Pusri News

Mass Media News

Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.

news-1

26 November 2024

PUSRI MULAI JAJAKI PERKEBUNAN SAWIT
PALEMBANG, TRIBUN – Dalam rangka mendukung pengembangan dan peningkatan produktivitas di sektro perkebunan kelapa sawit dan karet dengan menggunakan produk-produk Pusri, PT Pusri Palembang, melaksanakan kerjasama dalam bidang penelitian dan demplot dengan PT Sentosa Mulia Bahagia (SMB), yang dilaksanakan di Auditorium Musi Diklat, Selasa (26/12).

PT SMB merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan karet. Sebelumnya PT Pusri Palembang telah bekerjasama dengan perusahaan ini dalam bidang transaksi jual beli pupuk dan produk petrokimia lainnya, baik pembelian langsung maupun melalui distributor.

Hadir pada acara ini Direktur Utama PT SMB, KMS H A Halim didampingi stafnya dan Direktur Komersil PT Pusri Palembang M Romli HM, beserta jajaran manajemen lainnya.

Sebagai bentuk layanan PT Pusri Palembang terhadap pelanggan, Pusri memberikan jasa after sales service dan pembinaan demplot, salah satunya di perkebunan kelapa sawit dan karet milik PT SMB.

Demplot ini telah dilakukan pada 4 lokasi antara lain Sungai Lilin berupa tanaman Komoditi Sawit dan Karet, perbatasan Rawas Hilir berupa Sawit dan Karet dengan luas masing-masing 0,5 hektare dan telah dilaksanakan pengambilan sampel tanah dan daun.

Setelahnya akan dilakukan rekomendasi pemupukan untuk 1 tahun mendatang. Selain komoditi karet dan kelapa sawit PT Pusri Palembang juga telah melakukan demplot tanaman kopi di Kecamatan Kota Agung dan Kecamatan Gumay Ulu Kabupaten Lahat bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Lahat dengan luas masing-masing sebesar 1 hektar.

Melalui kerjasama dengan PT SMB ini dapat memberikan win win solution bagi kedua perusahaan dan dapat membantu meningkatkan hasil produksi tanaman sawit dan karet PT SMB. PT Pusri Palembang sebagaimpenyedia produk pupuk dan produk petrokimia serta kimia lainnya juga selalu melakukan inovasi dan diversifikasi produk agar perusahaan mampu bertahan di tengah tantangan yang tengah dihadapi sekarang.

“Mudah-mudahan ini jadi tonggak sejarah kerjasama, dengan pihak perkebunan lainnya dalam upaya meningkatkan produksi hasil perkebunan yang ada. Pusri punya produk untuk meningkatkan produksi perkebunan, dan disini ada pihak perkebunan lain sehingga mengetahui secara benar emupukan,” bebernya.

Dijelaskan Romli, adanya Demplot nanti, petani dan perusahaan perkebunan lokal bisa mengetahui secara benar proses pemupukan. “Jadi, kalau cara pemupukan benar pasti hasilnya akan baik dan bagus. Sehingga nanti kita sosialisasikan terus sehingga petani mendapatkan hasil amksimal,” tandasnya.

Ditambahkannya, dengan produksi urea PT Pusri yang mencapai 2,6 ton per tahun, jumlah itu bisa memnuhi kebutuhan lokal (Sumsel) dan wilayah Sumbagsel, serta Sumatera Utara.

“Produksi Pusri sekitar 2,6 juta ton per tahun untuk urea, subsidi dalam negeri 1,3 juta ton yang diperintahkan pusat. Jadi kalau kebutuhan baru saya rasa Pusri cukup untuk memenuhinya,” tandas Romli.

Sementara Direktur Utama PT SMB tak menampik jika selama ini dirinya yang merupakan pengusaha pribumi bersama perkebunan lokal dan masyarakat banyak terbuai dari penawaran pupuk urea impor selama ini, namun hasilnya tidak sesuai harapan. Padahal di Palembang sendiri terdapat industri dan pabrik pupuk urea terbesar. (arf)
Read More
news-1

26 November 2024

KOMITMEN PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG MEMBANGUN NEGERI MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN NASIONAL
RAKYAT MERDEKA - KOMITMEN tersebut ditunjukkan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang pada penandatanganan kontrak EPC Pabrik NPK Fusion II dengan PT Wijaya  Karya (Persero) TBK. Kontrak tersebut ditandatangani Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Mulyono Prawiro dan Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Bintang Perbowo, disaksikan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat di Palembang, Selasa (12/12).

Usai penandatanganan kontrak, Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Mulyono Prawiro mengatakan pembangunan pabrik NPK Fusion berkapasitas 2 x 100.000 MTPY di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dijadwalkan selesai pada tahun 2019 sehingga dapat memperkuat pasokan pupuk NPK di sektor pangan, perkebunan dan holtikultura terutama untuk wilayah Sumatera. “Pembangunan Pabrik NPK Fusion II berteknologi Steam Fused Granulation ini merupakan salah satu proyek pengembangan Pupuk Indonesia Group yang dibangun untuk menambah kapasitas produksi pupuk NPK,” kata Mulyono.

