Pusri News

Mass Media News

Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.

news-1

25 November 2024

Pabrik Baru Pusri Mulai Berproduksi Akhir 2015
TEMPO.CO, Palembang - Pabrik baru milik PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang bakal beroperasi pada tahun ini. Corporate Secretary PT Pusri Palembang Zain Ismed mengatakan pembangunan pabrik senilai Rp 7 triliun itu akan dituntaskan pada November mendatang. Jika sudah beroperasi, Pusri IIB dapat memproduksi pupuk hingga 2.000 ton amonia serta 750 ton Urea per hari.

"Pada November nanti pabrik Pusri IIB akan kami uji cobakan, sehingga produksi juga akan meningkat," kata Zain Ismed di Palembang, Selasa, 13 Januari 2015. (Baca:Diselewengkan, Harga Pupuk Bengkak Dua Kali Lipat)

Pembangunan pabrik baru hasil revitalisasi pabrik lama tersebut dimulai pada April 2013 oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. Perkembangan pembangunan Pusri IIB terbilang sangat pesat. Zain memastikan hingga saat ini persentase pembangunan pabrik baru itu sudah di atas angka 79 persen. Dengan demikian, perseroan semakin optimistis mulai November mendatang produksi di pabrik lama bisa mulai dikurangi secara perlahan.

Proyek pembangunan pabrik ini dikerjakan oleh konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation. Pendanaan proyek ini juga didukung bank lokal dan asing sebagai kreditur, yaitu BCA, BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank BJB, Bank Sumsel Babel, dan Bank UOB Indonesia, dengan menggunakan skema pembiayaan club deal. (Baca:PT Pusri Siapkan 180 Ribu Ton Urea Bersubsidi )

Juru bicara PT Pusri Palembang, Sulfa Ganie, menambahkan, jika sudah beroperasi penuh, pabrik Pusri IIB akan menambah produksi hingga 650 ribu ton setiap tahun. Dari angka itu, perseroan akan mampu memproduksi total 2,7 juta ton pupuk. Dia memperkirakan produksi secara maksimal itu akan dimulai pada awal tahun depan.

"Dengan pabrik baru ini kami yakin produksi bertambah, sementara biaya operasinya sangat ekonomis," katanya.

Dengan beroperasinya pabrik baru tersebut, PT Pusri Palembang semakin percaya diri sebagai penyedia pupuk bersubsidi untuk petani d iwilayah pemasaran Jawa dan Sumatera. Saat ini Pusri dikenal sebagai pemasok utama pupuk subsidi bagi sembilan provinsi, meliputi Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Banten, DKI Jakarta, Yogyakarta, dan Jawa Tengah.

Sulfa menerangkan, keberhasilan pembangunan pabrik IIB merupakan cita-cita perseroan sejak lama mengingat pabrik yang ada saat ini merupakan pabrik lama yang dibangun pada 1974.

PARLIZA HENDRAWAN
Read More
news-1

25 November 2024

PT Pusri Increases Production Target
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- State-owned fertilizer producer PT Pupuk Pusri in Palembang, South Sumatra will increase production in 2015, slightly higher than the previous year's target, its spokesman said.

"The production target this year is increased by about 30,000-50,000 tons from the previous year's target of 2.050 million tons," PT Pusri Public Relations Manager Sulfa Ganie said here on Monday (12/1).

The production target this year is based on the company's plan to finish the construction of one factory which constituted part a revitalization project if old factories, Ganie said.

The company's spokesman said that the increase target this year was only small because the operations of the old factories would automatically be stopped when the factory in the Pusri II-B project was already operated.

New factories which are still in a trial operation could not yet be operated on full-scale basis.

Seeing the previous experience in the construction of new factories since 2013, production target could always be achieved.

