Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.
21 April 2025
21 April 2025
Bisnis.com, PALEMBANG – PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang menargetkan pabrik Pusri II-B dapat beroperasi pada Mei 2016.
Sekretaris Perusahaan PT Pusri Palembang M. Zain Ismed mengatakan pembangunan pabrik itu sudah hampir selesai. “Targetnya Mei 2016, progress pembangunan sudah 99% tinggal finishing saja,” katanya saat dihubungi Bisnis, Rabu (3/2/2016).
Berdasarkan catatan, perusahaan pada awalnya menargetkan pabrik berkapasitas 907.500 ton urea per tahun itu dapat diproduksi pada Desember 2015.
Namun, kata Ismed, target produksi itu harus molor karena masalah teknis di lapangan, seperti proses pengerjaan yang terganggu musim penghujan pada akhir tahun lalu.
Diketahui, pabrik baru itu selain menerapkan teknologi baru juga dapat menghemat bahan baku gas, yakni dengan rasio pemakaian gas per ton produk 31,49 MMbtu per ton amonia dan 21,18 MMbtu per ton urea.
Dibandingkan dengan Pabrik Pusri II (existing) yang memiliki rasio pemakaian gas per ton produk 49,24 MMbtu per ton amonia dan 36,05 MMbtu per ton urea maka akan dihemat pemakaian gas sebesar 14,87 MMbtu per ton urea.
Pabrik Pusri II-B juga akan menambah produksi urea yang dihasilkan perusahaan sebanyak 457.500 ton urea, sehingga total produksi urea Pusri bisa mencapai 2,61 juta ton per tahun.
21 April 2025
Palembang – Tugas berat menanti manajemen PT Pupuk Sriwidjaja (Persero). Direksi periode 2016-2021 dihadapkan tantangan baru. Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja yang baru, Mulyono Prawiro saat pisah sambut direksi di jajaran Pusri, semalam (2/2).
“Tantangan ke depan lebih kompleks”, sebut Mulyono. Ke depan, kata dia, perusahaan harus bisa lebih efisien dan bisa kompetitif. Pasalnya, kata dia, persaingan bisnis pupuk tidak hanya di Indonesia. Tapi juga bersaing dengan negara tetangga, seperti Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Malaysia. Dikatakan Mulyono, negara tersebut telah terbiasa bersaing.
Dirut PT Pupuk Indonesia (Holding Company), Aas Asikin Idat menegaskan, perusahaan harus dikelola dan dijalankan dengan baik. “Perusahaan tidak boleh berhenti dan merangkak”, tegasnya. Disebut Aas, perusahaan pupuk di Indonesia sekarang memang berjalan tapi belum ekonomis.
Sumber: Sumatera Ekspres
21 April 2025
21 April 2025
PALEMBANG - Manajemen PT Pupuk Sriwidjaja Palembang memacu peningkatan ekspor amonia dan urea ke sejumlah pasar utama.
Manager Humas PT Pusri Palembang Sulfa Ganie mengatakan peningkatan ekspor produk amonia dan urea tersebut bakal meningkatkan omzet sesuai target yang ditetapkan jajaran direksi baru perusahaan. “Arahan direksi baru adalah ekspansi. Baik itu pengembangan pupuk NPK, maupun peningkatan omzet ekspor,” katanya kepada Bisnis, Minggu (24/1).
Dia mengatakan meski mengejar peningkatan pendapatan, produsen pupuk pelat merah itu tetap berkomitmen terhadap program pemerintah. “Kami berkomitmen terhadap program kedaulatan pangan sesuai dengan tugas kami menyalurkan pupuk bersubsidi,” katanya.
Untuk itu, dia melanjutkan, pihaknya bakal mengamankan penyaluran urea subsidi dari lini pertama sampai dengan lini keempat agar tidak terjadi kelangkaan.
Sulfa menambahkan, perseroan juga akan melengkapi tenaga penjualan di lapangan untuk mendukung kelancaran penyaluran pupuk subsidi. “Direksi baru ingin Pusri berkembang dan tetap memperhatikan kewajiban sebagai produsen pupuk subsidi,“ katanya.
Manajemen PT Pusri Palembang mulai dipimpin Direktur Utama yang baru, Mulyono Prawiro sejak Rabu (13/1) lalu. Alumni ITB dan Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini menggantikan pejabat lama, Musthofa yang memasuki masa pensiun.
Mulyono dilantik bersama empat direksi Pusri lainnya, oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS-LB).
Sementara Direktur Komersial dijabat oleh Krishna Syarif yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan Asuransi Tugu Mandiri.
Krishna juga pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Timah (Persero) Tbk. Krishna menggantikan pejabat lama. Bambang Lesmono yang juga memasuki masa pensiun. Untuk jabatan Direktur Produksi, Filius Yuliandi menggantikan M. Djohan Safri. Djohan dipromosikan sebagai salah satu direksi Pupuk Indonesia Holding Company. Sementara itu, Filius Yuliandi sebelumnya menjabsat sebagai General Manajer Pemeliharaan PT Pusri Palembang.
