Pusri News

Mass Media News

Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.

news-1

21 April 2025

PT Pupuk Indonesia to produce competitive products
Jakarta (ANTARA News) - State fertilizer company PT Pupuk Indonesia is making every effort to produce competitive products by revitalizing its old plants to improve efficiency in gas consumption.

Company President Director Aas Asikin Idat has stated that the use of gas in high quantities coupled with the strengthening of the dollar was becoming increasingly burdensome for the company.

"Therefore, the utilization of gas should be reduced through the implementation of new technology since the old plants used gas at an average rate of 35 million British thermal units (mmBtu) per ton of fertilizer, but following revitalization, gas utilization can be reduced to 24 mmBtu per ton," Asikin remarked in Palembang, South Sumatra, on Wednesday (3/2).

He noted that in future, the company will be left with no other option but to revitalize the old plants by using new technology to produce fertilizers at competitive prices.

According to Asikin, two fertilizer companies such as PT Pusri in Palembang will complete the revitalization of Pusri 2B this year similar to what PT Pupuk Kaltim had done last year.

"In 2016, PT Pusri has planned to make the Pusri 2B factory operational in March this year," Asikin remarked, adding that the revitalization of the old plants was aimed at maintaining the production capability as PT Pupuk Indonesia had made assurance to contribute to ensuring the nations food security.

In the meantime, PT Pusris Public Relations Manager, Sulfa Ghani, noted that the revitalization project of Pusri 2B, one of its four oldest factories, uses new technology that is environmentally friendly and is efficient in the use of gas.

Ghani stated in Palembang that the revitalization project of Pusri 2B has now been almost completed and will soon become operational.

He said the initial stage of operation has been going well, and if no significant obstacle is encountered, then Pusri 2B, the new urea factory, can be operated as soon as possible. Pusri 2B will replace the oldest Pusri 2, which was built in 1974.

Viewing the good progress of the construction activities, Ghani expressed optimism that the new Pusri 2B can become operational in March this year.

He pointed out that PT Pusri has four factories, with a total annual production capacity of 2,262 million tons of fertilizer in the past, but with time, their condition has deteriorated, and they have not been able to realize their full potential for the last several years.

He noted that the four factories on an average have been operational for over 35 years, whereas ideally, the maximum lifespan of a fertilizer factory is 20 years.

"All fertilizer plants of PT Pusri in Palembang are in an alarming state as they are very old. Pusri 1B, built in 1994, is relatively younger," he said, adding that to boost the production of urea and ammonia, the old plants will be gradually revitalized.

The companys President Director Musthofa recently stated in Palembang that the revitalization process was being carried out by a consortium of PT Rekayasa Industri and Toyo Engineering Corporation at a cost of Rp7.4 trillion.

Ghani explained that PT Pusri has continued to demonstrate its commitment to optimizing its Corporate Social Responsibility (CSR).

Established in the South Sumatra provincial city of Palembang on December 24, 1959, PT Pusri has succeeded in its business operations, with its main mission being to support the governments policies and programs related to the nations economy and development sector, particularly in the fertilizer industry and other agricultural products.

For 56 years, PT Pusri has rendered significant contribution for the development of the national fertilizer industry, food security, and prosperity.

Further, he remarked that the company has prepared three programs to optimize its CSR: to provide guidance to the public, to improve the environment, and to protect and preserve the environmental ecosystem in the business units of the company.

To execute and realize the programs, the company has formed a partnership with stakeholders, such as the employees, suppliers, distributors, customers, farmers, people in the neighborhood, and the government.

Ghani explained that the CSR programs will be implemented through a design based on the spirit of mutual progress between the company and all stakeholders.

"We believe that the companys contribution is all that we have dreamed about in the area of work and to evolve for mutually sustainable progress," he emphasized.

PT Pusri Production Director Johan Safri has said the new Pusri 2B factory will help enhance the companys production of urea fertilizer from 2.1 million tons to 2.8 million tons per year.

He said the production target would be reached in the first year of the new factory starting its operations.

"After Pusri 2B becomes fully operational, the production target of 2.8 million tons would be reached right away. An increase of 750 thousand tons in production will be achieved," Johan emphasized.