Apalagi lanjut Mulyono, NPK telah terbukti memberikan hasil optimal meningkatkan produktivitas tanaman, baik pangan maupun perkebunan. Pemerintah sendiri terus menggalakkan pola pemupukan berimbang memalui penggunaan pupuk NPK. Berdasarkan analisa pasar potensi pupuk NPK . Sektor pertanian sangat menjanjikan karena kebutuhan pasar dalam negeri cukup tinggi. Dijelaskannya, Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk mengandung unsur hara Nitrogen (N), Phosphate (P) dan Kalium (K) dsangat berguna bagi tanaman serta mendukung program pemerintah dalam pemupukan berimbang dengan pupuk majemuk lebih efisien dan tepat guna bagi pertanian di Indonesia. Masih menurut Mulyono, saat ini kapasitas produksi urea berkisar 8,3 juta ton per tahun tidak akan ditambah namun dioptimalkan untuk memenuhi kabupaten domestikdalam rangka ketahanan pangan, serta menggunakan produk urea hasil produksi sendiri sebagai bahan baku pupuk NPK.

Disisi lain, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang terus melakukan peningkatan daya saing dan diversifikasi usaha produk pupuk majemuk serta mendukung rencana PT Pupuk Indonesia (Persero) menambah kapasitas produksi Pupuk NPK hingga 3.400.000 ton. Sebagai anak perusahaan dari PT Pupuk Indonesia (Persero, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang terus melaksanakan proyek pengembangan perusahaan. Diantaranya adalah pembangunan pabrik NPK Fusion II, bekerjasama dengan kontraktor terpilih yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

“Pembangunan pabrik NPK Fusion II merupakan proyek strategis mengingat tingginya permintaan pasar, baik domestik maupun ekpor, yang memiliki kapasitas desai sebesar 2 x 100.000 MTPY dan di bangun di atas lahan seluas lebih kurang 4 Ha yang berada di dekat Pabrik Pusri IIB menggunakan teknologi Steam Fused Granulation. Pengerjaan proyek dengan total biaya investasi sebesar Rp 521 miliar ini diperkirakan selesai Tahun 2019,”          ujar Mulyono.

Pembangunan proyek NPK Fusion II sendiri, merupakan komitmen dan tanggung jawab PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang diharapkan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan industri pupuk nasional dalam membantu kesuksesan pelaksanaan program Pemerintah bidang ketahanan dan kedaulatan pangan nasional serta berperan meningkatkan produktivitas perkebunan & holtikultura. “Selain melakukan revitalisasi dan pengembangan, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang juga mengembangkan produk inovasi yang bertujuan untuk menjawab tantangan kemajuan dunia pertanian dimasa mendatang. Kegiatan riset pun terus dikukan untuk menghasilkan produk benoh, pupuk, pestisida, dan produk agribisnis lainnya. Beberapa produk inovasi Pusri diantaranya, Benih Padi & Cabai PUSRI SEED, Pupuk Hayati cair BIORIPAH, Pupuk Hara Mikro NUTREMAG, Dekomposer Cair SRIDEK, Pupuk Cair B-FITALIK, Biopestisida B-VERIN, Urea BLACK HU-MATE, Hydropusri dan beberapa produk inovasi lainnya yang sedang dikembangkan,” sambung Mulyono.

Selain pembangunan proyek NPK, upaya lain dalam meningkatkan daya saing adalah melalui revitalisasi pabrik yaitu mengganti pabrik yang sudah tua dengan pabrik canggih hemat konsumsi gas, serta berbagai proyek pengembangan lainnya. Revitalisasi sangat diperlukan mengingat pasokan gas bumi untuk PT Pusri Palembang semakin menurut sehingga pabrik tidak dapat berproduksi pada kapasitas design. Salah satu pabrik yang telah di revitalisasi adalah Pusri IIB menggantikan Pabrik Pusri II yang berumur lebih dari 40 tahun. Pabrik Pusri IIB selain menerapkan teknologi baru juga menghemat bahan baku gas bumi hingga 14 MMBTU per ton urea. Sehingga menurunkan harga pokok produksi, agar dapat bersaing dan kopetitif,” jelasnya.

Untuk diketahui penghematan gas bumi dilakukan dengan menggunakan bahan bakar batubara yang disuplai dari STG dengan kapasitas 1 x 23 MW Nett dan Boiler kapasitas 2 x 240 ton/jam untuk menggantikan pembangkit steam dan listrik yang menggunakan gas bumi. Hal ini di dukung ketersediaan cadangan batubara yang cukup besar di Palembang.

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang menjalankan operasi bisnisnya dengan tujuan utama melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya di industri pupuk dan produk agribisnis lainnya.
 
Selama lebih dari setengah abad, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan industri pupuk, ketahanan pangan dan kemakmuran nasional. “Semoga kerja keras seluruh jajaran PT Pupuk Sriwidjaja Palembang ini mampu mewujudkan komitmen membangun negeri dan mendukung ketahanan pangan nasional serta meningkatkan daya saing perusahaan dimasa mendatang,” pungkas Mulyono.
Read More
news-1

26 November 2024

PORSI PENYALURAN PUPUK SUBSIDI TETAP
PALEMBANG, SRIPO – Untuk tahun 2018 mendatang, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) berkomitmen untuk terus meningkatkan penyaluran pupuk bersubsidi, seperti urea dan NPK ke para petani yang membutuhkan. Porsinya pun kurang lebih sama seperti tahun 2018.

