Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.
14 November 2024
RMOLSumsel. Sebagai bentuk kepedulian terhadap bencana yang melanda Lombok NTB, Pusri menurunkan tim yang bertugas untuk menyalurkan langsung bantuan guna meringankan beban korban bencana gempa. Tim yang terdiri dari perwakilan Manajemen Pusri, Serikat Pekerja (SP PSP), Yayasan Amil Zakat Pusri (YAZRI), BPM Aqobah I dan MT Aqobah I meninjau korban bencana gempa di Kec. Suela, Kec. Sembalun dan Kec. Sambalia, Kab. Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (12/9).
"Tim kami melakukan survei awal terlebih dahulu ke tempat korban gempa dan melakukan pendataan kebutuhan yang diperlukan korban gempa. Kita harapkan korban gempa dapat terpenuhi kebutuhannya setelah kita melakukan kegiatan tersebut,” ujar Rustam Effendi selaku Humas PT Pusri Palembang sekaligus Ketua Tim Peduli Lombok kepada redaksi Kantor Berita RMOL Sumsel, Kamis (13/9).
Bantuan yang diberikan kepada para korban gempa berupa 1.000 paket sembako yang terdiri dari beras, gula, minyak goreng, mie instan dan susu kepada korban gempa di 10 desa atau posko di wilayah 3 kecamatan, Kab. Lombok Timur.
Selain kebutuhan pokok, kebutuhan pendidikan dan sarana ibadah juga menjadi perhatian Tim Pusri Peduli Lombok. Bantuan berupa 96 buah paket peralatan tulis diberikan kepada SD dan SMP Negeri 1 Kec. Suela sedangkan untuk sarana ibadah diberikan berupa tanki air, mesin pompa air, selang, 200 buah Al Quran dan 1.000 buah buku Iqro.
"Dari awal kami bersama tim berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 266.069.000,00 yang dialokasikan untuk saudara-saudara kita di Lombok,” ujar Rustam.[rik]
http://www.rmolsumsel.com/read/2018/09/13/100444/pusri-terjunkan-tim-salurkan-bantuan-ke-lombok/
14 November 2024
14 November 2024
14 November 2024
14 November 2024
14 November 2024
14 November 2024
Kelompok masyarakat Kebumen, Kelurahan 2 Ilir, IT II berinovasi dengan mendaur ulang koran bekas menjadi produk kerajinan. Mereka juga sekaligus membuat pupuk kompos. Inovasi ini dilatih oleh PT Pusri Palembang lewat Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL).
Berjuluk kampung holtikultura atau kampung iklim, masyarakat Lorong Kebumen diajak mengembangkan keterampilan tersebut. Manajer PKBL Pusri, Heri Suharsono menerangkan, hasil produk daur ulang koran itu seperti kotak tisu, tempat buah, tas, vas bunga, tempat pensil, dan lainnya. “Artinya ini jadi bernilai jual,” tuturnya.
Untuk pembuatan pupuk kompos sendiri, pihaknya menyuplai bahan bio aktivator, namanya Sridek. Bahan dasar pupuk kompos diambil dari pemanfaatan sampah rumah tangga warga. “Dekomposer Pusri Sridek berasal dari bakteri Pendegradasi bahan organik dan jamur perombak lignin dan selulosa,” jelasnya.
Memiliki fungsi mendegradasi sampah rumah tangga, rumput, dedaunan, dan bahan organik lainnya sampai menghasilkan kompos yang berkualitas untuk pertumbuhan tanaman. Karena komposisinya yang menggunakan bioactivator menjadikannya lebih ramah lingkungan dan tidak mengandung bahan kimia yang membahayakan tanaman.
Dalam prosesnya, Pusri menyiapkan 50 ember sebagai wadah untuk pelatuhan bagi warga. Beserta 12 botol bioactivator sebgaia larutan pemercepat pembusukan sampah. “Secara teori sampah organik rumah tangga yang telah dicacah, diracik di wadah diberi Sridek,” katanya.
Dosis Sridek 5 ml dilarutkan ke 1 liter air. Kemudian dicampurkan ke wadah kompos berkapasitas 30 liter. Selanjutnya, wadah pupuk dibiarkan tertutup dan didiamkan sekitar 14 hari. “Nanti akan menghasilkan pupuk cair dan padat.” ujarnya.
Dengan inovasi ini, pihaknya berharap bisa mendayagunakan kelompok masyarakat dan meningkatkan kegiatan ekonomi dan pendapatannya. “Koran berkas akan lebih bernilai jika bisa diolah menjadi kerajinan. Sama halnya sampah, ketimbang dibiarkan menumpuk lebih baik diolah dan dibuat pupuk. Apalagi di sini ada kegiatan urban farming, yakni kegiatan bertani yang terintegrasi dengan masyarakat perkotaan,” sahutnya.
Ketua penggerak kelompok mayarakat, Siti menjelaskan dalam mengolah koran ini, prosesnya dari melinting lembaran koran hingga mejadi gulungan menyerupai bamboo kecil. kemudian dilem agar tidak kembali buyar. Setelah terkumpul banyak, ukurannya disesuaikan dan disusun menyerupai bentuk yang diinginkan. “Seperti kotak pensil, setelah jadi bentuknya, direkatkan dan diolesi lem hingga mengering.”
terbit di Sumatera Ekspres 16 Agustus 2018 hal 14
14 November 2024
14 November 2024
14 November 2024
14 November 2024
14 November 2024