LAHAT, RP - Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (THP) Lahat eddy Ishak mengatakan, tahun 2012 ini alokasi pupuk subsidi yang diterima para petani akan mengalami penurunan dimana sebelumnya para petani akan menerima sebanyak 8.719,07 ton, maka sekarang menurun menjadi 8.021,59 meskipun begitu untuk persediaan tetap tidak akan mengalami kendala.
“Hal tersebut mungkin ada hubungannya dengan kenaikan harga pupuk urea dipasaran seperti diketahui saaat ini harga eceran tertinggi (HET) mengalami kenaikan sebesar Rp.200 perkilogram, “ ujarnya.
Dijelaskan, untuk harga pupuk seperti ZA tidak mengalami kenaikan, dan naiknya harga tersebut mengacu pada keputusan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 87/Permentan/SR.130/12/2012 tentang kebutuhan dan HET pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian kemudaian diteruskan dengan peraturan Gubernur Sumsel dan Bupati lahat No 8 Tahun 2012.
“Untuk itu para petani jangn heran dan protes jika saat membeli pupuk harganya naik. Dan untuk pupuk bersubsidi kita usahakan agar pembagiannya merata dan tidak menemui kendala, “imbuhnya.
Menurutnya, untuk alasan kenaikan harga dirinya tidak dapat menjelaskan secara pasti karena yang berwenang adalah perusahaan yang mengelolah pupuk dan TPH hanya mencarikan solusi dan berusaha membantu para petani untuk mendapatkan pupuk dengan harga yang murah melalui subsidi yang diberikan oleh pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat.
“Kita akan berusaha seoptimal mungkin karena bantuan yang diberikan tidak hanya pupuk melainkan bibit dan benih juga terus digalakkan sehingga para petani dapat menjalankan aktivitasnya dan program pemkab dapat berjalan,”imbuhnya.
Untuk itu, dirinya berharap agar para petani tidak segan untuk segera melapor jika dilahan mereka menemui kendala baik itu pembibitan. Hama hingga pupuk karena pemkab melalui Dinas TPH akan terus membantu dan mencarikan solusi dari permasalahan yang dihadapi para petani.(man)