Listyawan Adi Prastisto, menjabat sebagai Direktur Teknik dan Pengembangan yang baru. Liostyawan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Produksi PT Pupuk Kaltim. (Dinda Wulandari)
Sumber : Bisnis Indonesia, Senin 25 Januari 2015
21 April 2025
Semarang - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang menjamin ketersediaan stok pupuk urea bersubsidi untuk wilayah Provinsi Jawa Tengah aman.
"Selama tiga bulan ke depan, atau hingga Maret, stok dijamin aman, karena stok disiapkan di atas ketentuan Permendag dan Permentan," ujar Sekretaris Perusahaan PT Pusri Zein Ismed, didampingi Manajer Humas Sulfa Ganie kepada wartawan di Semarang, Jumat (22/1) malam.
Zein mengatakan, untuk stok akhir bulan Januari tercatat 55.376 ton (ketentuan stok 41.457 ton), di bulan Februari stok akhir sebanyak 45.844 ton (29.537 ton), sedangkan untuk stok akhir Maret tercatat 58.954 ton (31.685 ton).
Sulfa Ganie menambahkan, untuk membantu proses penyaluran urea bersubsidi, Pusri mengerahkan 183 distributor dengan total pengecer 6.097 kios.
"Jateng tercatat pengguna pupuk urea bersubsidi terbesar kedua setelah Jatim. Kebutuhan Jateng sebenarnya mencapai 900.000 ton pertahun, namun sesuai SK Mentan, Jateng hanya mendapat alokasi 818.000 ton," ujar Sulfa.
Zein Ismed menambahkan, hadirnya pabrik baru Pusri II-B yang dibangun sejak April 2013 diharapkan dapat meningkatkan produksi pupuk urea hingga 2,61 juta ton per tahun. Saat ini, kapasitas produksi terpasang yang dimiliki Pusri 2,262 juta ton per tahun.
Pabrik yang diuji coba sejak November 2015, kata Zein Ismed, ditargetkan beroperasi secara maksimal pada April 2016. Dikatakan, pabrik baru itu sebagai pengganti pabrik paling tua yakni Pusri II yang dibangun pada 1974.
Selama ini PT Pusri memiliki empat pabrik dengan total kapasitas produksi mencapai 2,262 juta ton per tahun, namun karena kondisinya sudah tua, kapasitas produksi tersebut tidak pernah tercapai secara maksimal.
"Kondisi empat pabrik yang dimiliki Pusri rata-rata usianya 35 tahun ke atas, sedangkan idealnya usia pabrik pupuk maksimal 20 tahun. Akibatnya, pabrik tua ini boros bahan baku gas, sehingga ongkos produksi tinggi, sedangkan kapasitas produksi tidak tercapai," ujarnya.
Pabrik baru bernilai investasi Rp 7,4 triliun itu, menggunakan teknologi KBR Purifier Technology untuk pabrik amonia dan teknologi Acces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licencor untuk pabrik urea.
Kapasitas produksi terpasang pabrik amonia mencapai 2.000 ton per hari atau 660.000 ton per tahun dan kapasitas pabrik urea 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.
Selain ramah lingkungan, pabrik baru itu juga menghemat bahan baku gas. Rasio pemakaian gas per ton produk 31,49 MMBTU per ton amonia dan 21,18 MMBTU per ton urea.
Sumber : http://www.beritasatu.com/nasional/343931-pusri-jamin-stok-pupuk-bersubsidi-untuk-jateng-aman.html
21 April 2025
21 April 2025
21 April 2025
Para pekerja sedang mengangkut pupuk dari gudang pupuk milik PT Pusri Banyumas, Jawa Tengah beberpa waktu lalu. PT Pupuk Sriwidjaja akan menyalurkan pupuk subsidi sebanyak 22 ribu ton ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama 2016.
“Penyaluran tahun ini mengalami peningkatan dua ribu ton dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 20 ribu ton sehingga menjadi 22 ribu ton / tahun, kata Direktur Utama PT Yuneldo Berjaya sekaligus distributor pupuk subsidi di Babel. Abet Suhaian di Pangkal Pinang kemarin.
Ia mengatakan pupuk urea subsidi itu akan disalurkan ke pekebunan petani yang ada di kabupaten. “Setiap tahun ketersediaan pupuk subsidi terbilang cukup atau sesuai dengan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK),” katanya.
Menurutnya, distribusi pupuk urea bersubsidi ke kabupaten hingga kini tidaka da masalah karena produksi pabrik PT Pusri hingga kini berjalan lancar sesuai target yang ditetapkan. (Ant/E-2)
sumber: Media Indonesia
21 April 2025
Palembang - PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) pastikan stok pupuk urea aman hingga 3 bulan kedepan. Pasalnya, masa tanam Oktober 2015 sampai Maret 2016 Pusri sudah menyediakan stok melebihi ketentuan Permendag dan Permentan.
“Kami jamin stok di Provinsi wilayah pemasaran rayon yang meliputi, Sumsel, Jambi, Bengkulu, Lampung, Babel, Banten, DKI Jakarta, Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta melebihi dari ketentuan,” kata Manager Humas PT Pusri, Sulfa Ganie, kemarin(6/1).
