Dalam sidak yang dilakukan bersama Polres Blora diketemukan ratusan kilogram (kg) pupuk PT Pusri. Semestinya, pupuk urea produksi PT Pusri tidak boleh diedarkan di Blora. Hasil inspeksi mendadak (sidak) kemarin, dua pengecer resmi yang kedapatan mendistribusikan pupuk urea ilegal yakni Usaha Dagang (UD) Musashi di Desa Beganjah,Kec Jiken dan pengecer kecil di Desa/- Kec Jepon.
?Dari dua pengecer ini pansus menemukan pupuk urea buatan PT Pusri, padahal pupuk urea yang boleh dijual di Blora seharusnya hanya buatan PT Kaltim. Ini adalah sebuah penyimpangan,? ujar Wakil Ketua Pansus, Singgih Hartono,kemarin. Dari gudang UD Musashi, Pansus hanya menemukan sekitar 15 kg saja karena sisanya sudah dijual kepada para petani.
Sedang di pengecer pupuk desa Jepon,pansus menemukan 6 sak isi 50 kg pupuk urea atau setara 300 kg. Singgih menjelaskan sidak yang dilakukan bersama Polres Blora berawal dari aduan masyarakat yang resah dengan ulah para distributor dan pengecer pupuk.Akibat ulah mereka distribusi pupuk di Blora kacau.
Selain itu, perbuatan oknum pengawas pupuk Petro Kimia Gresik yang mensuplai pupuk urea PT Pusri ke pengecer resmi pupuk PT Kaltim di wilayah setempat semakin membuat ruwet distribusi pupuk.
?Pansus akan terus memantau distribusi pupuk di Blora agar peredarannya bisa berjalan sebagaimana mestinya. Harapannya kebutuhan para petani akan pupuk tercukupi. Nama distributor dan pengecer nakal sudah kita kantongi. Sanksinya ijin usaha bisa dicabut,?ujarnya.
Sementara itu, Suwignyo, pemilik UD Musashi yang kedapatan menjual pupuk urea PT Pusri mengakui kalau perbuatannya termasuk penyimpangan.Tapi karena permintaan petani dia akhirnya nekat menjual pupuk itu.
?Jatah yang saya terima tiap minggunya terbatas, hanya 1?1,5 ton.Karena permintaan banyak makanya saya menjual pupuk urea PT Pusri,? tutur Suwignyo. Hasil sidak tersebut,Pansus membawa sebanyak 15 bendel kuitansi UD Musashi untuk diteliti.
Sedang pupuk urea PT Pusri dibawa petugas Polres Blora untuk kepentingan penyidikan. ?Sementara barang bukti akan kita amankan, nanti akan kita selidiki lebih lanjut,? ujar salah seorang petugas, kemarin.