In 2014, Pusri had produced 2.10 million tons of urea fertilizer, and in 2015, the production target was set only slightly higher at 2.15 million tons.

"If the production is to be increased significantly, a new factory has to be built as the existing factories are already operating at full capacity," Johan pointed out.

He affirmed that Pusri 2B has been designed to have an installed production capacity of two thousand tons of ammonia per day and 2,750 tons of urea fertilizer per day.
(T.O001/INE/KR-BSR/F001)
Read More
news-1

21 April 2025

Pabrik Pusri II-B Ditargetkan Beroperasi Pada Mei 2016

Bisnis.com, PALEMBANG – PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang menargetkan pabrik Pusri II-B dapat beroperasi pada Mei 2016.

Sekretaris Perusahaan PT Pusri Palembang M. Zain Ismed mengatakan pembangunan pabrik itu sudah hampir selesai. “Targetnya Mei 2016, progress pembangunan sudah 99% tinggal finishing saja,” katanya saat dihubungi Bisnis, Rabu (3/2/2016).

Berdasarkan catatan, perusahaan pada awalnya menargetkan pabrik berkapasitas 907.500 ton urea per tahun itu dapat diproduksi pada Desember 2015.

Namun, kata Ismed, target produksi itu harus molor karena masalah teknis di lapangan, seperti proses pengerjaan yang terganggu musim penghujan pada akhir tahun lalu.

Diketahui, pabrik baru itu selain menerapkan teknologi baru juga dapat menghemat bahan baku gas, yakni dengan rasio pemakaian gas per ton produk 31,49 MMbtu per ton amonia dan 21,18 MMbtu per ton urea.

Dibandingkan dengan Pabrik Pusri II (existing) yang memiliki rasio pemakaian gas per ton produk 49,24 MMbtu per ton amonia dan 36,05 MMbtu per ton urea maka akan dihemat pemakaian gas sebesar 14,87 MMbtu per ton urea.

Pabrik Pusri II-B juga akan menambah produksi urea yang dihasilkan perusahaan sebanyak 457.500 ton urea, sehingga total produksi urea Pusri bisa mencapai 2,61 juta ton per tahun.

 
Read More
news-1

21 April 2025

Bisnis Pupuk Hadapi Tantangan Kompleks

Palembang – Tugas berat menanti manajemen PT Pupuk Sriwidjaja (Persero). Direksi periode 2016-2021 dihadapkan tantangan baru. Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja yang baru, Mulyono Prawiro saat pisah sambut direksi di jajaran Pusri, semalam (2/2).

 

“Tantangan ke depan lebih kompleks”, sebut Mulyono. Ke depan, kata dia, perusahaan harus bisa lebih efisien dan bisa kompetitif. Pasalnya, kata dia, persaingan bisnis pupuk tidak hanya di Indonesia. Tapi juga bersaing dengan negara tetangga, seperti Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Malaysia. Dikatakan Mulyono, negara tersebut telah terbiasa bersaing.

 

Dirut PT Pupuk Indonesia (Holding Company), Aas Asikin Idat menegaskan, perusahaan harus dikelola dan dijalankan dengan baik. “Perusahaan tidak boleh berhenti dan merangkak”, tegasnya. Disebut Aas, perusahaan pupuk di Indonesia sekarang memang berjalan tapi belum ekonomis.



Sumber: Sumatera Ekspres

Read More
news-1

21 April 2025

Pusri Kembangkan Ekspor Amonia dan Urea
Palembang – Badan Usaha milik Negara di sektor pupuk, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, akan berfokus mengembangkan ekspor pupuk dan urea. Direktur Utama Pusri, Mulyono Prawiro, Mengatakan pasar ekspor diperluas tanpa meninggalkan komitmen menghasilkan pupuk bersubsidi (Public Service Obligation/PSO). “Kami berfokus pada ekspansi dan tetap berkomitmen dalam menjaga kedaulatan pangan,” Kata dia, di Palembang, Kemarin.
 