Yet last year, over 98 percent of the target of 2.050 tons were achieved.
Read More
news-1

25 November 2024

Legislator Minta Pusri Pantau Distribusi Pupuk

Palembang (ANTARA Sumsel) - Ketua Komisi III DPRD Sumatera Selatan meminta PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) yang didirikan sebagai pelopor produsen pupuk urea di Indonesia ikut memantau pendistribusian pupuk sampai kepada petani di daerah tersebut.

"Kami meminta tanggung jawab PT Pusri, karena perusahaan itu berada di Sumatera Selatan," kata Ketua Komisi III DPRD Sumatera Selatan MF Ridho di Palembang, Minggu.

Menurut dia, pihaknya meminta PT Pusri tidak hanya sekedar memenuhi permintaan distributor, tetapi juga ikut memantau dan memonitor pupuk itu sampai kepada yang berhak menerimanya, dalam hal ini petani.

Terkait dengan persoalan pupuk yang akhir-akhir ini langka di pasaran, pihaknya sudah memanggil perusahaan pupuk tersebut. "Kami melihat kinerja BUMN selaku produsen tunggal pupuk milik pemerintah ini," katanya.

"Jangan sampai pupuknya ada di sini, berproduksi di Sumsel, tetapi petani sulit mendapatkannya," katanya.

Ia mengatakan bahwa ternyata selama ini Pusri bukan yang membagikan pupuk itu, tetapi hanya mendroping saja sejumlah pupuk yang telah ditetapkan pemerintah dalam hal ini Menteri Pertanian.

Yang menetapkan Menteri Pertanian dan untuk Sumsel pada 2014 sebanyak 220 ribu ton, tetapi yang dipakai hanya 180 ribu ton, ujarnya.

"Kami berharap, bupati dan wali kota se-Sumsel harus menyerap aspirasi petani dalam hal kebutuhan pupuk bersubsi secukupnya," tutur wakil rakyat tersebut.

Ia menjelaskan alokasi pupuk yang ditetapkan Menteri Pertanian untuk Sumsel pada tahun 2014 ke bawah kuotanya tidak pernah diserap 100 persen.

"Pada tahun 2015, SK Menteri Pertanian hanya 150 ribu ton dan ini jauh dari cukup. Kami hanya mempunyai kuota sebanyak 200 ribu ton, tetapi tidak dipakai," kata politisi Partai Demokrat itu.

Ia menuturkan terkait dengan pupuk ini ada SK Gubernur untuk kebutuhan Sumsel dan selanjutnya diturunkan ada SK Bupati/Wali kota yang masing-masing mengeluarkan kebutuhan pupuk bersubsidi masing-masing.

Selama ini Pusri hanya mengirim ke distributor, kemudian dari distributor tidak tahu lagi. "Dari Pusri ke distributor tidak ada yang kurang, tetapi kami minta pusri juga memantau pendistribusian pupuk sampai ke petani di daerah tersebut", katanya.

 

Editor: Parni
COPYRIGHT © 2015

 

Read More
news-1

25 November 2024

Pusri Siapkan Rp3,8 Triliun Selesaikan Pabrik Baru

Palembang (ANTARA Sumsel) Perusahaan pupuk yang berkantor pusat di Palembang, Sumatera Selatan, PT Pupuk Sriwidjaja pada 2015 menyiapkan dana Rp3,8 triliun untuk menyelesaikan pembangunan pabrik baru proyek revitalisasi satu pabrik yang kondisinya paling tua.

"Belanja modal pada tahun ini dialokasikan sebesar Rp4,5 triliun 2015, dari dana tersebut sebagian besar atau sekitar Rp3,8 triliun untuk menyelesaikan proyek, dan sisanya untuk kegiatan operasional dan penyertaan modal," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), Sulfa Ghanie di Palembang, Senin.

Pihaknya berupaya semaksimal mungkin menyelesaikan proyek revitalisasi pabrik Pusri II yang dibangun pada 1974, sehingga bisa selesai sesuai rencana dan dapat dilanjutkan dengan proyek revitalisasi tiga pabrik lainnya yang kini juga kondisinya sudah tua dan kurang efisien.

