Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.
08 November 2024
08 November 2024
Palembang (ANTARA Sumsel) - Ketua Komisi III DPRD Sumatera Selatan meminta PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) yang didirikan sebagai pelopor produsen pupuk urea di Indonesia ikut memantau pendistribusian pupuk sampai kepada petani di daerah tersebut.
"Kami meminta tanggung jawab PT Pusri, karena perusahaan itu berada di Sumatera Selatan," kata Ketua Komisi III DPRD Sumatera Selatan MF Ridho di Palembang, Minggu.
Menurut dia, pihaknya meminta PT Pusri tidak hanya sekedar memenuhi permintaan distributor, tetapi juga ikut memantau dan memonitor pupuk itu sampai kepada yang berhak menerimanya, dalam hal ini petani.
Terkait dengan persoalan pupuk yang akhir-akhir ini langka di pasaran, pihaknya sudah memanggil perusahaan pupuk tersebut. "Kami melihat kinerja BUMN selaku produsen tunggal pupuk milik pemerintah ini," katanya.
"Jangan sampai pupuknya ada di sini, berproduksi di Sumsel, tetapi petani sulit mendapatkannya," katanya.
Ia mengatakan bahwa ternyata selama ini Pusri bukan yang membagikan pupuk itu, tetapi hanya mendroping saja sejumlah pupuk yang telah ditetapkan pemerintah dalam hal ini Menteri Pertanian.
Yang menetapkan Menteri Pertanian dan untuk Sumsel pada 2014 sebanyak 220 ribu ton, tetapi yang dipakai hanya 180 ribu ton, ujarnya.
"Kami berharap, bupati dan wali kota se-Sumsel harus menyerap aspirasi petani dalam hal kebutuhan pupuk bersubsi secukupnya," tutur wakil rakyat tersebut.
Ia menjelaskan alokasi pupuk yang ditetapkan Menteri Pertanian untuk Sumsel pada tahun 2014 ke bawah kuotanya tidak pernah diserap 100 persen.
"Pada tahun 2015, SK Menteri Pertanian hanya 150 ribu ton dan ini jauh dari cukup. Kami hanya mempunyai kuota sebanyak 200 ribu ton, tetapi tidak dipakai," kata politisi Partai Demokrat itu.
Ia menuturkan terkait dengan pupuk ini ada SK Gubernur untuk kebutuhan Sumsel dan selanjutnya diturunkan ada SK Bupati/Wali kota yang masing-masing mengeluarkan kebutuhan pupuk bersubsidi masing-masing.
Selama ini Pusri hanya mengirim ke distributor, kemudian dari distributor tidak tahu lagi. "Dari Pusri ke distributor tidak ada yang kurang, tetapi kami minta pusri juga memantau pendistribusian pupuk sampai ke petani di daerah tersebut", katanya.
Editor: Parni
COPYRIGHT © 2015
08 November 2024
Palembang (ANTARA Sumsel) Perusahaan pupuk yang berkantor pusat di Palembang, Sumatera Selatan, PT Pupuk Sriwidjaja pada 2015 menyiapkan dana Rp3,8 triliun untuk menyelesaikan pembangunan pabrik baru proyek revitalisasi satu pabrik yang kondisinya paling tua.
"Belanja modal pada tahun ini dialokasikan sebesar Rp4,5 triliun 2015, dari dana tersebut sebagian besar atau sekitar Rp3,8 triliun untuk menyelesaikan proyek, dan sisanya untuk kegiatan operasional dan penyertaan modal," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), Sulfa Ghanie di Palembang, Senin.
Pihaknya berupaya semaksimal mungkin menyelesaikan proyek revitalisasi pabrik Pusri II yang dibangun pada 1974, sehingga bisa selesai sesuai rencana dan dapat dilanjutkan dengan proyek revitalisasi tiga pabrik lainnya yang kini juga kondisinya sudah tua dan kurang efisien.
Berdasarkan perkembangan realisasi pelaksanaan proyek revitalisasi pabrik tersebut, sejauh ini berjalan sesuai target yang ditetapkan.
"Pembangunan satu pabrik baru yang dimulai pada 8 April 2013 hingga kini tidak ada masalah, meskipun saat ini dalam kondisi terjadi pelemahan nilai tukar rupiah, semua kegiatan pembangunan berjalan sesuai target dengan capaian 75 persen lebih," ujarnya.
