Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.
25 November 2024
Editor: Nusarina Yuliastuti
25 November 2024
Editor: Nusarina Yuliastuti
25 November 2024
25 November 2024
Editor: Ujang
25 November 2024
JAKARTA. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang atau yang dikenal dengan Pusri akhir bulan ini sudah mulai mengoperasikan pabrik NPK-nya. Sebagaimana diketahui pabrik NPK ini merupakan pabrik NPK pertama Pusri dengan kapasitas 100.000 ton. Pabrik ini dibangun pada tahun lalu.
Nah, menurut Zain Ismed, Corporate Secretary PT Pupuk Sriwidjaja Palembang tahun ini perusahaan ini menargetkan penjualan sebesar 90.000 ton NPK.
Sebagian besar produksi untuk subsidi petani dan sebagian lainnya untuk penjualan non subsidi. "Ini masih baru, jadi kami lihat nanti bagaimana pasar non-subsidinya," kata Zain kepada KONTAN, Senin (22/2).
Ia mengatakan, sumbangan penjualan NPK nantinya ke perusahaan masih kecil karena kapasitas produksi yang masih kecil.
Sekadar info, tahun ini perusahaan ini menargetkan penjualan penjualan tahun ini sebesar Rp 10 triliun. Target penjualan ini naik dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 4,8 triliun.
Namun, Zain mengatakan, setelah melihat pasar internasional yang tahun ini semakin melemah. Perusahaan ini pesimis mencapai target pendapatan Rp 10 triliun tahun ini.
"Kami belum revisi, tapi yang pasti tugas utama kami mencukupi pasar domestik untuk ketahanan nasional," kata Zain.
Manajemen perusahaan memutuskan untuk memprioritaskan terlebih dahulu kebutuhan pada pasar domestik. Setelah itu baru menimbang-nimbang untuk ekspor ke pasar yang sudah ada.
Selama ini perusahaan ini melakukan penjualan ekspor sebesar 150.000 ton urea ke negara ASEAN antara lain Filipina, Thailand, Malaysia, serta Myanmar.
Tahun ini perusahaan ini belum bisa memastikan target penjualan ekspor. "Kondisinya harga pupuk yang kurang bersaing dan harga kompetitif dari pemain China," katanya.
Sumber: http://industri.kontan.co.id/
25 November 2024
25 November 2024
SEMARANG – Memasuki pertengahan bulan kedua di 2016, serapan pupuk urea bersubsidi di Jawa Tengah sudah mencapai 72.804 ton. Dengan memerinci 51.408 ton pada Januari dan 21.396 ton per 11 Februari 2016.
Untuk jumlah serapan masing-masing kabupaten/kota berbeda. Disebabkan saat ini pola tanam yang tidak sama dan musim tanam tidak serempak. Dari 35 kabupaten/kota, lima kabupaten dengan serapan tertinggi, Kebumen 5.311 ton, Brebes (5.198), Grobogan (4.618), Tegal (4.615), dan Pemalang (4.137).
Sementara Sragen dan Sukoharjo serapannya masih 136 ton dan 762 ton. Kepala Pemasaran PT Pusri Wilayah Jateng Sutisna mengatakan, saat ini stok urea bersubsidi sangat aman. Per 11 Februari 2016, alokasi stok sebanyak 42.967 ton dari ketentuan stok 30.366. ”Artinya stok pupuk 40 persen (12.601 ton) di atas ketentuan. Stok sangat aman.
Karena memang saat ini pola tanam tidak serempak,” kata Sutisna, Kamis (11/2). Alokasi stok pupuk saat ini sudah berada di gudang masing-masing kabupaten/ kota. Stok pupuk dengan jumlah tertinggi, Kabupaten Sragen 4.147 ton, Grobogan (3.498), Blora (1.775), Brebes (1.632), dan Tegal (1.544).
Curah Hujan
Melihat curah hujan yang merata pada awal 2016 ini, ia memperkirakan serapan pupuk pada tahun ini akan tinggi. Berbeda dengan tahun lalu, di mana 49.320 ton urea bersubsidi tak terserap disebabkan El Nino.
Musim kemarau yang lama membuat membuat petani kesulitan air saat akan tanam. ”Melihat kondisi seperti ini, saya ingin terus memastikan kalau stok pupuk aman,” ujarnya. Tahun ini, Jateng memperoleh alokasi pupuk urea bersubsidi 818.470 ton.