Hal itu diungkapkan, Direktur Utama Molyono Prawiro usai Upacara HUT PT Pusri ke 58 Tahun, Sabtu (24/12) kemarin. “Target dan besaran jumlah pupuk bersubsidi yang didistribusi akan tetap sama,” ungkapnya.

Dijelaskan Mulyono disepanjang tahun 2017 ini, Pusri telah menyalurkan pupuk bersubsidi 100 persen, sesuai target yang dicanangkan.

Dimana pupuk urea sebanyak 167.000 ton dan NPK sebanyak 85.000 ton untuk di wilayah Sumatera Selatan.

Dari alokasi pupuk subsidi tersebut, kabupaten OKU Timur merupakan daerah yang paling besar porsi penyalurannya. Hal tersebut tak terlepan karena wilayah tersebut sebagai lumbung beras.

“Untuk memacu pendistribusian pupuk bersubsidi ini, kami mengambil langkah-langkah tepat agar pendistribusiannya tidak untuk petani yang salah. Petani yang menerima memenuhi syarat yang ada,” ujarnya.

Mulyono menjelaskan, untuk penyaluran pupuk di Sumsel sendiri masih menggunakan sistem manual. Belum diberlakukan diberlakukan kartu tani seperti yang diberlakukan di luar Sumatera.

Sementara itu, sebagai evaluasi, dipenghujung tahun 2017 Pusri telah merealisasikan salah satu proyek strategis perusahaan, yaitu dengan memulai pembangunan proyek pabrik NPK Fusion II dengan kapasitas 200.000 ton per tahun. Diharapkan dengan adanya pabrik ini, pusri dapat lebih kompetitif dan sustin kedpannya.

Kemudian, pusri uga telah meluncurkan sebuah inovasi yaitu Matri Tani dan Klinik Tani yang diharapkan dapat membantu petani yang mengalami kesulitan dalam bidang pertanian. (cr26)
 
Read More
news-1

26 November 2024

Kunjungi PT Pusri, Unnes Perkuat Kerjasama Bidang Industri
beritajowo.com / semarang - Untuk memperkuat kerjasama di bidang industri, Universitas Negeri Semarang (UNNES) mengunjungi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (PUSRI), Selasa (12/12).

Dalam kunjungan tersebut, staf ahli Rektor Dr Ratna Dewi Kusumaningtyas MT didampingi Ketua Jurusan Teknik Kimia Fakutas Teknik (FT) Dr Wara Dyah Pita Rengga, Tim Dosen Teknik Kimia FT Dr Dewi Selvia, gugus kerjasama FT dan Kasubbag kerjasama dalam negeri UNNES, diterima Ir Bob Indiarto A Susatyo Direktur SDM dan Umum Rachmat Hamdani General Manager Operasional.

Potensi Kerja sama yang dibangun meliputi Praktek Kerja lapangan (PKL), magang joint research bidang pengembangan pupuk organik, serta pengiriman SDM di kedua belah pihak.

Bob Indiarto A Susatyo menyampaikan, Pusri siap menerima PKL, magang, pembicara kuliah tamu, dan joint research. “Tapi sebaiknya semua kegiatan dipayungi dengan memorandum of understanding (MoU). Terkait sistem yang ada di UNNES serta PKL mahasiswa bisa segera ditindaklanjuti lebih jauh oleh General Manajer Operasional kami.”

General Manajer SDM menambahkan, secara prinsip Pusri menyambut baik kerjasama dengan UNNES dan kami menyambut dengan tangan terbuka. “Chemistry yg terjalin antara Pusri dan UNNES sudah sehati melalui tagline UNNES sebagai rumah ilmu pengembang peradaban unggul, sedangkan Pusri sebagai pusat peradaban unggul di bumi sriwidjaja.

Sementara itu, Ratna Dewi berharap inisiasi kerja sama yang dituangkan dalam Memorandum of Meeting(MoM) ini akan dapat memberikan manfaat positif bagi kedua lembaga serta dapat segera diimplementasikan.
Read More
news-1

26 November 2024

Gandeng Wika, Pusri Bangun Pabrik NPK Fusion II

PALEMBANG - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) membangun pabrik NPK Fusion II di Palembang pada 2018 untuk menambah pemasukan perusahaan di tengah rendahnya daya saing dari sisi harga dari produk pupuk urea yang dihasilkan.

Direktur PT Pusri Mulyono Prawiro di Palembang, Selasa (12/12), seusai penandatanganan kontrak kerja sama dengan PT Wijaya Karya (Wika) Tbk, mengatakan, Pusri masih kesulitan menekan biaya produksi untuk pupuk urea karena harga gas yang ditetapkan pemerintah masih tinggi sehingga cara lainnya yakni membidik pasar pupuk NPK.

“Pusri sebelumnya sudah sukses membangun pabrik NPK Fusion I dengan menghasilkan 100 ton pupuk per tahun, kini Pusri membangun NPK Fusion II yang ditargetkan selesai pada 2019,” kata Mulyono. Ia mengatakan Pusri membidik bisnis pupuk NPK karena penggunaan pupuk majemuk sedang tinggi permintaannya seiring dengan program ketahanan pangan pemerintah.