Berdasarkan data stok pupuk urea bersubsidi atau PSO di awal Januari, 71.094 ton. Sedangkan pengadaan 149.000 ton dengan penyaluran 126.199 ton dengan ketentuan stok, hanya 71.912 ton. Sementara stok hingga akhir bulan, mencapai 93.995 ton.
Kemudian, stoh di bulan berikutnya, yakni Febuari, di mana stok awal bulan sebelumnya 93.995 ton dengan pengadaaan 101.250 ton. Sementara penayaluran, 114.610 ton dengan ketentuan stok 49.228 ton, sementara stok di akhir bulan 80.535 ton. Begitupu Maret. Stok awal bulan ini 80.535 ton dengan pengadaaan 122.500 ton. Sedangkan penyaluran 112.435 ton dengan ketentuan stok 52.807 ton, sementara stok akhir, 90.600 ton.
Khusus Sumsel, stok pupuk juga aman. Sebab, tersedia 24.000 ton. Sementara kebutuhannya, hanya 12.500 ton. Pihaknya menjamin kebutuhan pupuk petani di sembilan Provinsi tersebut beberapa bulan kedepan bisa dipenuhi sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) petani. “Petani tidak perlu khawatir soal kelangkaan pupuk,” tegasnya.
Secara produksi, keempat pabrik Palembang berjalan normal. Meski sedang bangun pabrik bari proyek Revitalisasi pabrik tua Pusri II B, tidak kurangi kemampuan memenuhi kebutuhan pupuk.
Apalagi April, pabrik Pusri II B akan operasional. Hal itu akan menambah kapasitas produksi urea dari 2,1 juta ton per tahun menjadi 2,8 juta ton per tahun. Sedangkan amonia dari 100 ribu ton, menjadi 240 ribu ton per tahun.(CJ10/ce4)
Sumber : Sumatera Ekspress
21 April 2025
21 April 2025
Palembang- Setelah revitalisasi pabrik Pusri II dengan pabrik baru Pusri II B selesai, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) punya keinginan melanjutkan penggantian pabrik Pusri III dan Pusri IV.
Namun dari hasil kajian, Manajemen memilih melakukan optimalisasi dengan beberapa pembangkit dan prosesing pabrik.
“Kita sebenarnya sudah mengkaji pergantian pabrik Pusri III dan Pusri IV. Namun dari perhitungan belum feasible. Sebagai gantinya terhadap Pusri II dan Pusri IV kita lakukan optimalisasi bagaiman mengurangi konsumsi gas,” kata Musthofa Direktur Utama PT Pusri, di Palembang, Senin(28/12).
Salah satu upaya optimalisasi terhadap Pusri III dan Pusri IV menurut Musthofa dalah dengan melakukan pergantian pembangkit dengan memnggunakan batu bara dan mengubah sedikit peralatan proses. “Pembangkit uap yang menggunakan gas alam selanjutnya di-stop deiganti dengan batubara,” ujarnya.
Dengan perubahan dari gas alam ke batubara, kata Musthofa akan lebih efisien dengan karena harga batubara lebih murah dari gas alam. “Harganya bisa setengah dari gas alam,” katanya.
Untuk merealisasikan pergantian gas alam dengan batubara, PT Pusri telah menjalin kerjasama dengan PT Bukit Asam (PTBA) Tbk untuk proses gasifikasi batubara yang bertujuan untuk substitusi bahan baku dan bahan bakar dari gas alam ke batubara. Nilai investasi proyek gasifikasi sebesar 1.890 juta dolar AS. Rencana lokasi untuk pabrik gasifikasi di bangko tengah barat, Tanjung Enim.
PT Pusri juga saat ini tengah membangun proyek Steam Turbin Generator (STG) dan Boiler Batubara untuk mengurangi pemakaian gas alam di pabrik. Kapasitas STG sebesar 23 MW dan boiler batubara sebesar 2 x 240 ton per jam. Teknologi yang digunakan adalah Pulverized Coal Boiler (PC) dengan kontraktor PT Rekayasa Industri. Nilai investasi untuk proyek STG dan Boiler Batubara sebesar 206,9 juta dolar AS.
“Kemajuan pembangunan proyek steam turbin generator dan boiler batubara samapai November 2015 sudah mencapai 91,7 persen,” kata Musthofa.
Sementara itu pembangunan proyek pabrik Pusri II B bertujuan untuk merevitaslisasi pabrik Pusri II yang dinilai sudah kurang efisien dalam konsumsi energi. Kemajuan pembangunannya sampai November 2015 sudah mencapai 97,8 persen.
Menurut Musthofa, pabrik Pusri IIB yang mulai dibangun April 2013 ditargetkan sudah bisa produksi pada Maret 2016. Pabrik baru ini dibangun dengan investasi sebesar 657 juta dolar AS. Pabrik pusri II B memiliki kapasitas produksi urea sebesar 907.500 ton per tahun dan amonia sebesar 660 ribu ton per tahun.
Pabrik Pusri II B untuk proses amonia menggunakan teknologi kellog brown & root (KBR) dan untuk proses irea menggunakan teknologi ACES 21 TOYO. (az)
Sumber : Sriwijaya Post