PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang saat ini melakukan tahapan transformasi bisnis, salah satunya melalui program agrosolution bersama PT Pupuk Indonesia (Persero).
Melalui program ini, petani yang terlibat diberikan pendampingan intensif mengenai budidaya tanaman, aplikasi teknologi pertanian mutakhir, akses permodalan dan offtake hasil panen yang dilakukan oleh stakeholder.
Direktur Utama PT Pusri Palembang, Tri Wahyudi Saleh, mengatakan salah satu upaya mendorong program ini dan ketahanan pangan, pihaknya akan membangun pabrik baru di Palembang sebagai pengganti pabrik lama Pusri III dan Pusri IV yang sudah berusia 47 tahun.
Pabrik lama ini dinilai sudah tidak efisien sehingga harus ada revitalisasi pabrik yang lebih ramah lingkungan dan dapat menghemat energi.
“Pabrik baru ini akan dibangun awal Januari 2022 nanti,” katanya, saat acara Kick Off Food Estate Petani Bela Negeri, di Ogan Ilir, Jumat (28/5).
Tri bilang, dengan semakin baik produksi pupuk dan serangkaian program yang dilakukan untuk ketahanan pangan, hal ini diharapkan dapat membantu petani mencapai hasil yang optimal serta meningkatkan kesejahteraan petani.
Sebagai bentuk keseriusan dan meningkatkan keberhasilan program agrosolution, Pusri kembali melaksanakan perjanjian kerja sama dengan TNI AD melalui Puskopad Kodam II Sriwijaya dengan membentuk Program Agrosolution Bela Negeri, yang sebelumnya MoU tersebut telah ditandatangani oleh Menteri Pertanian akhir tahun lalu.
Program ini untuk membentuk suatu sistem yang terintegrasi melalui cara menggabung konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan fungsi teritorial yang dimiliki oleh TNI AD yang sangat bermanfaat dalam bidang pertanian”, jelas Tri.
“Upaya ini untuk meningkatkan kapasitas di bidang pertanian, pemanfaatan sarana dan prasarana pertanian, serta pendampingan penerapan inovasi teknologi pertanian,” katanya.
Hingga saat ini program ini telah dilaksanakan pada 10 titik demplot atau demonstrasi plot yang tersebar diseluruh wilayah Sumatera Selatan, dengan luas binaan sebesar 2.357 hektare dari total keseluruhan sebesar 4.156 hektare. Serta diaplikasikan pada komoditas padi, jagung dan sawit.