Menurut juru bicara Pusri, Sulfa Ganie, pada tahun ini, Perseroan akan mengembangkan pupuk NPK, yakni pupuk yang mengandung unsur hara utama (Nitrogen, Posfor, Kalium) serta mengoptimalkan penggunaan aset. Dalam waktu dekat, pabrik baru akan beroperasi dengan target mengamankan penyaluran urea bersubsidi hingga lini keempat.
 
Mulyono adalah Direktur Utama Pusri yang baru, ia ditunjuk oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno untuk menggantikan Musthofa. Serah terima jabatan dialakukan pada 20 Januari lalu. Rapat Pemegang Saham Pusri pekan lalu juga mengangkat empat anggota Direksi Perseroan. Dianataranya, Direktur Komersil Khrisna Syarif, menggantikan Bambang lesmoko yang memasuki masa pensiun. Khrisna sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan Asuransi Tugu Mandiri. Ia juga pernaha menjabat Direktur Keuangan PT Timah (Persero) Tbk.
 
Kursi Direktur Produksi diisin Filius Yuliandi, yang menggantikan M. Djohan Safri yang dipromosikan sebagai salah satu anggota Direksi Pupuk Indonesia Holding Company. Filius Sebelumnya menjabat GM Pemeliharaan Pusri Palembang. Adapun posisi Direktur Teknik dan Pengembangan diserahkan kepada Listyawan Adi Pratisto. Listyawan sebelumnya menjabat Direktur Produksi PT Pupuk Iskandar Muda (PIM). “Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum tetap dijabat M. Romli HM,” Ucap Sulfa.
 
Mantan Direktur Utama Pusri, Muthofa, sebelumnya menyatakan pada tahun lalu perseroan melakukan efisiensi besar-besaran agar bisa bertahan dari tekanan pelemahan nilai tukar rupiah. Sebab, sejumlah kontrak dengan mitra lokal dan asing mendorong penggunaan mata uang dolar amerika serikat, sementara sejumlah proyek pengembangan terkena dampak pelemahan rupiah. “Berefisiensi dan berupaya menuntaskan proyek sesuai dengan rencana,” katanya.
 
Seiring dengan dicabutnya embargo ekonomi iran, Pusri kembali membahas peluang kerja sama untuk membangun pabrik dengan iran. Duta besar Iran untuk Indonesia, Valiollah Mohammadi, sebelumnya menyatakan rencana pembangunan pabrik pupk yang sempat terhenti masuk agenda utama kedua negara.



Sumber : Koran Tempo, Senin 25 Januari 2016




Read More
news-1

21 April 2025

Pusri Pacu Ekspor Amonia & Urea

PALEMBANG - Manajemen PT Pupuk Sriwidjaja Palembang memacu peningkatan ekspor amonia dan urea ke sejumlah pasar utama.

 

Manager Humas PT Pusri Palembang Sulfa Ganie mengatakan peningkatan ekspor produk amonia dan urea tersebut bakal meningkatkan omzet sesuai target yang ditetapkan jajaran direksi baru perusahaan. “Arahan direksi baru adalah ekspansi. Baik itu pengembangan pupuk NPK, maupun peningkatan omzet ekspor,” katanya kepada Bisnis, Minggu (24/1).

 

Dia mengatakan meski mengejar peningkatan pendapatan, produsen pupuk pelat merah itu tetap berkomitmen terhadap program pemerintah. “Kami berkomitmen terhadap program kedaulatan pangan sesuai dengan tugas kami menyalurkan pupuk bersubsidi,” katanya.

 

Untuk itu, dia melanjutkan, pihaknya bakal mengamankan penyaluran urea subsidi dari lini pertama sampai dengan lini keempat agar tidak terjadi kelangkaan.

 

Sulfa menambahkan, perseroan juga akan melengkapi tenaga penjualan di lapangan untuk mendukung kelancaran penyaluran pupuk subsidi. “Direksi baru ingin Pusri berkembang dan tetap memperhatikan kewajiban sebagai produsen pupuk subsidi,“ katanya.

 

Manajemen PT Pusri Palembang mulai dipimpin Direktur Utama yang baru, Mulyono Prawiro sejak Rabu (13/1) lalu. Alumni ITB dan Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini menggantikan pejabat lama, Musthofa yang memasuki masa pensiun.