Selain itu, bisnis pupuk NPK ini seiring dengan visi misi perusahaan yang ingin menjadi pabrik pupuk berdaya saing tinggi dan berkelanjutan. Seperti diketahui, pabrik yang dibangun ini berdekatan dengan pabrik Pusri 2B menggunakan tenologi terkini.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aat Asikin Idat mengatakan perusahaan pupuk milik pemerintah harus cepat merespon perubahan pasar, terkait kebutuhan konsumen akan pupuk berkualitas dan berharga murah. Seperti diketahui bahwa bisnis pupuk urea sangat tergantung dengan harga gas, sementara harga gas industri masih dikisaran sekitar 6 dollar AS per MMBTU.

Sedangkan di sisi lain, para pesaing sudah gas dengan harga 4 dollar AS per MMBTU. Di sisi lain, produksi pupuk urea di pasaran internasional juga melebihi permintaan sehingga peluang untuk merambah ke pasar luar negeri juga menjadi kecil.

Untuk itu, dalam menjawab persoalan ini, Pupuk Indonesia menilai pembangunan pabrik NPK merupakan pilihan terbaik sehingga pada tahun mendatang juga akan dilakukan PT Pupuk Kaltim, PT Petro Kimia Gersik, PT Pupuk Kujang. “Pusri sudah memulainya lebih dahulu dan semoga saja cepat diterapkan di perusahaan pupuk lain,” kata dia.

 

Read More
news-1

26 November 2024

PUPUK INDONESIA GENJOT PRODUKSI NPK
MEDIA INDONESIA - Produksi Pupuk di Tanah Air akan semakin andal. PT Pupuk Indonesia menargetkan akan terus menambah kapasitas produksi pupuk NPK hingga 3,4 Juta ton. “Industri pupuk dan petrokimia mempunyai prospek yang baik di masa depan. Kebutuhan pupuk dalam negeri, khususnya NPK, akan terus meningkat” tutur Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat, di Palembang, Sumatera Selatan, kemarin.

Ia menabahkan, PT Pupuk Indonesia sudah memiliki pabrik NPK dengan kapasitas 3,1 juta ton per tahun. Jumlah itu akan dikembangkan hingga dua kali lipat sampai 2021.

Sebagai upaya meningkatkan daya saing perusahaan, tuturnya, pengembangan NPK memang menjadi prioritas Ppupuk Indonesia ke depan. NPK telah terbukti memberikan hasil yang optimal dalam meningkatkan produktivitas tanaman, baik tanaman pangan maupun perkebunan.

Tahun ini PT Pupuk Indonesia lewat PT Pupuk Sriwidjaja memulai pembangunan pabrik NPK Fusion II di Palembang. Keberadaan pabrik baru ini akan mampu menghasilkan NPK sebanyak 200 ribu ton per tahun. Selama ini PT Pusri telah sudah memproduksi NPK sebanyak 200 ribu ton per tahun.

Selain Pusri, PT Pupuk Iskandar Muda juga membangun pabrik NPK berkapasitas 1 juta ton per tahun, PT Pupuk Kujang Cikampek 200 ribu ton per tahun, PT Petrokimia Gresik 500 ribu ton dan PT Pupuk Kalimantan Timur 1 juta ton per tahun.
 
KEBUTUHAN PUPUK DALAM NEGERI, KHUSUSNYA NPK, AKAN TERUS MENINGKAT.

Di Palembang, kemarin, manajemen PT Pusri menandatangani kontrak pembangunan pabrik NPK Fusion II dengan kontraktor PT Wijaya Karya. Ditargetkan dalam kurun kurang dari 20 bulan, pabrik yang dibangun bersebelahan dengan Pusri II B akan akan selesai di bangun.

“Kami targetkan pabrik baru ini selesai 2019. Dengan adanya pabrik ini, kami dapat memperkuat pasokan Pupuk NPK untuk sektor pangan, perkebunan dan hortikultura untuk wilayah Sumatera,” papar Diretur Utama PT Pusri, Mulyono Prawiro.

Ia menambahkan, meski fokus pada peningkatan produksi NPK, Pusri tetap konsisten memproduksi pupuk Urea. Saat ini produksinya sudah mencapai 2,6 juta ton per tahun, sedangkan produksi amoniak mencapai 1,8 juta ton per tahun.

Dari Sumenep, Jawa Timur, dinas pemberdayaan masyarakat dan desa mendorong badan usaha milik desa mengelola distribusi pupuk bersubsidi di desa. “Salah satu tujuan dibentuknya Bumdes adalah untuk menggerakkan dan menghidupkan tulang punggung perekonomian masyarakat. Karena itu, sangat layak jika distribusi pupuk bersubsidi dilakukan melalui Bumdes,” kata Kepala Dinas PMD Sumenep, Achmad Masuni.

Bumdes, lanjutnya, bukan hanya berfungsi sebagai salah satu sumber perekonomian di desa, melainkan juga lembaga pemberdayaan. Sayangnya, saat ini belum semua desa di Sumenep memiliki Bumdes. Ia meminta desa-desa yang sudah memiliki Bumdes bisa memulai mengelola pupuk bersubsidi dan menjadi sontoh bagi desa lain. “Secara regulasi tidak masalah jika Bumdes menjadi penyalur pupuk bersubsidi. Salah satu syarat yang harus dipenuhi ialah memiliki gudang,” tambah Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumenep, Bambang Heriyanto. (DW/MG/N-2) 
Read More
news-1

26 November 2024

PT PUPUK INDONESIA KEJAR TARGET PRODUKSI NPK
REPUBLIKA, PALEMBANG – PT Pupuk Indonesia menyatakan, selain memproduksi Pupuk Urea, perseroan akan mnegejar target produksi pupuk NPK pada 2021. Untuk mengejar target tersebut, perusahaan holding BUMN pupuk tersebut akan membangun sejumlah pabrik Pupuk NPK.