Berdasarkan perkembangan realisasi pelaksanaan proyek revitalisasi pabrik tersebut, sejauh ini berjalan sesuai target yang ditetapkan.

"Pembangunan satu pabrik baru yang dimulai pada 8 April 2013 hingga kini tidak ada masalah, meskipun saat ini dalam kondisi terjadi pelemahan nilai tukar rupiah, semua kegiatan pembangunan berjalan sesuai target dengan capaian 75 persen lebih," ujarnya.

Sementara Direktur Teknik dan Pengembangan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), Beni Haryoso sebelumnya menjelaskan, melihat perkembangan pelaksanaan proyek revitalisasi satu dari empat pabrik pupuk urea paling tua milik PT Pusri itu, pihaknya optimistis pabrik baru Pusi II-B bisa mulai beroperasi pada November 2015.

Pembangunan pabrik baru tersebut sekarang ini dalam tahap merangkai instalasi pipa dan pemasangan peralatan pabrik yang mulai dikirim secara bertahap oleh pemasok dari luar negeri seperti perusahaan Jerman, India, Korea, dan perusahaan Jepang, katanya.

Menurut Beni, saat ini PT Pusri memiliki empat pabrik dengan total kapasitas produksi mencapai 2,262 juta ton per tahun, namun, karena kondisinya sudah tua, kapasitas produksi tersebut beberapa tahun terakhir tidak pernah tercapai secara maksimal.

Kondisi empat pabrik tersebut rata-rata usianya 35 tahun ke atas, sedangkan idealnya usia pabrik pupuk maksimal 20 tahun.

Semua pabrik PT Pusri di Palembang kondisinya memprihatinkan karena sudah berusia tua. Pabrik yang usianya relatif paling muda adalah pabrik Pusri I B yang dibangun pada 1994.

Proyek revitalisasi pabrik tua yang sedang berjalan sekarang ini dikerjakan oleh konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation dengan nilai investasi Rp7,4 triliun.

Pabrik Pusri II B menggunakan teknologi KBR Purifier Technology, untuk pabrik amonia dan teknologi Aces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licencor untuk pabrik urea.

Kapasitas produksi terpasang pabrik amonia mencapai 2.000 ton per hari atau 660.000 ton per tahun dan kapasitas pabrik urea 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.

Pabrik Pusri II B dengan teknologi baru, selain ramah lingkungan juga menghemat bahan baku gas, dengan rasio pemakaian gas per ton produk 31,49 MMBTU per ton amonia dan 21,18 MMBTU per ton urea.

Jika proyek revitalisasi tersebut berjalan sesuai rencana, satu pabrik baru tersbeut diperkirakan sudah mulai berproduksi pada penghujung 2015 yang diharapkan dapat meningkatkan produksi pupuk urea hingga 2,61 juta ton per tahun, kata dia pula.

Editor: Yudi Abdullah
COPYRIGHT © 2015

Read More
news-1

25 November 2024

Pusri anggarkan belanja modal Rp 4,5 triliun

PALEMBANG. PT Pupuk Sriwidjaja menyiapkan dana Rp 4,5 triliun untuk aksi korporasi tahun 2015. Produsen pupuk yang bermarkas di Palembang, Sumatera Selatan ini akan menggunakan dana tersebut antara lain untuk menyelesaikan proyek revitalisasi satu pabrik yang kondisinya paling tua.

"Dari dana belanja modal tersebut, sebagian besar atau sekitar Rp 3,8 triliun untuk menyelesaikan proyek, dan sisanya untuk kegiatan operasional dan penyertaan modal," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), Sulfa Ghanie di Palembang, Senin (5/1).

Pabrik yang direvitalisasi tersebut, pabrik Pusri II yang dibangun pada tahun 1974. Jika proyek ini selesai, perusahaan akan melanjutkan dengan proyek revitalisasi tiga pabrik lainnya yang sudah tua dan kurang efisien. Sulfa mengklaim, berdasarkan perkembangan realisasi pelaksanaan proyek revitalisasi pabrik tersebut, sejauh ini berjalan sesuai target yang ditetapkan.