Jumlah ini lebih rendah dari 2015 sebanyak 822 ribu ton. Penurunan alokasi salah satunya disebabkan cukup banyaknya pupuk yang tak terserap pada 2015. Sebelumnya, Anggota Komisi B DPRD Jateng, Riyono mendesak Pemprov Jateng segera menyelidiki terkait rendahnya penyerapan pupuk bersubsidi oleh petani.
”Perlu dicek ulang kenapa tidak terserap, apakah memang sudah cukup atau karena pengajuan yang berlebihan, sejak lima tahun terakhir alokasinya pasti di atas 800.000 ton,” ungkapnya. (H81,J8-90)
25 November 2024
Saibumi.com, Bandar Lampung - PT Pusri Palembang memastikan pupuk untuk Provinsi Lampung tiga bulan dalam keadaan aman.
Manager Humas PT Pusri Palembang Sulfa Ganie menuturkan Provinsi Lampung merupakan provinsi andalan. "Penyumbang pupuk terbesar (Lampung). Sama dengan Palembang, Jambi dan Bengkulu," ungkap dia saat menjelaskan dihadapan media Jumat malam, 5 Februari 2016.
Masih kata dia, pupuk sekarang sudah digojlok (digenjot). "Dari penyaluran terutama distribusinya yakni laut dan darat. Pupuk di Lampung saat ini 20 ribu ton," tuturnya.
Ia menambahkan pupuk PT Pusri Palembang masih cukup. "Malah double stock. Tiga bulan ke depan masih aman," tandasnya. (*)
Laporan wartawan Saibumi.com Aji Saktiyanto
25 November 2024
Produksi Urea Akan Menjadi Hampir Dua Kali Lipat
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS - PT Pupuk Sriwidjaja berencana meningkatkan produksi pupuk urea hampir dua kali lipat. Peningkatan produksi dilakukan dengan membangun pabrik baru dengan nilai investasi Rp 7 triliun.
“Pabrik Pupuk Sriwidjaja (Pusri) II B yang sedang dibangun saat ini akan menggantikan pabrik Pusri II yang beroperasi sejak 1974 itu terlalu tua dan boros bahan baku,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Pusri Zain Ismed, di Bandar Lampung, Sabtu (6/2).
Zain mengatakan. 70 persen bahan baku pembuatan pupuk urea adalah gas. Untuk menghasilkan 1 ton pupuk urea, pabrik Pusri II butuh 35-37 MMBTU (Million Metric British Thermal Unit/satuan kalor gas).
“Pabrik baru hanya butuh 23-24 MMBTU untuk menghasilkan 1 ton pupuk urea. Selain lebih efisien, produksi urea juga meningkat dari 570.000 ton urea per tahun menjadi 990.000 ton per tahun,”katanya.
Pembangunan pabrik ditargetkan selesai dalam waktu dekat dan akan diresmikan bulan mei.
Selain pembangunan pabrik pupuk urea, PT Pusri juga berencana mengoperasikan pabrik pupuk NPK. Pabrik yang beroperasi tahun ini pun ditargetkan mampu memproduksi 90.000 ton NPK dari total kapasitas 100.000 ton per tahun.
Selama ini, PT Pusri hanya memproduksi pupuk urea. Adapun pupuk NPK biasanya diproduksi oleh PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kalimantan Timur, dan PT Pupuk Kujang. Pengoperasian pabrik pupuk NPK milik PT Pusri diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pupuk NPK nasional.
“Kebutuhan NPK nasional sekitar 2,6 juta ton per tahun, sedangkan produksi NPK hanya sekitar 2,5 juta ton per tahun. Selama ini PT Petrokimia Gresik memproduksi 2,29 juta ton per tahun, sedangkan PT Pupuk Kalimantan Timur 150.000 ton per tahun dan PT Pupuk Kujang 80.000 ton per tahun,” tutur Sel Supervisor Petrokimia Gresik Wilayah Lampung Donald Tambunan.
Donald menyebutkan, dengan pembangunan pabrik pupuk NPK milik PT Pusri, kebutuhan NPK nasional dapat terpenuhi.
Persediaan Pupuk
Ditanya tentang ketersediaan pupuk saat ini, kedua produsen penyuplai pupuk mengatakan, stok pupuk di Lampung aman.
“Stok pupuk Za mencapai 6.078 ton, pupuk SP36 sebanyak 16.760 ton, dan pupuk NPK 73.698 ton. Jumlah itu cukup untuk kebutuhan pupuk tiga bulan ke depan. Kebutuhan rata-rata per bulan pupuk Za sekitar 1.780 ton, pupuk SP36 sekitar 3.882 ton, dan pupuk NPK 13.339 ton,” ujar Donald.