Salah satunya, pembangunan pabrik pupuk NPK Fusion II di Palembang yang dibangun PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri). “PT Pupuk Indonesia berencana menambah kapasitas produksi pupuk NPK hingga 3,4 juta ton. Saat ini, PT Pupuk Indonesia grup memiliki pabrik NPK dengan kapasitas 3,1 juta ton per tahun dan akan dikembangkan hingga dua kali lipat menjadi 6,5 juta ton pada 2021,” kata Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat di Palembang, Selasa (12/12).

Aas Asikin Idat menjelaskan, untuk meningkatkan kapasitas produksi pupuk NPK, salah satunya pembangunan pabrik NPK di PT Pusri yang akan dilaksnakan pembangunannya oleh PT Wijaya Karya (Wika) Tbk.

Menurut Aas Asikin, pengembangan NPK memang menjadi prioritas PT Pupuk Indonesia ke depan. “Sampai 2021, PT Pupuk Indonesia berencana mengembangkan pabrik pupuk NPK hingga 3,4 juta ton.

Selain pengembangan pabrik pupuk NPK berkapasitas 200 ribu ton per tahun di PT Pusri, juga tengah dipersiapkan pembangunan pabrik NPK di PT Pupuk Iskandar Muda sebesar satu juta ton per tahun, di PT Pupuk Kujang sebesar 200 ribu ton per tahun, di PT Petrokimia Gresik sebesar 500 ribu ton per tahun, dan di PT Pupuk Kalimantan Timur sebesar satu juta ton per tahun.

Sementara itu, kebutuhan pupuk NPK di indonesia saat ini mencapai sekitar delapan juta ton per tahun. “Ini merupakan potensi pasar yang besar bagi industri pupuk NPK di Indonesia. Industri pupuk dan petrokimia mempunyai prospek yang baik ke depan, kebutuhan pupuk dalam negeri, khususnya NPK akan terus meningkat, “kata mantan Direktur Utama PT Ppupuk Kaltim.

Aas Asikin juga menjelaskan, pupuk NPK telah terbukti memberikan hasil yang optimal terhadap produktivitas tanaman, baik tanaman pangan maupun perkebunan. PT Pupuk Indonesia bersama seluruh anak perusahaan ya bertekat terus meningkatkan gairah petani dalam memanfaatkan pupuk NPK untuk pertanian.

“Selama ini, petani banyak yang memupuk hanya menggunakan pupuk urea saja, padahal itu tidak memenuhi kebutuhnan tanaman. Jadi, kalau menggunakan NPK itu produktivitas tanaman akan meningkat dan tentu ini berdampak pada hasil panen petani,” katanya.

Menurut Direktur Utama PT Pusri Mulyono Prawiro, pembangunan pabrik NPK Fusion II berkapasita 2X100 ribu metric ton per year (MTPY) diperkirakan selesai pada 2019, sehingga produksinya dapat memperkuat pasokan pupuk NPK di sektor pangan, perkebunan, dan holtikultura, terutama untuk wilayah Sumatera. ed : ichsan emrald alamsyah
Read More
news-1

26 November 2024

Bangun Pabrik NPK
Pusri Investasi Pabrik Rp 521 Miliar
Palembang, RADAR PALEMBANG – Pusri tengah konsentrasi meningkatkan kuantitas Pupuk NPK. Tahun ini sudah dimulai pembangunan pabrik NPK Fusion II di Palembang. Rencananya, keberadaan pabrik baru ini akan mampu menghasilkan NPK sebanyak 200.000 ton per tahun. Dari sebelumnya yang hanya sekitar 100.000 ton per tahun.

Dalam pembangunan tersebut, Pusri menggandeng PT Wijaya Karya (Persero) sebagai kontraktor yang di tunjuk. Diyakini dalam waktu kurang dari 20 bulan, pabrik yang rencananya dibangun bersebelahan dengan pabrik Pusri IIB itu akan selesai dan dapat beroperasional penuh.

Sebagai permulaan pembangunan pabrik itu, Pusri melakukan penandatanganan kontrak  EPC pembangunan pabrik NPK Fusion II, Selasa (12/12). Direktur Utama PT Pusri, Mulyono Prawiro mengatakan pembangunan pabrik NPK Fusion berkapasitas 2x100.000 ton diperkirakan selesai di 2019. Dengan adanya pabrik ini diyakini dapat memperkuat pasokan pupuk NPK di sektor pangan, perkebunan dan holtikultura terutama untuk wilayah Sumatera. “Pembangunan pabrik NPK Fusion II berteknologi Steam Fused Granulation merupakan salah satu pengembangan kapasitas pupuk NPK yang dilakukan Pupuk Indonesia Grup”, kaya Mulyono usai penandatanganan Kotrak EPC Pembangunan Pabrik NPK Fusion II Pusri.