 

Mulyono dilantik bersama empat direksi Pusri lainnya, oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS-LB).

 

Sementara Direktur Komersial dijabat oleh Krishna Syarif yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan Asuransi Tugu Mandiri.

 

Krishna juga pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Timah (Persero) Tbk. Krishna menggantikan pejabat lama. Bambang Lesmono yang juga memasuki masa pensiun. Untuk jabatan Direktur Produksi, Filius Yuliandi menggantikan M. Djohan Safri. Djohan dipromosikan sebagai salah satu direksi Pupuk Indonesia Holding Company. Sementara itu, Filius Yuliandi sebelumnya menjabsat sebagai General Manajer Pemeliharaan PT Pusri Palembang.

 

Listyawan Adi Prastisto, menjabat sebagai Direktur Teknik dan Pengembangan yang baru. Liostyawan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Produksi PT Pupuk Kaltim. (Dinda Wulandari)

 

 

Sumber : Bisnis Indonesia, Senin 25 Januari 2015

 

 

 

 

Read More
news-1

21 April 2025

Pusri Jamin Stok Pupuk Bersubsidi untuk Jateng Aman

Semarang - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang menjamin ketersediaan stok pupuk urea bersubsidi untuk wilayah Provinsi Jawa Tengah aman.

"Selama tiga bulan ke depan, atau hingga Maret, stok dijamin aman, karena stok disiapkan di atas ketentuan Permendag dan Permentan," ujar Sekretaris Perusahaan PT Pusri Zein Ismed, didampingi Manajer Humas Sulfa Ganie kepada wartawan di Semarang, Jumat (22/1) malam.

Zein mengatakan, untuk stok akhir bulan Januari tercatat 55.376 ton (ketentuan stok 41.457 ton), di bulan Februari stok akhir sebanyak 45.844 ton (29.537 ton), sedangkan untuk stok akhir Maret tercatat 58.954 ton (31.685 ton).

Sulfa Ganie menambahkan, untuk membantu proses penyaluran urea bersubsidi, Pusri mengerahkan 183 distributor dengan total pengecer 6.097 kios.

"Jateng tercatat pengguna pupuk urea bersubsidi terbesar kedua setelah Jatim. Kebutuhan Jateng sebenarnya mencapai 900.000 ton pertahun, namun sesuai SK Mentan, Jateng hanya mendapat alokasi 818.000 ton," ujar Sulfa.

Zein Ismed menambahkan, hadirnya pabrik baru Pusri II-B yang dibangun sejak April 2013 diharapkan dapat meningkatkan produksi pupuk urea hingga 2,61 juta ton per tahun. Saat ini, kapasitas produksi terpasang yang dimiliki Pusri 2,262 juta ton per tahun.

Pabrik yang diuji coba sejak November 2015, kata Zein Ismed, ditargetkan beroperasi secara maksimal pada April 2016. Dikatakan, pabrik baru itu sebagai pengganti pabrik paling tua yakni Pusri II yang dibangun pada 1974.

Selama ini PT Pusri memiliki empat pabrik dengan total kapasitas produksi mencapai 2,262 juta ton per tahun, namun karena kondisinya sudah tua, kapasitas produksi tersebut tidak pernah tercapai secara maksimal.

"Kondisi empat pabrik yang dimiliki Pusri rata-rata usianya 35 tahun ke atas, sedangkan idealnya usia pabrik pupuk maksimal 20 tahun. Akibatnya, pabrik tua ini boros bahan baku gas, sehingga ongkos produksi tinggi, sedangkan kapasitas produksi tidak tercapai," ujarnya.

Pabrik baru bernilai investasi Rp 7,4 triliun itu, menggunakan teknologi KBR Purifier Technology untuk pabrik amonia dan teknologi Acces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licencor untuk pabrik urea.

Kapasitas produksi terpasang pabrik amonia mencapai 2.000 ton per hari atau 660.000 ton per tahun dan kapasitas pabrik urea 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.