Manajer Humas PT Pusri Sulfa Ganie, selaku penyedia pupuk urea untuk Lampung, mengatakan, persediaan urea milik Pusri di Lampung kini 11.507 ton.
Persediaan itu akan bertambah sebanyak 72.000 ton pupuk urea dari pasokan bulan Januari hingga Maret. “Penjualan pupuk urea selama Januari hingga Maret diperkirakan 68.740 ton. Dengan demikian, hingga Maret stok pupuk urea tersedia 14.767 ton,” kata Sulfa.
Baik Donald maupun Sulfa yakin bahwa tidak akan ada kelangkaan pupuk. Kalaupun terjadi kelangkaan pupuk, produsen pupuk akan berkoordinasi dengan dinas pertanian untuk melakukan realokasi pupuk.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Lampung Indriatmoko menyebutkan, realokasi dapat dilakukan dalam berbagai jenis, yaitu realokasi antarwaktu, realokasi antartempat, dan realokasi antarkomoditas.
“Realokasi antarwaktu dilakukan dengan mengambil kuota bulan tertentu untuk memenuhi kuota bulan lain. Realokasi antartempat dilakukan dengan memindah kuota pupuk di salah satu daerah untuk kebutuhan daerah lainnya. Adapun realokasi antarkomoditas dilakukan dengan memindahkan kuota pupuk untuk sektor ternak ke sektor tanaman pangan atau sebaliknya,” tutur Indriatmoko.
“Realokasi sangat dimungkinkan karena hanya memindahkan kuota pupuk tanpa melakukan penambahan kuota. Perlu waktu maksimal satu minggu dari pengajuan realokasi higga realisasi. Tujuannya, petani tetap bisa beraktivitas tanpa mengganggu produksi pertanian,” ujarnya. (GER)
25 November 2024
25 November 2024
Bisnis.com, PALEMBANG – PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang menargetkan pabrik Pusri II-B dapat beroperasi pada Mei 2016.
Sekretaris Perusahaan PT Pusri Palembang M. Zain Ismed mengatakan pembangunan pabrik itu sudah hampir selesai. “Targetnya Mei 2016, progress pembangunan sudah 99% tinggal finishing saja,” katanya saat dihubungi Bisnis, Rabu (3/2/2016).
Berdasarkan catatan, perusahaan pada awalnya menargetkan pabrik berkapasitas 907.500 ton urea per tahun itu dapat diproduksi pada Desember 2015.
Namun, kata Ismed, target produksi itu harus molor karena masalah teknis di lapangan, seperti proses pengerjaan yang terganggu musim penghujan pada akhir tahun lalu.
Diketahui, pabrik baru itu selain menerapkan teknologi baru juga dapat menghemat bahan baku gas, yakni dengan rasio pemakaian gas per ton produk 31,49 MMbtu per ton amonia dan 21,18 MMbtu per ton urea.
Dibandingkan dengan Pabrik Pusri II (existing) yang memiliki rasio pemakaian gas per ton produk 49,24 MMbtu per ton amonia dan 36,05 MMbtu per ton urea maka akan dihemat pemakaian gas sebesar 14,87 MMbtu per ton urea.
Pabrik Pusri II-B juga akan menambah produksi urea yang dihasilkan perusahaan sebanyak 457.500 ton urea, sehingga total produksi urea Pusri bisa mencapai 2,61 juta ton per tahun.
25 November 2024
Palembang – Tugas berat menanti manajemen PT Pupuk Sriwidjaja (Persero). Direksi periode 2016-2021 dihadapkan tantangan baru. Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja yang baru, Mulyono Prawiro saat pisah sambut direksi di jajaran Pusri, semalam (2/2).
“Tantangan ke depan lebih kompleks”, sebut Mulyono. Ke depan, kata dia, perusahaan harus bisa lebih efisien dan bisa kompetitif. Pasalnya, kata dia, persaingan bisnis pupuk tidak hanya di Indonesia. Tapi juga bersaing dengan negara tetangga, seperti Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Malaysia. Dikatakan Mulyono, negara tersebut telah terbiasa bersaing.
Dirut PT Pupuk Indonesia (Holding Company), Aas Asikin Idat menegaskan, perusahaan harus dikelola dan dijalankan dengan baik. “Perusahaan tidak boleh berhenti dan merangkak”, tegasnya. Disebut Aas, perusahaan pupuk di Indonesia sekarang memang berjalan tapi belum ekonomis.
Sumber: Sumatera Ekspres