Ia mengatakan, meski fokus pada penambahan produksi NPK, Pusri tetap konsisten memproduksi pupuk urea. Bahkan saat ini produksinya sudah berkisar 2.617.500 to per tahun dan amoniak 1.813.500 ton per tahunnya.

“Minat  dan pangsa pasar serta kebutuhan pupuk NPK di Sumsel dan sekitarnya ini cukup besar. Bahkan kita mencapai 750.000 ton per tahun. Karena sektor pertanian dan perkebunan masih mendominasi pilihan petani. Sehingga untuk memenuhi itu, keberadaan pabrik ini dinilai tepat,” ungkap dia.

Terlebih saat ini para petani sudah tersosialisasi untuk menggunakan pupuk non subsidi. Selain itu, NPK dinilai cukup menguntungkan dalam segi manfaat penggunaan. Selain Sumsel, luasan pasar untuk NPK yang diproduksi Pusri seperti Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jambi, dan lainnya. “Pangsa pasar NPK relatif luas. Sektor perkebunan kelapa sawit, kopi, teh, dan lainnya menjadi sangat potensial untuk dijajaki pupuk NPK ini,” kata dia.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Aas Asikin Idat mengatakan,  pihaknya berencana menambah kapasitas produksi pupuk NPK hingga 3,4 juta ton. Pupuk Indonesia optimis industri pupuk dan petrokimia mempunyai prospek yang baik ke depa dimana kebutuhan pupuk NPK, akan terus meningkat. “Saat ini Ppupuk Indonesia grup memiliki pabrik NPK dengan kapasitas 3,1 juta ton per tahun dan akan dikembangkan hingga dua kali lipat hingga tahun 2021,” jelasnya.

Sebagai upaya meningkatkan daya saing perusahaan, pengembangan NOK memang menjadi prioritas Pupuk Indonesia kedepan. Menurutnya, NPK telah terbukti memberikan hasil yang optimas dalam meningkatkan produktivitas tanaman, baik itu tanaman pangan maupun perkebunan. Pemerintah sendiri saat ini terus menggalakkan pola pemupukkan berimbang melalui penggunaan pupuk NPK.

Berdasarkan analisis pasar pun, potensi pupuk NPK untuk sktor perkebunan juga sangat menjanjikan karena kebutuhan pasar dalam negeri masih cukup tinggi. Hingga tahun 2021, Pupuk Indonesia berencana akan mengembangkan pabrik NPK hingga 3.400.000 ton.

Saat ini, kata dia, selain pengembangan berkapasita 200.000 ton per tahun, PT Pupuk Kujang sebesar 200.000 ton per tahun, PT Pupuk Iskandar Muda 1.000.000 ton per tahun, PT Petrokimia Gresik sebesar 500.000 ton per tahun, dan di PT Pupuk Kalimantan Timur 1.000.000 ton per tahun.

“Kapasitas produksi urea saat ini sekitar 8l3 juta ton tidak akan kami tambah lagi dan akan kami optimalkan untuk memenuhi kebutuhan domestik dalam rangka ketahanan pangan, serta menggunakan produk urea hasil produksi kita sebagai bahan baku pupuk NPK,” kata Aas.

Selain pembangunan proyek NPK, upaya lain untuk meningkatkan daya saing adalah peningkatan efisiensi pabrik dengan melakukan revitalisasi pabrik.

“Pupuk Indonesia Group telah melakukan berbagai proyek pengembangan dan melakukan revitaslisasi, yaitu mengganti pabrik yang sudah tua dengan pabrik yang lebih canggih dan hemat konsumsi gasnya. Sejauh ini sudah tiga proyek besar yang dilaksanakan oleh Pupuk Indonesia salah satunya adalah pabrik Pusri IIB,” ujar dia.

Ia mengatakan Pusri IIB ini menggantikan Pabrik Pusri II yang telah berumur lebih dari 40 tahun. Pabrik Pusri IIB selain menerapkan teknologi baru juga dapat menghemat bahan baku gas alam. Pabrik Pusri IIB akan menghemat pemakaian gas hingga 14 MMBTU per ton urea. Sehingga menurutmu harga pokok produksi, agar dapat bersaing dan kompetitif.

Selain meningkatkan efisiensi melalui revitalisasi, Pupuk Indonesia juga akan mulai merambah bisnis petrokimia lainnya yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dibandingkan urea. :Saat ini Pupuk Indonesia tengah menjajaki kemungkinan pengembangan produk petrokimia di Bintuni seperti methanol, ethylene, dan lain sebagainya," tandasnya.

Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Bintang Perbowo mengatakan, pihaknya memang memiliki tenggat waktu pembangunan pabrik NPK Fusin II ini selama 20 bulan. Namun diyakini dapat depercepat menjadi 18-19 bulan pengerjaan.

“Kami akan berupaya mempercepat pembangunan. Karena ini demi ketahanan pangan di Indonesia,” jelasnya.

Ditunjuknya BUMN ini sebagai kontraktor mengingat sudah berhasil membangun pabrik di Petrokimia Gresik beberapa waktu lalu. “Ini plan kami yang kedua. Harapannya kami dapat selesaikan pembangunan tepat waktu dan ini dikarenakan sinergis bersama PT Pusri dan PT Pupuk Indonesia,” terang dia.

