Kabar Pusri

Arifin Tasrif Jabat Dirut Pusri

05 August 2010

JAKARTA (SI) – Kementrian BUMN menetapkan Arifin Tasrif sebagai Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) menggantikan Dadang Heru Kodri, kemarin.

Pelantikan anggota direksi dilakukan langsung oleh menteri BUMN Mustafa Abubakar di Kantor Kementrian Jakarta kemarin, selain mengangkat Arifin Tasrif, pemerintah juga menetapkan Indra Jaya sebagai direktur produksi, Mustofa selaku direktur teknik dan pengembangan. Selanjutnya Bambang Tjahyono ditunjuk menjadi Direktur Pemasaran, Achmad Fadhiel menjabat sebagai Direktur Keuangan, Djafaruddin Lexy S. menjadi Direktur SDM dan Umum.

Arifin Tasrif saat pengangkatan tersebut masih tercatat sebagai Dirut PT Petrokimia Gresik, sedangkan Dadang Heru Kodri diberhentikan karena masa tugasnya selesai. Menteri Mustafa, dalam sambutannya mengatakan, “masa depan perusahaan sangat tergantung pada Direksi. Para direksi harus lebih fokus pada revitalisasi pabrik, pengamanan pasokan gas termasuk penajaman Holding BUMN pupuk.

“Pemerintah menaruh perhatian kepada Direksi agar perusahaan terus berkembang sehingga menjadi perusahaan pupuk yang disegani di tingkat regional dan internasional”, ujar Mustafa.

Pusri, menurut dia, merupakan BUMN yang memiliki fungsi strategis dalam mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan. Menurut dia, kondisi pertanian nasional tidak terlepas dari industri pupuk, termasuk akibat menyusutnya lahan pertanian dari 94,1 juta ha lahan potensial, hanya 25,1 ha atau 27% yang layak menjadi persawahan. “Kondisi ini tentu menjadi perhatian dan target kinerja perusahaan.” Kata Mustafa.

Pada kesempatan itu, selain melantik Direksi baru Pusri, menteri juga melantik Tursandi Alwi sebagai anggota dewan komisaris PT Angkasa Pura II menggantikan Tirta Hidayat. Sementara itu, PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk (PTBA) mengintegrasikan seluruh transaksi data yang terkait proses penanganan batu bara di PT Bukit Asam.

Peresmian dilakukan direktur Sumber Daya Manusia PTBA Mahbub Iskandar di Tanjung Enim Sumatera Selatan, kemarin.

“Kami meresmikan mineto TLS, yaitu tahap pertama dari Supply Chain manajemen sistem (SCMS). Di PTBA. Tahap ini berperan menangani material atau batu bara mulai tambang hingga stok pile atau Train Loading Station,” kata Sekretaris Perusahaan PTBA Achmad Sudarto.

Dia memaparkan SCMS adalah suatu sistem penanganan rantai pasokan yang bertujuan mengintegrasikan seluruh transaksi dan data yang terkait proses penanganan batu bara di PTBA.

Sistem ini meliputi pengolahan dan penyediaan informasi status pergerakan batu bara di PTBA secara tepat dan Real time, penyediaan proses evaluasi dan analisis untuk mendapatkan optimasi proses bisnis terkait, serta penerapan efisiensi dan efektifitas aktivitas pelaporan.

Secara keseluruhan, implementasi SCMS di PTBA dibagi dalam lima tahapan, yaitu menangani material atau batubara mulai tambang hingga tempat pemupukan (stock pile) menangani batu bara;mulai TLS sampai pelabuhan;pengelolaan pemasaran dan penjualan batu bara serta proses penagihan ; mengintegrasikan SCMS dengan sistem lainnya yang ada di PTBA, termasuk sistem keuangan; serta mengimplementasikan modul optimasi dan Ecxecutive Information System (EIS). (amt)


Layanan Pelanggan Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