"Pembangunan satu pabrik baru yang dimulai pada 8 April 2013 hingga kini tidak ada masalah, meskipun saat ini dalam kondisi terjadi pelemahan nilai tukar rupiah, semua kegiatan pembangunan berjalan sesuai target dengan capaian 75% lebih," ujarnya.

Sementara Direktur Teknik dan Pengembangan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), Beni Haryoso sebelumnya menjelaskan, melihat perkembangan pelaksanaan proyek revitalisasi satu dari empat pabrik pupuk urea paling tua milik PT Pusri itu, pihaknya optimistis pabrik baru Pusi II-B bisa mulai beroperasi pada November 2015.

Pembangunan pabrik baru tersebut sekarang ini dalam tahap merangkai instalasi pipa dan pemasangan peralatan. Berbagai peralatan ini dikirim secara bertahap oleh pemasok dari luar negeri seperti perusahaan Jerman, India, Korea, dan Jepang.

Menurut Beni, saat ini PT Pusri memiliki empat pabrik dengan total kapasitas produksi mencapai 2,26 juta ton per tahun. Namun, karena kondisinya sudah tua, kapasitas produksi tersebut beberapa tahun terakhir tidak pernah tercapai secara maksimal.

Kondisi empat pabrik tersebut rata-rata usianya 35 tahun ke atas, sedangkan idealnya usia pabrik pupuk maksimal 20 tahun. Pabrik yang usianya relatif paling muda adalah pabrik Pusri I B yang dibangun pada 1994.

Proyek revitalisasi pabrik tua yang sedang berjalan sekarang ini dikerjakan oleh konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation dengan nilai investasi Rp 7,4 triliun.

Pabrik Pusri II B menggunakan teknologi KBR Purifier Technology, untuk pabrik amonia dan teknologi Aces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licencor untuk pabrik urea.

Kapasitas produksi terpasang pabrik amonia mencapai 2.000 ton per hari atau 660.000 ton per tahun dan kapasitas pabrik urea 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.

Pabrik Pusri II B dengan teknologi baru, selain ramah lingkungan juga menghemat bahan baku gas, dengan rasio pemakaian gas per ton produk 31,49 MMBTU per ton amonia dan 21,18 MMBTU per ton urea.

Jika proyek revitalisasi tersebut berjalan sesuai rencana, kata Beni, satu pabrik baru tersebut diperkirakan sudah mulai berproduksi pada penghujung 2015 yang diharapkan dapat meningkatkan produksi pupuk urea hingga 2,61 juta ton per tahun. (Yudi Abdullah)

Editor: Sanny Cicilia
Sumber: Antara
Berita diambil darI: http://regional.kontan.co.id
Read More
news-1

25 November 2024

75 Petinju Amatir Berlaga di Kejuaraan Pusri Cup
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) bersama Pertina (Persatuan Tinju Nasional) menggelar kejuaraan tinju amatir bertajuk Pusri Cup. Ketua panitia pelaksana, Sulfa Ganie, menjelaskan kegiatan ini akan diikuti 75 petinju dari pengurusa cabang Pertina di Sumatera Selatan dan petinju dari beberapa sasana di Lampung, Jambi, Bangka Belitung dan Riau.

''Pusri Cup ini menjadi even pertama program jangka pendek dari pengurus Pertina Sumsel periode 2014 – 2018 di bawah kepemimpinan Ketua Saifudin Aswari Rivai,'' katanya di Palembang, Kamis (25/12).

Kejuaraan tinju Pusri Cup I ini akan mempertandingkan 10 kelas untuk petinju putra dan putri. Kelas tersebut terdiri dari kelompok putra enam kelas, yaitu kelas 46 kg, kelas 49 kg, kelas 52 kg, kelas 56 kg, kelas  60 kg, dan kelas  64 kg.