Sementara Direktur Teknik dan Pengembangan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), Beni Haryoso sebelumnya menjelaskan, melihat perkembangan pelaksanaan proyek revitalisasi satu dari empat pabrik pupuk urea paling tua milik PT Pusri itu, pihaknya optimistis pabrik baru Pusi II-B bisa mulai beroperasi pada November 2015.
Pembangunan pabrik baru tersebut sekarang ini dalam tahap merangkai instalasi pipa dan pemasangan peralatan pabrik yang mulai dikirim secara bertahap oleh pemasok dari luar negeri seperti perusahaan Jerman, India, Korea, dan perusahaan Jepang, katanya.
Menurut Beni, saat ini PT Pusri memiliki empat pabrik dengan total kapasitas produksi mencapai 2,262 juta ton per tahun, namun, karena kondisinya sudah tua, kapasitas produksi tersebut beberapa tahun terakhir tidak pernah tercapai secara maksimal.
Kondisi empat pabrik tersebut rata-rata usianya 35 tahun ke atas, sedangkan idealnya usia pabrik pupuk maksimal 20 tahun.
Semua pabrik PT Pusri di Palembang kondisinya memprihatinkan karena sudah berusia tua. Pabrik yang usianya relatif paling muda adalah pabrik Pusri I B yang dibangun pada 1994.
Proyek revitalisasi pabrik tua yang sedang berjalan sekarang ini dikerjakan oleh konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation dengan nilai investasi Rp7,4 triliun.
Pabrik Pusri II B menggunakan teknologi KBR Purifier Technology, untuk pabrik amonia dan teknologi Aces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licencor untuk pabrik urea.
Kapasitas produksi terpasang pabrik amonia mencapai 2.000 ton per hari atau 660.000 ton per tahun dan kapasitas pabrik urea 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.
Pabrik Pusri II B dengan teknologi baru, selain ramah lingkungan juga menghemat bahan baku gas, dengan rasio pemakaian gas per ton produk 31,49 MMBTU per ton amonia dan 21,18 MMBTU per ton urea.
Jika proyek revitalisasi tersebut berjalan sesuai rencana, satu pabrik baru tersbeut diperkirakan sudah mulai berproduksi pada penghujung 2015 yang diharapkan dapat meningkatkan produksi pupuk urea hingga 2,61 juta ton per tahun, kata dia pula.
Editor: Yudi Abdullah
COPYRIGHT © 2015
08 November 2024
PALEMBANG. PT Pupuk Sriwidjaja menyiapkan dana Rp 4,5 triliun untuk aksi korporasi tahun 2015. Produsen pupuk yang bermarkas di Palembang, Sumatera Selatan ini akan menggunakan dana tersebut antara lain untuk menyelesaikan proyek revitalisasi satu pabrik yang kondisinya paling tua.
"Dari dana belanja modal tersebut, sebagian besar atau sekitar Rp 3,8 triliun untuk menyelesaikan proyek, dan sisanya untuk kegiatan operasional dan penyertaan modal," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), Sulfa Ghanie di Palembang, Senin (5/1).
Pabrik yang direvitalisasi tersebut, pabrik Pusri II yang dibangun pada tahun 1974. Jika proyek ini selesai, perusahaan akan melanjutkan dengan proyek revitalisasi tiga pabrik lainnya yang sudah tua dan kurang efisien. Sulfa mengklaim, berdasarkan perkembangan realisasi pelaksanaan proyek revitalisasi pabrik tersebut, sejauh ini berjalan sesuai target yang ditetapkan.
"Pembangunan satu pabrik baru yang dimulai pada 8 April 2013 hingga kini tidak ada masalah, meskipun saat ini dalam kondisi terjadi pelemahan nilai tukar rupiah, semua kegiatan pembangunan berjalan sesuai target dengan capaian 75% lebih," ujarnya.
Sementara Direktur Teknik dan Pengembangan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), Beni Haryoso sebelumnya menjelaskan, melihat perkembangan pelaksanaan proyek revitalisasi satu dari empat pabrik pupuk urea paling tua milik PT Pusri itu, pihaknya optimistis pabrik baru Pusi II-B bisa mulai beroperasi pada November 2015.
Pembangunan pabrik baru tersebut sekarang ini dalam tahap merangkai instalasi pipa dan pemasangan peralatan. Berbagai peralatan ini dikirim secara bertahap oleh pemasok dari luar negeri seperti perusahaan Jerman, India, Korea, dan Jepang.
