PALEMBANG – Guna mendukung pemerintah dalam ketahanan pangan nasional, PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), Pusri terus melaksanakan pengembangan dalam berbagai lini bisnis.
Salah satunya yaitu pembangunan Pabrik Pusri III-B yang pembangunannya segera direalisasikan dalam waktu dekat. Pembangunan ini merupakan proyek revitalisasi untuk mengganti pabrik lama, yaitu Pabrik Pusri-III dan Pusri-IV, yang berteknologi lama serta boros penggunaan energinya.
Terkait kapasitas produksi, Manager Humas Pusri, Soerjo Hartono mengatakan bahwa Pabrik Pusri IIIB memiliki kapasitas sebesar 2.000 tonper hari atau 660.000 ton per tahun untuk amoniak. Dan mencapai 3.500 ton per hari atau 1.155.000 ton per tahun untuk urea.
Jika dibandingkan dengan Pabrik Pusri III dan Pusri IV (existing), teknologi yang digunakan pada Pabrik Pusri IIIB merupakan teknologi yang lebih ramah lingkungan dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar ± 10 MMBTU per ton urea, sehingga diharapkan dapat menghemat biaya gas hingga Rp 1,5 Triliun per tahun.
Dengan dibangunnya Pabrik Pusri III-B diharapkan dapat memenuhi tanggung jawab Pusri untuk selalu memastikan tercukupinya kebutuhan pupuk petani dalam negeri, dengan harga jual pupuk yang lebih terjangkau bagi petani dan konsumen lainnya, karena biaya produksi yang digunakan lebih efisien.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku gas seluruh pabrik, saat ini Pusri telah mendapat jaminan gas bumi untuk kurun waktu 10 sampai 20 tahun ke depan dan telah mendapatkan dukungan dari Pemerintah melalui Kementerian ESDM dan SKK Migas dalam hal prioritas ketersediaan pasokan gas bumi.
Melaluo pembangunan Pabrik Pusri IIIB ini, diharapkan akan memberikan kontribusi positif dalam peningkatan produksi pangan untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan menstimulus pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya di Sumatera Selatan. Pembangunan Pabrik Pusri IIIB ini juga diharapkan dapat membuka kesempatan kerja yang diperkirakan mampu menyedot ± 10.000 tenaga kerja baru selama konstruksi proyek berlangsung. Disamping itu, juga menjadi kesempatan transfer pengetahuan kepada putra putri bangsa di masa yang akan datang.
Untuk itu, Pusri mengharapkan dukungan dari semua stakeholders, khususnya support pemerintah Sumatera Selatan agar program revitalisasi ini bisa berjalan lancar. Karena keberadaan Pusri tidak terpisahkan dari sejarah perkembangan provinsi Sumatera Selatan, demi mendukung program pemerintah mewujudkan ketahanan pangan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Selain pembangunan pabrik ini, kami juga selalu memastikan bahwa tidak terjadinya kelangkaan pupuk di lapangan dan memastikan penyaluran pupuk dengan menggunakan prinsip 7 tepat, yaitu tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu, tepat sasaran dan tepat mutu”, tutup Soerjo.
***
Informasi lebih lanjut:
Manager Humas - Soerjo Hartono