Kelompok putri mempertandingkan kelas 48 kg, kelas 51 kg, kelas 54 kg, dan kelas  57 kg,” kata Sulfa Ganie yang juga Manajer Humas PT Pusri.

Bagi Pertina Sumsel, menurut Sulfa Ganie, Pusri Cup akan menjadi ajang mempersiapkan petinju terbaik Sumatera Selatan yang dipersiapkan mengikuti Pra PON XIX yang akan berlangsung di Semarang Maret 2015.

“Dari Pusri Cup inilah Pertina Sumsel mencari petinju berbakat dan yang terbaik untuk dipersiapkan mengikuti Pra PON,” ujarnya.

Reporter : Maspril Aries Redaktur : M Akbar
Read More
news-1

25 November 2024

Produksi Urea PT Pusri Capai 98 Persen
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Produksi urea PT Pupuk Sriwidjaja di Palembang, Sumatera Selatan, sejak awal Januari hingga Desember 2014 ini telah mencapai 98 persen dari target yang ditetapkan.

"Produksi pupuk urea hingga kini mencapai lebih dari 1,9 juta ton, realisasi produksi mencapai 98 persen dari target tahun ini sebesar 2,050 ton, cukup baik melihat kondisi empat pabrik yang kini semuanya telah berusia tua," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ganie di Palembang, Senin (29/12).

Sementara realisasi produksi amonia pada tahun 2014 sangat baik yakni mencapai 101 persen dari target yang ditetapkan lebih dari 600 ribu ton, katanya.

Ia menjelaskan kondisi semua pabrik PT Pusri secara umum memprihatinkan karena sudah berusia tua.

Pabrik yang usianya relatif paling muda adalah pabrik Pusri 1B yang dibangun pada tahun 1994, sedangkan yang berusia paling tua adalah pabrik Pusri 2 yang dibangun 1974.

Untuk mempertahankan kegiatan produksi pupuk urea agar tetap bisa maksimal, perusahaan rutin melakukan perawatan pabrik dan melakukan penggantian suku cadang mesin pabrik sesuai dengan masa pakainya serta secara bertahap berupaya melakukan revitalisasi pabrik.

Berdasarkan kondisi pabrik tersebut, sekarang ini, pihaknya sedang melakukan pembangunan satu pabrik baru Pusri 2B yang merupakan proyek revitalisasi atau pengganti satu pabrik yang usianya paling tua yakni Pusri 2.

Pelaksanaan pembangunan pabrik baru proyek revitalisasi yang dimulai pada 8 April 2013 di areal kompleks pabrik di kawasan Sungai Lais Jalan Mayor Zen Palembang itu telah mencapai 75,50 persen atau sesuai dengan target yang ditetapkan.

Melihat perkembangan pembangunan pabrik baru proyek revitalisasi pabrik tertua Pusri-2 itu, pihaknya optimistis pabrik baru Pusri 2B bisa beroperasi sebagai kado ulang tahun ke-56 PT Pusri pada 24 Desember 2015, kata Sulfa.
Read More
news-1

25 November 2024

2014, PT Pusri Kembali Raih Penghargaan Bidang Lingkungan
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) tepat berusia 55 tahun, Rabu (24/12). Selama 2014 ini BUMN pupuk tersebut berhasil meraih sejumlah prestasi.

Direktur Utama PT Pusri Musthofa mengungkapkan selama 2014 PT Pupuk Sriwidjaja telah mengukir prestasi di beberapa bidang.  Ia mengatakan diantaranya adalah meraih peringkat Proper Hijau dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Kemudian mendapat penghargaan industri hijau level 5 dari Kementerian Perindustrian dan penghargaan Indonesia Green Award kategori pengembangan keanekaragaman hayati, pengolahan sampah terpadu dan pencegahan polusi.