Menurut Beni, saat ini PT Pusri memiliki empat pabrik dengan total kapasitas produksi mencapai 2,26 juta ton per tahun. Namun, karena kondisinya sudah tua, kapasitas produksi tersebut beberapa tahun terakhir tidak pernah tercapai secara maksimal.
Kondisi empat pabrik tersebut rata-rata usianya 35 tahun ke atas, sedangkan idealnya usia pabrik pupuk maksimal 20 tahun. Pabrik yang usianya relatif paling muda adalah pabrik Pusri I B yang dibangun pada 1994.
Proyek revitalisasi pabrik tua yang sedang berjalan sekarang ini dikerjakan oleh konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation dengan nilai investasi Rp 7,4 triliun.
Pabrik Pusri II B menggunakan teknologi KBR Purifier Technology, untuk pabrik amonia dan teknologi Aces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licencor untuk pabrik urea.
Kapasitas produksi terpasang pabrik amonia mencapai 2.000 ton per hari atau 660.000 ton per tahun dan kapasitas pabrik urea 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.
Pabrik Pusri II B dengan teknologi baru, selain ramah lingkungan juga menghemat bahan baku gas, dengan rasio pemakaian gas per ton produk 31,49 MMBTU per ton amonia dan 21,18 MMBTU per ton urea.
Jika proyek revitalisasi tersebut berjalan sesuai rencana, kata Beni, satu pabrik baru tersebut diperkirakan sudah mulai berproduksi pada penghujung 2015 yang diharapkan dapat meningkatkan produksi pupuk urea hingga 2,61 juta ton per tahun. (Yudi Abdullah)
08 November 2024
08 November 2024
08 November 2024
Direktur Utama PT Pusri Musthofa mengungkapkan selama 2014 PT Pupuk Sriwidjaja telah mengukir prestasi di beberapa bidang. Ia mengatakan diantaranya adalah meraih peringkat Proper Hijau dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kemudian mendapat penghargaan industri hijau level 5 dari Kementerian Perindustrian dan penghargaan Indonesia Green Award kategori pengembangan keanekaragaman hayati, pengolahan sampah terpadu dan pencegahan polusi.
Di bidang lingkungan hidup prestasi pabrik pupuk tertua di Indonesia tersebut pada Program Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) berhasil meraih peringkat hijau sejak 2011 dan berhasil terus dipertahankan sampai 2014. Tahun 2010 PT Pusri berada pada peringkat Proper Biru bersama dengan tiga industri pupuk lainnya, yaitu PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Gresik dan PT Pupuk Kaltim (PKT).
Menurut Musthofa, masih terkait dengan lingkungan, PT Pusri melalui program CSR telah menanam 1.000 bibit pohon bambu di pondok pesantren (ponpes) Al-Ittifaqiah Indralaya yang berada di Kabupaten Ogan Ilir (OI). Selain penanaman bibit bambu juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Direktur Utama PT Pusri Musthofa dan Ketua Yayasan Islam Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah KH Syamsul Bahri untuk pengembangan tanaman bambu (bambuseae) jenis bambu petung dan ampel.
08 November 2024
08 November 2024
Sementara itu, dalam rangka ulang tahun Pusri ke-55, pihaknya menyelenggarakan serangkaian kegiatan sosial. PT Pusri Palembang menggelar kegiatan bakti sosial dan santunan 1000 anak yatim di 30 panti asuhan di Kota Palembang.
"Hari ini adalah kegiatan jalan sehat dengan jumlah peserta sekitar 12 ribu. Dan peserta ini merupakan masyarakat di lingkungan Pusri. Kami mengharapkan masyarakat bisa merasakan kehadiran Pusri dan berguna untuk masyarakat," ujarnya.
Selain memberikan santunan kepada panti asuhan dan jalan sehat bersama pihaknya juga menggelar donor darah, bagi bibit, dan puncak acara akan dilaksanakan pada 24 Desember mendatang.
"Pada upacara ini nanti kami akan menghadirkan semua pelajar yang mendapat bantuan dari Pusri berupa beasiswa, mulai dari pelajar SD hingga perguruan tinggi," ujarnya. (cr5)
08 November 2024
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Dalam rangka memperingati HUT ke-55, PT Pusri Palembang menggelar kegiatan bakti sosial dan santunan 1000 anak yatim. Kegiatan ini merupakan kerja sama anatara PT Pusri dengan Persatuan Istri Karyawan Pusri (PIKPP), dan Yayasan Amal Zakat Pusri (Yaszri).