Diketahui, dalam pembangunan pabrik NPK tersebut PT Pusri menganggarkan sebanyak Rp521 miliar. (iam)
Read More
news-1

26 November 2024

Pusri Investasi Pabrik Rp521 M
RADAR PALEMBANG, Kebutuhan Pupuk NPK setiap tahun terus bertambah. Melihat celah ini, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) tergiur untuk mendirikan pabrik pupuk non subsidi ini. Tak tanggung-tanggung dana yang diinvestasikan Rp 521 miliar.  Pusri tengah konsentrasi untuk meningkatkan kuantitas pupuk NPK. Tahun ini sudah dimulai pembangunan pabrik NPK Fusion II di Palembang. Rencananya, keberadaan pabrik baru ini akan mampu menghasilkan NPK sebanyak 200.000 ton per tahun. Dari sebelumnya yang hanya sekitar 100.000 ton per tahun.

Dalam pembangunan pabrik tersebut, Pusri menggandeng PT Wijaya Karya (Persero) sebagai kontraktor yang ditunjuk. Diyakini dalam waktu kurang dari 20 bulan, pabrik yang rencananya dibangun bersebelahan dengan pabrik Pusri IIB itu akan selesai dan dapat beroperasional penuh.

Sebagai permulaan pembangunan pabrik itu, Pusri melakukan penandatanganan kontrak EPC pembangunan pabrik NPK Fusion II, Selasa (12/12). Direktur Utama PT Pusri, Mulyono Prawiro mengatakan pembangunan pabrik NPK Fusion berkapasitas 2×100.000 ton diperkirakan selesai di 2019.

Dengan adanya pabrik ini diyakini dapat memperkuat pasokan pupuk NPK di sektor pangan, perkebunan dan holtikultura terutama untuk wilayah Sumatra. “Pembangunan pabrik NPK Fusion II berteknologi Steam Fused Granulation merupakan salah satu pengembangan kapasitas pupuk NPK yang dilakukan Pupuk Indonesia Grup”, kata Mulyono usai penandatangan Kontrak EPC Pembangunan Pabrik NPK Fusion II Pusri.

Ia mengatakan, meski fokus pada penambahan produksi NPK, Pusri tetap konsisten memproduksi pupuk urea. Bahkan saat ini produksinya sudah sekitar 2.617.500 ton per tahun dan amoniak 1.813.500 ton per tahunnya.
“Minat dan pangsa pasar serta kebutuhan pupuk NPK di Sumsel dan sekitarnya ini cukup besar. Bahkan bisa mencapai 750.000 ton per tahun. Karena sektor pertanian dan perkebunan masih mendominasi pilihan petani. Sehingga untuk memenuhi itu, keberadaan pabrik ini dinilai tepat,” ungkap dia.

Terlebih saat ini para petani sudah tersosialisasi untuk menggunakan pupuk non subsidi. Selain itu, NPK dinilai cukup menguntungkan dalam segi manfaat penggunaan. Selain Sumsel, luasan pasar untuk NPK yang diproduksi Pusri seperti di Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jambi dan lainnya. “Pangsa pasar NPK relatif luas. Sektor perkebunan kelapa sawit, kopi, teh dan lainnya menjadi sangat potensial untuk dijajaki pupuk NPK ini,” kata dia.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Aas Asikin Idat mengatakan, pihaknya berencana menambah kapasitas produksi Pupuk NPK hingga 3,4 juta ton. Pupuk Indonesia optimistis industri pupuk dan petrokimia mempunyai prospek yang baik ke depan dimana kebutuhan pupuk dalam negeri, khususnya NPK, akan terus meningkat. “Saat ini Pupuk Indonesia grup memiliki pabrik NPK dengan kapasitas 3,1 juta ton per tahun dan akan dikembangkan hingga dua kali lipat hingga tahun 2021,” jelasnya.

Sebagai upaya meningkatkan daya saing Perusahaan, pengembangan NPK memang menjadi prioritas Pupuk Indonesia ke depan. Menurutnya, NPK telah terbukti memberikan hasil yang optimal dalam meningkatkan produktivitas tanaman, baik itu tanaman pangan maupun perkebunan. Pemerintah sendiri saat ini terus menggalakkan pola pemupukan berimbang melalui penggunaan pupuk NPK.

Berdasarkan analisa pasar pun, potensi pupuk NPK untuk sektor perkebunan juga sangat menjanjikan karena kebutuhan pasar dalam negeri masih cukup tinggi. Hingga tahun 2021, Pupuk Indonesia berencana akan mengembangkan pabrik NPK hingga 3.400.000 ton.

Saat ini, kata dia, selain pengembangan berkapasitas 200.000 ton per tahun di PT Pusri, persiapan proyek juga sedang dilakukan oleh Pupuk Indonesia yaitu pembangunan pabrik NPK di PT Pupuk Iskandar Muda sebesar 1.000.000 ton pertahun, PT Pupuk Kujang Cikampek sebesar 200.000 ton pertahun, PT Petrokimia Gresik sebesar 500.000 ton pertahun dan PT Pupuk Kalimantan Timur sebesar 1.000.000 ton pertahun.