Di bidang lingkungan hidup prestasi pabrik pupuk tertua di Indonesia tersebut pada Program Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) berhasil meraih peringkat hijau sejak 2011 dan berhasil terus dipertahankan sampai 2014.  Tahun 2010 PT Pusri berada pada peringkat Proper Biru bersama dengan tiga industri pupuk lainnya, yaitu PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Gresik dan PT Pupuk Kaltim (PKT).

Menurut Musthofa, masih terkait dengan lingkungan, PT Pusri melalui program CSR telah menanam 1.000 bibit pohon bambu di pondok pesantren (ponpes) Al-Ittifaqiah Indralaya yang berada di Kabupaten Ogan Ilir (OI). Selain penanaman bibit bambu juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Direktur Utama PT Pusri Musthofa dan Ketua Yayasan Islam Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah KH Syamsul Bahri untuk pengembangan tanaman bambu (bambuseae) jenis bambu petung dan ampel.

Read More
news-1

25 November 2024

Ribuan Warga Meriahkan HUT Pusri ke-55
Tak kurang lebih dari 20 ribu mengikuti jalan sehat dalam rangka memeriahkan HUT PT Pupuk Sriwidjaja Palembang ke-55. Kemeriahan keakraban terjalin diantara karyawan, staf , dan direksi bersama masyarakat setempat.

Direktur Utama PT Pusri, Ir. Musthofa membeberkan diusianya yang ke-55 diharapkan PT Pusri mampu menjadi perusahaan pupuk terkemuka di tingkat regional. Dengan tema peringatan HUT ke-55 " Kita tingkatkan revitalisasi pabrik, diversifikasi produk, dan efisiensi guna mendukung kemandirian pangan dan kehidupan yang lebih baik". "Mudah-mudahan kedepan PT Pusri semakin berkembang," jelas pria kelahiran Klaten, 20 Oktober 1955 dalam sambutannya usai mengikuti jalan sehat.

Pria yang memperoleh gelar insinyur teknik kimia dari Universitas Gadjah Mada ini juga memberikan apresiasi kepada terkait besarnya animo masyarakat yang mengikuti jalan sehat. "Sekali lagi terima kasih kepada semuanya. Muai dari karyawan, staf, dan direksi, serta masyarakat yang memriahkan jalan sehat ini," lanjutnya kembali.

Diakuinyam, perayaan HUT PT Pusri ke-55 ini jauh lebih sederhana dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang biasanya diadakan Pekan Olahraga Seni, permainan olahraga dengan masyarakat sekitar PT Pusri. "Tidak mengurangi makna, tahun ini memang sangat besar pengeluaran yang harus dikeluarkan lantaran imbas adanya kenaikan dolar. "Hal ini tidak menurunkan semangat kami untuk tetap solid dan bekerja lebih giat lagi. Dan Alhamdulillah mulai dari produksi, pemasaran berjalan baik." papar pria yang pernah duduk sebagai Direktur Produksi PT Petrokimia Gresik.

Sementara itu salah satu warga yang tinggal di sekitar PT Pusri, Dewi Ayu, warga perumahan Darussalam sangat terhibur dan senang mengikuti jalan sehat PT Pusri. "Senanglah kak. Gratis, hadiahnya banyak pulok. Mudah-mudahan PT Pusri makin jaya dan maju kedepannyo," jelas Ayu yang datang bersama suami beserat dua anaknya itu.

Dalam jalan sehat kemarin, acara semakin meriah karena dipandu oleh MC Cek Daus dan Bicek Wayah-Wayah. Banyolan-banyolan segar yang dilontarkan sang MC dan semangatnya instruktur senam disana, makin memanaskan suasana yang memang terlihat mendung sepanjang hari.

Berbagai hadiah menarik diberikan seperti 100 unit sepeda, 4 unit motor, uang tunai Rp.10 juta, Rp.1 Juta, Rp.750 ribu, televisi dan hadiah elektronik lainnya dari para sponsor, Bank Bukopin, Bank BSB, Bank BJB, BRI, BNI, Asuransi Jasindo, Pertamina, Koperasi PT Pusri, dan dari sponsor lainnya.
Read More
news-1

25 November 2024

Targetkan Produksi 2.080 Juta Ton
PALEMBANG, SRIPO - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang tetap menaikkan target produksi pada 2015 mendatang, meskipun Pusri mengalami peningkatan beban operasional sekitar 19 persen. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pupuk di 8 provinsi yang menjadi tugas Pusri yakni Banten, DKI, Lampung, Sumsel, Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung.