Selain ramah lingkungan, pabrik baru itu juga menghemat bahan baku gas. Rasio pemakaian gas per ton produk 31,49 MMBTU per ton amonia dan 21,18 MMBTU per ton urea.



Sumber : http://www.beritasatu.com/nasional/343931-pusri-jamin-stok-pupuk-bersubsidi-untuk-jateng-aman.html




Read More
news-1

21 April 2025

Pusri targetkan penjualan Rp 10 triliun tahun ini
JAKARTA. PT Pupuk Sriwijaya (Persero) akan menambah produksi tahun ini. Februari ini, Pursi akan mengoperasikan pabrik pupuk majemuk (NPK), serta pabrik Pusri II B pada Mei mendatang. 

Dengan penambahan itu, Pusri tahun ini akan meproduksi urea sebesar 2,148 juta ton, amoniak sebesar 1,535 juta ton dan NPK sebesar 90.000 ton.

Produksi ini naik dari tahun lalu, dimana produksi amoniak sebesar 2,018 juta ton, aminika sebesar 325 ribu ton, dan belum memproduksi pupuk nitrogen, fosfat dan kalium (NPK)

Adapun dengan oeprasinya kedua pabrik, tahun ini perusahaan menargetkan penjualan tahun ini sebesar Rp 10 triliun, meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 4,8 triliun. 

Saat ini, persentase penjualan masih didominasi untuk domestik sesuai dengan program kedaulatan pangan pemerintah. Adapun untuk penjualan ekspor, Pusri menargetkan ekspor sebesar 150.000 ton ke negara-negara ASEAN antara lain Filipina, Thailand, Malaysia, serta Myanmar.

Namun, Pusri belum berencana menambah destinasi ekspor. Alasannya, sungai musi hanya bisa dilewati kapal berkapasitas 7.000 ton, sementara agar ekspor menguntungkan dibutuhkan pengiriman di atas 10.000 ton. "Jadi, kapasitas diangkut kecil, sehingga kemudian cost-nya jadi tinggi," kata Zain kepada KONTAN, Jumat (8/1).
Selain itu, saat ini harga pupuk dari Indonesia kurang bisa bersaing di pasar internasional lantaran bahan baku pupuk yang mahal. Untuk komponen bahan baku pupuk, sekitar 70%-nya adalah gas. "Harga gas di Indonesia tinggi, sementara harga gas di luar negeri jauh lebih rendah," kata Zain.

Sehingga wajar saja saat ini Pusri mengatur strategi untuk mulai menggunakan bahan bakar batubara mulai pertengahan tahun ini. Seiring dengam harga batubara yang jauh lebih rendah dibandingkan harga gas yang belum turun juga.
Saat ini perusahaan ini sedang membangun steam turbine generator (STG) batubara. Nantinya bahan bakar gas akan diganti dengan batubara. Dengan penggunaan batubara ini menurut Zain, perusahaannya menghemat 20-30%. STG ini akan digunakan hanya pada pabrik Pusri II B. Pada pabrik lama, Pusri tetap menggunakan bahan bakar gas.

Sekedar info, saat ini Pusri tercatat memiliki 4 pabrik, masing-masing berkapasitas produksi 570.000 ton per tahun. Sehingga, total kapasitas produksi PT Pupuk Sriwidjaja adalah 2.280.000 ton per tahun. Namun karena mesin sudah termakan usia, kapasitas produksi mereka tak maksimal.



Sumber : http://industri.kontan.co.id/news/pusri-targetkan-penjualan-rp-10-triliun-tahun-ini


Read More
news-1

21 April 2025

Pusri Siap Pasok Pupuk Urea Musim Tanam Oktober-Maret 2016
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) siap mengamankan kebutuhan pupuk petani untuk musim tanam tahun ini.

“PT Pusri siap memasok kebutuhan petani untuk menghadapi musim tanam Oktober – Maret 2016. Posisi stok pupuk PT Pusri saat ini aman berada di atas rata-rata Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan,” kata Sulfa Ganie Manajer Humas PT Pusri, Rabu (6/1).

