9 BUMN Dukung Pendanaan PT PEN
Pembentukan PT Pangan Energi Nusantara (PEN) yang dilakukan 9 BUMN yaitu Badan Urusan Logistik (Bulog), Pusri, PT Pupuk Kaltim, PT Petrokimia, PT Pupuk Kujang, PT Jasa Tirta I, PT Jasa Tirta II, PT Sang Hyang Sri (SHS) dan PT Pertani akan memakan investasi Rp 48,48 triliun.
Dana investasi tersebut digunakan untuk membangun 100 Badan Usaha Milik Petani (BUMP) hingga tahun 2010 yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pada tahap awal, 9 BUMN ini akan membantu modal yang tidak hanya dalam bentuk kas tapi juga dengan menggunakan aset tiap-tiap BUMN. Misalnya, Bulog yang memberikan aset gudang untuk menampung beras petani.
Untuk pembentukan 100 BUMP, nantinya PT PEN akan bergabung dengan pihak swasta, BUMD dan para kelompok tani. Komposisi masing-masing pihak tersebut nantinya di setiap daerah akan berbeda tergantung kebutuhan dan karakteristik daerah.
Demikian dijelaskan Menneg BUMN Sugiharto, dalam kunjungan lapangan ke pabrik penggilingan padi skala besar milik PT Jatisari Sri Rezeki, di KM 104 Karawang, Jawa Barat, Sabtu (6/1/2007).
Dari total investasi Rp 48,48 triliun ditargetkan akan mendapatkan pendapatan dari BUMP Rp 102 triliun atau hampir tiga kali lipat dari nilai investasinya.
Namun produksi dan pendapatan efektif BUMP baru bisa didapat tahun 2008, karena pembangunan pabrik penggilingan dengan luas 7,6 hektar dan kapasitas penggilingan 500 ton gabah per hari dibutuhkan waktu sekitar 2 tahun.
Untuk modal program ini, masing-masing BUMP sudah merencanakan memasukkannya dalam anggaran 2007. Untuk tahun 2007 pembentukan BUMP akan dilakukan di Jawa Barat 3 BUMP, Jawa Tengah 3 BUMP, Jawa Timur 3 BUMP, dan Sulawesi Selatan 1 BUMP.
Pada tahun 2008 dilanjutkan pembentukan 20 BUMP. Tahun 2009 terdapat penambahan 30 BUMP dan 2010 sebanyak 40 BUMP.
Dengan program ini diharapkan produktivitas pertanian bisa meningkat terutama beras. Tahun 2007 produktivitas padi bisa mencapai 8-12 ton per hektar. Sedangkan rata-rata saat ini baru mencapai 4-6 ton per hektar.
"Jadi walaupun lahan pertanian berkurang produktivitas tetap bisa meningkat sehingga tercipta ketahanan pangan," kata Sugiharto.
Selain itu program ini juga diharapkan bisa mengurangi pengangguran karena akan menyerap 1,2 juta orang dari sektor pertanian, atau sekitar 12 persen dari pengangguran nasional yang kini sebesar 10 juta.
Sugiharto menambahkan, selain meningkatkan ketahanan makanan, program BUMP juga memberikan dampak ke sektor energi dan air. Karena teknologi penggilingan yang digunakan selain untuk produksi beras, bekatul dan menir menghasilkan listrik dan abu sekam.
"Sehingga program ini akan mencukupi energinya sendiri dan bisa memberikan listrik di wilayah sekitarnya," kata Sugiharto.