"Bahkan untuk tahun 2015 mendatang, kami kan meningkatkn produksi pupuk menjadi 2.080 juta ton dari sebelumnya 2.040 juta ton. Sedangkan, penyaluran pupuk saat ini sudah mencapai hampir 98 persen," ujar Musthofa, Direktur Utama Pusri, saat menggelar jalan sehat dalam rangka ulang tahun Pusri ke-55, Minggu (21/12)

Dikatakan penyaluran pupuk bersubsidi juga berjalan lancar, pihaknya memastikan tidak akan ada kelangkaan. Pada 2014, pihaknya memproduksi 1.338 ribu ton urea bersubsidi, dan pada 2015 mendatang akan ditingkatkan menjadi 1.342 ribu ton.

Sedangkan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, pihaknya melakukan efisiensi anggaran. Efisiensi ini dilakukan dalam rangka untuk mempertahankan kinerja perusahaan. Bentuk efisiensi yang dilakukan diantaranya adalah tidak menggelar perayaan ulang tahun Pusri secara besar-besaran, selain itu kami juga mengurangi aktivitas-aktivitas yang dianggap tidak terlalu penting lainnya. Namun, pihaknya belum melakukan efisiensi karyawan.

"Peningkatan beban yang terjadi ini bukan disebabkan karena kenaikan BBM, karena untuk produksi yang digunakan adalah gas alam. Yang sangat mempengaruhi adalah kenaikan dolar, karena pembayaran gas alam ke Pertamina semuanya menggunakan dolar, untuk itu kami melakukan pengetatan pengawasan dan meningkatkan kualitas produksi," ujarnya. Meskipun ada peningkatan beban operasional ini, pihak juga belum melakukan kenaikan harga pupuk.

Sementara itu, dalam rangka ulang tahun Pusri ke-55, pihaknya menyelenggarakan serangkaian kegiatan sosial. PT Pusri Palembang menggelar kegiatan bakti sosial dan santunan 1000 anak yatim di 30 panti asuhan di Kota Palembang.

"Hari ini adalah kegiatan jalan sehat dengan jumlah peserta sekitar 12 ribu. Dan peserta ini merupakan masyarakat di lingkungan Pusri. Kami mengharapkan masyarakat bisa merasakan kehadiran Pusri dan berguna untuk masyarakat," ujarnya.

Selain memberikan santunan kepada panti asuhan dan jalan sehat bersama pihaknya juga menggelar donor darah, bagi bibit, dan puncak acara akan dilaksanakan pada 24 Desember mendatang.

"Pada upacara ini nanti kami akan menghadirkan semua pelajar yang mendapat bantuan dari Pusri berupa beasiswa, mulai dari pelajar SD hingga perguruan tinggi," ujarnya. (cr5)

Read More
news-1

25 November 2024

HUT ke-55 PT Pusri berbagi Kebahagiaan Kepada Anak Panti

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Dalam rangka memperingati HUT  ke-55, PT Pusri Palembang menggelar kegiatan bakti sosial dan santunan 1000 anak yatim. Kegiatan ini merupakan kerja sama anatara PT Pusri dengan Persatuan Istri Karyawan Pusri (PIKPP), dan Yayasan Amal Zakat Pusri (Yaszri).

"Ini merupakan rangkaian ulang tahun Pusri ke-55. Dan hari ini merupakan hari terakhir pembagian bantuan kepada panti asuhan. Santunan ini diberikan kepada 30 panti asuhan yang ada di Palembang," ujar Sulfa Ganie, Manager Humas PT Pusri Palembang, Kamis (18/12).