Menurut Sulfa Ganie, stok pupuk urea untuk gudang-gudang di lini III secara nasional, stok awal 1 Januari 2016 sebesar 71.094 ton,pengadaan sebesar 149.000 ton dengan penyaluran sebesar 126.199 ton.

“Sementara stok akhir pada 31 Januari 2016 diperkirakan sebesar 93.995 ton. Ketentuan stok berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan dan Peraturan Menteri Pertanian adalah sebesar 71.912 ton.” Ujarnya.

Untuk stok awal per 1 Februari 2016 sebesar 93.995 ton, pengadaan sebesar 101.250 ton dengan penyaluran 114.610, stok akhir 29 Februari 80.535. Sementara ketentuan stok 49.228 ton.

Demikan pula untuk Maret 2016 menurut Sulfa Ganie, stok awal 1 Maret 2016 sebesar 80.535 ton, pengadaan 122.500 ton, penyaluran 112.435 ton, stok akhir pada 31 Maret 2016 sebesar 90.600. Sedangkan ketentuan stok berdasarkan adalah 52.807 ton.

“Dari data tersebut jelas bahwa neraca stok nasional wilayah rayon PT Pusri, untuk kebutuhan pupuk urea tiga bulan ke depan aman. Bisa terlihat bahwa rata-rata stok sudah berada di atas ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan dan Peraturan Menteri Pertanian,” kata Sulfa Ganie.

Khusus untuk Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menurut Manajer Humas PT Pusri, stok pupuk urea di lini III  mencapai 12.500 ton atau berada diatas ketentuan stok sebesar 9.600 ton. “Untuk stok pupuk urea di lini 1 pabrik saat ini mencapai 65.000 ton yang berada dalam bentuk kantong atau in bag sebanyak 6.000 ton,” ujarnya.
Read More
news-1

21 April 2025

PT Pusri Salurkan 22 Ribu Ton Pupuk

Para pekerja sedang mengangkut pupuk dari gudang pupuk milik PT Pusri Banyumas, Jawa Tengah beberpa waktu lalu. PT Pupuk Sriwidjaja akan menyalurkan pupuk subsidi sebanyak 22 ribu ton ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama 2016.

 

Penyaluran tahun ini mengalami peningkatan dua ribu ton dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 20 ribu ton sehingga menjadi 22 ribu ton / tahun, kata Direktur Utama PT Yuneldo Berjaya sekaligus distributor pupuk subsidi di Babel. Abet Suhaian di Pangkal Pinang kemarin.

 

Ia mengatakan pupuk urea subsidi itu akan disalurkan ke pekebunan petani yang ada di kabupaten. “Setiap tahun ketersediaan pupuk subsidi terbilang cukup atau sesuai dengan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK),” katanya.

 

Menurutnya, distribusi pupuk urea bersubsidi ke kabupaten hingga kini tidaka da masalah karena produksi pabrik PT Pusri hingga kini berjalan lancar sesuai target yang ditetapkan. (Ant/E-2)

 

sumber: Media Indonesia

Read More
news-1

21 April 2025

Jamin Stok Urea Aman

Palembang -  PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) pastikan stok pupuk urea aman hingga 3 bulan kedepan. Pasalnya, masa tanam Oktober 2015 sampai Maret 2016 Pusri sudah menyediakan stok melebihi ketentuan Permendag dan Permentan.

 

“Kami jamin stok di Provinsi wilayah pemasaran rayon yang meliputi, Sumsel, Jambi, Bengkulu, Lampung, Babel, Banten, DKI Jakarta, Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta melebihi dari ketentuan,” kata Manager Humas PT Pusri, Sulfa Ganie, kemarin(6/1).

 

Berdasarkan data stok pupuk urea bersubsidi atau PSO di awal Januari, 71.094 ton. Sedangkan pengadaan 149.000 ton dengan penyaluran 126.199 ton dengan ketentuan stok, hanya 71.912 ton. Sementara stok hingga akhir bulan, mencapai 93.995 ton.

