maupun BUMD, pembentukannya bertujuan untuk mengejar keuntungan. makin besarnya perusahaan tersebut makin besar sumbangannya kepada daerah domisili perusahaan tersebut. Entah itu, serapan tenaga kerja sampai dengan sumbangan pajak dan retribusi yang bisa di tarik. Agar lebih atraktif Penpemda harus mampu menaikkan kepemilikan mereka di perusahaan milik pemerintah tersebut. Pengamat Ekonomi dan Dosen Ekonomi UMP Amidi SE Msi kemarin ( 19/9 ) mengatakan banyak kontribusi hadirnya BUMN di daerah. ”Kontribusi terhadap serapan tenaga kerja didaerah, Kontribusi Pembayaran pajak dan retribusi, mempercepat laju ekonomi dan lainnya,” Ulas dia
Beberapa BUMN yang berdiri di Sumsel antara lain PT Pusri, PT Semen Baturaja, PT Bukit Asam, PT PN VII hingga perbankan Semisal Bank Mandiri, BNI, BRI dan lainnya.Menurut Amidi, Hadirnya PT Pusri banyak dampaknya termasuk kepada kegiatan ekonomi yakni menciptakan Pengusaha baru atau distributor Pupuk, utamanya para petani bisa meningkatkan kapasitas produksi panen mereka yang berdampak kepada peningkatan pendapatan para petani tersebut.
Selain itu hadirnya perusahaan tersebut ( BUMN ), memicu lahirnya perusahaan yang dimiliki Pemda atau BUMD seperti bisnis perbankan baik BPD maupun BPR. Contohnya, kata dia, hadirnya BUMN bank tersebut memberikan contoh kepada daerah bagaimana pengelolaan bisnis tersebut.
Ujung–ujungnya menggeliatkan kegiatan ekonomi, dengan makin banyaknya perbankan yang hadir akan membuat dana-dana berlebih yang tersebar di Masyarakat akan ada tempat penampungnya, akan disalurkan kembali sebagai kredit bagi pengembangan ekonomi.
Sumbangan lainnya, Perusahaan tersebut setiap tahunnya menyisihkan sebagian kecil dananya dalam bentuk Corporate Social Responsibility ( CSR ) sebagai bentuk tanggung jawab sosialnya. ” besarnya dana CSR tersebut tergantung kepada kemampuan perusahaan tersebut membukukan laba, ” Ulas dia.
Untuk BUMN / BUMD, kata Amidi, perusahaan milik negara atau daerah tersebut selalu menyisihkan sebagian kecil dari keuntungan setiap tahunnya, untuk kalangan swasta masih belum terlalu banyak mengingat kemampuan membukukan laba tergantung kepada kemampuan mereka sendiri.
Agar dampak perusahaan tersebut lebih maksimal pada perekonomian, khususnya maka kepemilikan Pemda ( pemerintah daerah ) harus diperbesar. ”tidak bisa dipungkiri, sumbangsi kepada perekonomian Sumsel sangat besar. Seharusnya Bisa lebih maksimal dengan cara menambah porsi kepemilikan pemda terhadap BUMD yang bersangkutan,” ujar dia.
Sebelumnya, Menteri BUMN Mustafa AbuBakar saat dikota Palembang beberapa waktu lalu menegeskan, bahwa ada 4 pokok peran BUMN yaitu, sebagai soko guru Perekonomian nagara, pencetak keuntungan komersial untuk negara, sebagai kepanjangan tangan Pemerintah, dan penghela ekonomi lemah ( Pioner dalam mengembangkan perekonomian nasional ).
Besarnya kontribusi BUMN dapat dilihat dari Proporsi besaran belanja modal dan operasionalnya yang sangat besar. Dibandingkan dengan APBN, belanja Modal BUMN sebesar Rp.107 triliun pada tahun 2009 dan Rp. 190,8 triliun pada tahun 2010, dimana belanja modal dan operasional ini merupakan komponen penting dari pengeluaran domestik.
Kontribusi penting BUMN juga terlihat dari sumbangan terhadap APBN tahun 2009, BUMN memberikan kontribusi sebesar Rp.120 triliun kepada APBN dimana Rp 91,6 triliun berasal dari dividen dan Rp 28,6 triliun merupakan pembayaran pajak. Angka ini merupakan 12 % dari anggaran pemerintah ( dav ).