Pusri Ajukan Perpanjangan Kontrak Gas
PALEMBANG-PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri Palembang) mengajukan usulan perpanjangan kontrak pasokan gas sampai 2025 kepada PT Medco dari kontrak yang disepakati hingga 2022.
Direktur Utama (Dirut) Pusri Palembang, Eko Sunarko mengatakan, kontrak gas hingga 2022 diperkirakan belum aman, terlebih untuk menjalankan operasional Pabrik II B pengganti pabrik Pusri II yang rencananya dibangun pertengahan tahun ini.
"Ya, hitung-hitunganya jika menggunakan pabrik baru, setiap ton produksi pupuk hanya menghabiskan gas sekitar 25 mmbtu, setidaknya dengan perpanjagan kontrak hingga 2025 bisa digunakan untuk pengembangan proyek yang lainnya," kata usai acara pengantongan akhir produksi pupuk 2011 dan pengantongan awal produksi 2012, Sabtu (31/12).
Dia menjelaskan, pembangunan pabrik pupuk II B sangat mendesak, apalagi kebutuhan pupuk urea setiap tahunnya semakin meningkat.
Tahun ini saja Pusri mendapat penugasan dari pemerintah untuk menyalurkan pupuk urea ke sektor pangan sebesar 1,607.000 ton, jika hanya mengandalkan pabrik tua hasilnya tidak optimal.
Dia berharap dengan kontrak hingga 2025 disetujui nantinya, maka pasokan gas sudah tidak ada masalah lagi. Meski hingga kini, lanjutnya reliability plant (kehandalan pabrik) masih cukup baik dengan on stream days untuk Pusri I B urea plant mampu mencapai 325,1 hari, Pusri II, 339,7 hari, Pusri III, 345,8 hari dan Pusri IV mencapai 345,6 hari, tetapi realisasi pencapaian produksi urea tahun ini tidak maksimal hanya sebesar 1.968,410 ton atau 96% dari RKAP yang ditetapkan sebesar 2.050.000 ton.
Eko mengungkapkan, dengan pabrik rata-rata berumur 35 tahun tentu biaya pemeliharaan semakin tinggi, sebab tahun ini Pusri menganggarkan modal kerja yang cukup besar mencapai Rp6 triliun lebih per tahun
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Pusri Palembang Zain Ismed menambahkan, dengan kondisi pabrik yang sudah uzur yang ada sekarang tentu menambah besar lagi biaya pemeliharaan.
"Dari modal kerja pada 2012 yang dianggarkan Rp6 triliun atau Rp500 miliar per bulan, tersedot untuk pemeliharaan ke empat pabrik mencapai Rp2 triliun per tahunnya (Pusri I B, II, III dan IV),'' terangnya.
Oleh karena itu, tambah Ismed dalam waktu dekat Pusri Palembang akan mengajukan usulan ke Medco untuk perpanjangan kontrak gas hingga 2025, sebab biaya bahan baku gas saja saat ini sudah mencapai US$23 juta untuk satu pabrik, sementara untuk pemeliharaan bisa menelan dana sebesar Rp20 miliar (jangka pendek) dan Rp50 miliar untuk jangka panjang.
Bahkan lanjutnya, saat Pusri Palembang tengah memodifikasi reaktor di salah satu pabriknya yang menelan dana sekitar Rp50 miliar lebih, sebab jika tidak diganti operasi pabrik tidak efisien karena sering rusak, untuk membeli reaktor yang baru bisa mencapai 4 kali lipat.
Untuk itu, tegasnya perpanjangan kontrak pasokan gas dengan Medco hingga 2025 sangat penting guna keberlangsungan pabrik Pusri. (Bhm/OL-3)
Read More