 

Kemudian, stoh di bulan berikutnya, yakni Febuari, di mana stok awal bulan sebelumnya 93.995 ton dengan pengadaaan 101.250 ton. Sementara penayaluran, 114.610 ton dengan ketentuan stok 49.228  ton, sementara stok di akhir bulan 80.535 ton. Begitupu Maret. Stok awal bulan ini 80.535 ton dengan pengadaaan 122.500 ton. Sedangkan penyaluran 112.435 ton dengan ketentuan stok 52.807 ton, sementara stok akhir, 90.600 ton.

 

Khusus Sumsel, stok pupuk juga aman. Sebab, tersedia 24.000 ton. Sementara kebutuhannya, hanya 12.500 ton. Pihaknya menjamin kebutuhan pupuk petani di sembilan Provinsi tersebut beberapa bulan kedepan bisa dipenuhi sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) petani. “Petani tidak perlu khawatir soal kelangkaan pupuk,” tegasnya.

 

Secara produksi, keempat pabrik Palembang berjalan normal. Meski sedang bangun pabrik bari proyek Revitalisasi pabrik tua Pusri II B, tidak kurangi kemampuan memenuhi kebutuhan pupuk.

 

Apalagi April, pabrik Pusri II B akan operasional. Hal itu akan menambah kapasitas produksi urea dari 2,1 juta ton per tahun menjadi 2,8 juta ton per tahun. Sedangkan amonia dari 100 ribu ton, menjadi 240 ribu ton per tahun.(CJ10/ce4)

 

Sumber : Sumatera Ekspress

 

 

Read More
news-1

21 April 2025

PT Pusri Kaji Revitalisasi Pabrik Pupuk
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Setelah melakukan revitalisasi pabrik pupuk Pusri II dengan pabrik baru Pusri II B, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) merencanakan melanjutkan revitalisasi dengan pabrik pupuk lainnya.

“Kita sebenarnya sudah mengkaji pergantian pabrik Pusri III dan Pusri IV. Namun dari perhitungan belum feasible. Sebagai gantinya terhadap Pusri III dan Pusri IV kita lakukan optimalisasi bagaimana mengurangi konsumsi gas,” kata Musthofa Direktur Utama PT Pusri, di Palembang, Senin (28/12).

Salah satu upaya optimalisasi terhadap Pusri III dan Pusri IV menurut Musthofa adalah dengan melakukan pergantian pembangkit dengan membangun pembangkit batu bara dan mengubah sedikit peralatan proses. “Pembangkit uap yang menggunakan gas alam selanjut di-stop diganti dengan batubara,” ujarnya.

Dengan perubahan dari gas alam ke batu bara, menurut Direktur Utama PT Pusri, akan lebih efisien karena harga batu bara lebih murah dari gas alam. “Harganya bisa setengah dari gas alam,” kata Musthofa.

Untuk merealisasikan pergantian gas alam dengan batu bara, PT Pusri telah menjalin kerja sama dengan PT Bukit Asam (PTBA) Tbk untuk proyek gasifikasi batu bara yang bertujuan untuk substitusi bahan baku dan bahan bakar dari gas alam ke batu bara. Nilai investasi proyek gasifikasi sebesar 1.890 juta dolar AS. Rencana lokasi untuk pabrik gasifikasi di Bangko Tengah Barat, Tanjung Enim.

PT Pusri juga saat ini tengah membangun proyek steam turbine generator (STG) dan boiler batubara bertujuan untuk mengurangi pemakaian gas alam di pabrik. Kapasitas STG sebesar 23 MW dan boiler batu bara sebesar 2 x 240 ton per jam. Teknologi yang digunakan adalah Pulverized Coal Boiler (PC) dengan kontraktor PT Rekayasa Industri. Nilai investasi untuk proyek STG dan boiler batubara sebesar 206,9 juta dolar AS.

“Kemajuan pembangunan proyek steam turbine generator dan boiler batubara sampai November 2015 sudah mencapai 91,7 persen,” kata Musthofa.

Sementara itu pembangunan proyek pabrik Pusri II B bertujuan untuk revitalisasi pabrik Pusri II yang dinilai sudah kurang efisien dalam konsumsi energi. Kemajuan pembangunannya sampai November 2015 sudah mencapai 97,8 persen.