"Ini merupakan rangkaian ulang tahun Pusri ke-55. Dan hari ini merupakan hari terakhir pembagian bantuan kepada panti asuhan. Santunan ini diberikan kepada 30 panti asuhan yang ada di Palembang," ujar Sulfa Ganie, Manager Humas PT Pusri Palembang, Kamis (18/12).
Sulfa mengatakan santunan yang diberikan berupa tas sekolah, sajadah, dan uang tunai Rp 100 ribu per anak. Sedangkan pengurus panti asuhan mendapatkan santunan berupa uang pembinaan sebesar Rp 500 ribu dan sembako senilai Rp 1 juta.
Panti asuhan yang mendapatkan bantuan PT Pusri ini diantaranya adalah SKM Barokah Jl Dwikora II, panti asuhan Nurul Huda, panti asuhan Doa Ibu di Basuki Rahmat, panti asuhan Peduli Kasih di Dwikora II, dan panti asuhan lainnya di Kota Palembang.
Selain memberikan santunan kepada panti asuhan, pihaknya juga akan menggelar jalan sehat bersama pada 21 Desember mendatang, donor darah, bagi bibit, dan puncak acara akan dilaksanakan pada 24 Desember mendatang.
"Pada upacara ini nanti kami akan menghadirkan semua pelajar yang mendapat bantuan dari Pusri berupa beasiswa, mulai dari pelajar SD hingga perguruan tinggi," ujarnya.
Harapannya dengan batuan ini, Pusri menjadi lebih bermanfaat untuk masyarakat dan keberadaan Pusri dirasakan oleh masyarakat, terutama yang tidak mampu.
Sementara itu, Siti Khadijah yang merupakan pengelolah KSM Barokah ini mengucapkan terima kasih kepada PT Pusri. "Kami merasa sangat terbantu oleh PT Pusri. Semoga ke depannya PT Pusri semakin sukses dan semakin bermanfaat untuk masyarakat," ujarnya.
08 November 2024
Bisnis.com, PALEMBANG -- PT Pupuk Sriwidjaja Palembang mulai mengembangkan benih unggulan seiring dengan misi perusahaan untuk memproduksi dan memasarkan produk agribisnis.
Salah satu benih unggulan yang dikembangkan perseroan, yaitu benih jagung varietas Bima 16 yang merupakan benih asli hibrida (F1).
Direktur Teknik & Pengembangan Pusri Benny Haryoso mengatakan pengembangan benih dengan merek dagang Pusri Seed itu juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan petani di Sumsel.
"Selama ini, petani jagung Sumsel mendapat benih dari luar, seperti dari Pulau Jawa. Pengembangan benih yang kami lakukan juga untuk memudahkan petani jagung di sini," katanya saat launching Pusri Seed dan penyerahan 1.000 bibit hortikultura, Rabu (17/12/2014).
Apalagi, lanjut Benny, petani sulit mendapat benih asli hibrida karena tergolong sulit dan langka, sehingga banyak petani yang menggunakan benih turunan (F2 atau F3) yang produktivitasnya rendah.
Pusri Seed itu sendiri dikembangkan di Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin. Ke depannya, perseroan akan membuat demplot khusus varietas Bima 16 sehingga dapat meningkatkan produktivitas dari tanaman jagung petani.
Menurut dia, Pusri Seed Bima 16 memiliki beberapa keunggulan, salah satunya tahan terhadap penyakit dan memiliki produktivitas yang tinggi.
"Varietas ini telah diuji multilokasi dan menunjukkan rata-rata produktivitas 10,9 ton per hektare. Bima 16 bahkan berpotensi menghasilkan jagung hingga 12,4 ton per ha," paparnya.
Benny menambahkan perusahaan menargetkan Sumsel dapat swasembada jagung dalam kurun 3 tahun mendatang. "Sebetulnya selain jagung, kami sudah mengembangkan benih cabai, padi dan sawit," lanjutnya.
Dalam peluncuran Pusri Seed, direksi juga melakukan penanaman pohon di area green barrier Pusri.
sumber: http://industri.bisnis.com
Dinda Wulandari
08 November 2024