Sulfa mengatakan santunan yang diberikan berupa tas sekolah, sajadah, dan uang tunai Rp 100 ribu per anak. Sedangkan pengurus panti asuhan mendapatkan santunan berupa uang pembinaan sebesar Rp 500 ribu dan sembako senilai Rp 1 juta.

Panti asuhan yang mendapatkan bantuan PT Pusri ini diantaranya adalah SKM Barokah Jl Dwikora II, panti asuhan Nurul Huda, panti asuhan Doa Ibu di Basuki Rahmat, panti asuhan Peduli Kasih di Dwikora II, dan panti asuhan lainnya di Kota Palembang.

Selain memberikan santunan kepada panti asuhan, pihaknya juga akan menggelar jalan sehat bersama pada 21 Desember mendatang, donor darah, bagi bibit, dan puncak acara akan dilaksanakan pada 24 Desember mendatang.

"Pada upacara ini nanti kami akan menghadirkan semua pelajar yang mendapat bantuan dari Pusri berupa beasiswa, mulai dari pelajar SD hingga perguruan tinggi," ujarnya.

Harapannya dengan batuan ini, Pusri menjadi lebih bermanfaat untuk masyarakat dan keberadaan Pusri dirasakan oleh masyarakat, terutama yang tidak mampu.

Sementara itu, Siti Khadijah yang merupakan pengelolah KSM Barokah ini mengucapkan terima kasih kepada PT Pusri. "Kami merasa sangat terbantu oleh PT Pusri. Semoga ke depannya PT Pusri semakin sukses dan semakin bermanfaat untuk masyarakat," ujarnya.

Read More
news-1

25 November 2024

PUSRI Kembangkan Benih Jagung Unggulan Varietas Bima 16

Bisnis.com, PALEMBANG -- PT Pupuk Sriwidjaja Palembang mulai mengembangkan benih unggulan seiring dengan misi perusahaan untuk memproduksi dan memasarkan produk agribisnis.

Salah satu benih unggulan yang dikembangkan perseroan, yaitu benih jagung varietas Bima 16 yang merupakan benih asli hibrida (F1).

Direktur Teknik & Pengembangan Pusri Benny Haryoso mengatakan pengembangan benih dengan merek dagang Pusri Seed itu juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan petani di Sumsel.

"Selama ini, petani jagung Sumsel mendapat benih dari luar, seperti dari Pulau Jawa. Pengembangan benih yang kami lakukan juga untuk memudahkan petani jagung di sini," katanya saat launching Pusri Seed dan penyerahan 1.000 bibit hortikultura, Rabu (17/12/2014).

Apalagi, lanjut Benny, petani sulit mendapat benih asli hibrida karena tergolong sulit dan langka, sehingga banyak petani yang menggunakan benih turunan (F2 atau F3) yang produktivitasnya rendah.

Pusri Seed itu sendiri  dikembangkan di Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin. Ke depannya, perseroan akan membuat demplot khusus varietas Bima 16 sehingga dapat meningkatkan produktivitas dari tanaman jagung petani.

Menurut dia, Pusri Seed Bima 16 memiliki beberapa keunggulan, salah satunya tahan terhadap penyakit dan memiliki produktivitas yang tinggi.

"Varietas ini telah diuji multilokasi dan menunjukkan rata-rata produktivitas 10,9 ton per hektare. Bima 16 bahkan berpotensi menghasilkan jagung hingga 12,4 ton per ha," paparnya.

Benny menambahkan perusahaan menargetkan Sumsel dapat swasembada jagung dalam kurun 3 tahun mendatang. "Sebetulnya selain jagung, kami sudah mengembangkan benih cabai, padi dan sawit," lanjutnya.

Dalam peluncuran Pusri Seed, direksi juga melakukan penanaman pohon di area green barrier Pusri.

sumber: http://industri.bisnis.com
Dinda Wulandari

Read More
Layanan Pelanggan Report Governance Public Info FAQ