Menurut Musthofa, pembangunan pabrik Pusri II B yang dimulai April 2013 ditarget sudah bisa berproduksi pada Maret 2016. Pabrik baru yang dibangun dengan investasi sebesar 657 juta dolar AS. Pabrik Pusri II B ini memiliki kapasitas pabrik urea sebesar 907.500 ton per tahun dan kapasitas pabrik amoniak sebesar 660 ribu ton per tahun.

Pembangunan pabrik Pusri II B teknologi yang digunakan untuk proses amoniak menggunakan teknologi Kellog Brown & Root (KBR) dan untuk proses urea menggunakan teknologi ACES 21 TOYO.
Read More
news-1

21 April 2025

PT Pusri Optimalisasi Pusri III & IV

Palembang-  Setelah revitalisasi pabrik Pusri II dengan pabrik baru Pusri II B selesai, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) punya keinginan melanjutkan penggantian pabrik Pusri III dan Pusri IV.

 

Namun dari hasil kajian, Manajemen memilih melakukan optimalisasi dengan beberapa pembangkit dan prosesing pabrik.

 

“Kita sebenarnya sudah mengkaji pergantian pabrik Pusri III dan Pusri IV. Namun dari perhitungan belum feasible. Sebagai gantinya terhadap Pusri II dan Pusri IV kita lakukan optimalisasi bagaiman mengurangi konsumsi gas,” kata Musthofa Direktur Utama PT Pusri, di Palembang, Senin(28/12).

 

Salah  satu upaya optimalisasi terhadap Pusri III dan Pusri IV menurut Musthofa dalah dengan melakukan pergantian pembangkit dengan memnggunakan batu bara dan mengubah sedikit peralatan proses. “Pembangkit uap yang menggunakan gas alam selanjutnya di-stop deiganti dengan batubara,” ujarnya.

 

Dengan perubahan dari gas alam ke batubara, kata Musthofa akan lebih efisien dengan karena harga batubara lebih murah dari gas alam. “Harganya bisa setengah dari gas alam,” katanya.

 

Untuk merealisasikan pergantian gas alam dengan batubara, PT Pusri telah menjalin kerjasama dengan PT Bukit Asam (PTBA) Tbk untuk proses gasifikasi batubara yang bertujuan untuk substitusi bahan baku dan bahan bakar dari gas alam ke batubara. Nilai investasi proyek gasifikasi sebesar 1.890 juta dolar AS. Rencana lokasi untuk pabrik gasifikasi di bangko tengah barat, Tanjung Enim.

 

PT Pusri juga saat ini tengah membangun proyek Steam Turbin Generator (STG) dan Boiler Batubara untuk mengurangi pemakaian gas alam di pabrik. Kapasitas STG sebesar 23 MW dan boiler batubara sebesar 2 x 240 ton per jam. Teknologi yang digunakan adalah Pulverized Coal Boiler (PC) dengan kontraktor PT Rekayasa Industri. Nilai investasi untuk proyek STG dan Boiler Batubara sebesar 206,9 juta dolar AS.

 

“Kemajuan pembangunan proyek steam turbin generator dan boiler batubara samapai November 2015 sudah mencapai 91,7 persen,” kata Musthofa.

 

Sementara itu pembangunan  proyek pabrik Pusri II B bertujuan untuk merevitaslisasi pabrik Pusri II yang dinilai sudah kurang efisien dalam konsumsi energi. Kemajuan pembangunannya sampai November 2015 sudah mencapai 97,8 persen.

 

Menurut Musthofa, pabrik Pusri IIB yang mulai dibangun April 2013 ditargetkan sudah bisa produksi pada Maret 2016. Pabrik baru ini dibangun dengan investasi sebesar 657 juta dolar AS. Pabrik pusri II B memiliki kapasitas produksi urea sebesar 907.500 ton per tahun dan amonia sebesar 660 ribu ton per tahun.

 

Pabrik Pusri II B untuk proses amonia menggunakan teknologi kellog brown & root (KBR) dan untuk proses irea menggunakan teknologi ACES 21 TOYO. (az)

 

Sumber : Sriwijaya Post

 

 

 

 

Read More
Layanan Pelanggan Report Governance Public Info FAQ