“Kapasitas produksi urea saat ini sekitar 8,3 juta ton tidak akan kami tambah lagi dan akan kami optimalkan untuk memenuhi kebutuhan domestik dalam rangka ketahanan pangan, serta menggunakan produk urea hasil produksi kita sebagai bahan baku pupuk NPK,” kata Aas.

Selain pembangunan proyek NPK, upaya lain untuk meningkatkan daya saing adalah melalui adalah peningkatan efisensi pabrik dengan melakukan revitalisasi pabrik. “Pupuk Indonesia Group telah melakukan berbagai proyek pengembangan dan melakukan revitalisasi, yaitu mengganti pabrik yang sudah tua dengan pabrik yang lebih canggih dan hemat konsumsi gasnya. Sejauh ini, sudah tiga proyek besar yang dilaksanakan Pupuk Indonesia salah satunya adalah pabrik Pusri IIB,” ujar dia.

Ia mengatakan Pusri IIB ini menggantikan Pabrik Pusri II yang telah berumur lebih dari 40 tahun. Pabrik Pusri IIB selain menerapkan teknologi baru juga dapat menghemat bahan baku gas alam. Pabrik Pusri 2B akan menghemat pemakaian gas hingga 14 MMBTU per ton urea. Sehingga menurunkan harga pokok produksi, agar dapat bersaing dan kompetitif.

Selain meningkatkan efisiensi melalui revitalisasi, Pupuk Indonesia juga akan mulai merambah bisnis petrokimia lainnya yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dibandingkan urea. :Saat ini Pupuk Indonesia tengah menjajaki kemungkinan pengembangan produk petrokimia di Bintuni seperti methanol, ethylene, dan lain sebagainya,” tandasnya.

Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Bintang Perbowo mengatakan, pihaknya memang memiliki tenggat waktu pembangunan pabrik NPK Fusion II ini selama 20 bulan. Namun diyakini dapat dipercepat menjadi 18-19 bulan pengerjaan.

“Kami akan berupaya mempercepat pembangunan. Karena ini demi ketahanan pangan di Indonesia,” jelasnya.
Ditunjuknya BUMN ini sebagai kontraktor mengingat sudah berhasil membangun pabrik di Petrokimia Gresik beberapa waktu lalu. “Ini plan kami yang kedua. Harapannya kami dapat selesaikan pembangunan tepat waktu dan ini dikarenakan sinergis bersama PT Pusri dan PT Pupuk Indonesia,” terang dia.

Diketahui, dalam pembangunan pabrik NPK tersebut, PT Pusri menganggarkan sebanyak Rp521 miliar.
Read More
news-1

26 November 2024

Aman, Stok Pupuk Bersubsidi di Gunungkidul
GUNUNGKIDUL – Setelah mengalami keterlambatan distribusi, ketersediaan pupuk bersubsidi di gudang pupuk PT Pusri Gunungkidul kembali normal. Petani diminta tidak cemas dan tidak perlu jauh-jauh mencari pupuk hingga ke luar daerah.

Kepala Gudang Pupuk Pusri Gunungkidul Rohmad Rudiyanto mengatakan stok pupuk bersubsidi jenis Urea di wilayahnya sudah tidak ada masalah. Terdata di dalam gudang masih ada 250 ton. Sementara dari PT Pusri sendiri telah menginformasikan adanya pengiriman tambahan.

“Akan kembali dikirim pupuk jumlahnya sebanyak 400 ton,” kata Rohmad Rudiyanto (7/12/2017).

Dikatakan, rata-rata harian pupuk yang diambil distributor untuk petani tidak menentu. Sekitar 49 ton telah diangkut distributor melalui Koperasi Unit Desa (KUD).

“Kami meyakini ketersediaan pupuk bersubsudi di Gunungkidul masih mencukupi,” ujarnya.

Untuk menjaga kualitas pupuk, bagian gudang sudah ada alat pengatur kelembapan. Dengan demikian pada saat disalurkan sudah dalam kondisi bagus dan tidak keras menggumpal.

Disinggung menganai kemungkinan kendala lapangan sehingga mengakibatkan terganggunya distribusi, distributor bisa mengambil pupuk dari luar daerah.

“Tentu setelah mendapatkan rekomendasi dari PT Pusri,” terangnya.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Bleberan, Kecamatan Playen Sumari Citro Wibowo mengatakan pasokan pupuk bersubsidi di sejumlah kelompok tani tidak mengalami kendala.

“Hanya saja memang untuk pupuk jenis NPK jatahnya sedikit dikurangi,” kata Sumari.

Menurut dia, seluruh kelompok tani di wilayah Bleberan, setelah musim hujan tiba mulai menanam padi. Rata-rata padi sudah berumur tiga sampai empat pekan, sehingga memang banyak di antara petani yang mulai menebar pupuk.

Sejak September 2017 kelompok tani menebus pupuk bersubsidi dari distributor dan langsung disalurkan ke petani. Penebusan pupuk lebih awal dilakukan agar tidak kebingungan pada saat dibutuhkan. (gun/iwa) (RADARJOGJA.CO.ID)
Read More
news-1

26 November 2024

BENGKEL LUDES DI LAHAP JAGO MERAH 5 MOBIL 1 MOTOR DAN PASUTRI JADI KORBAN
SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Kebakaran menghanguskan rumah dan bengkel mobil di Residen Abdul Rozak RT 28 Kec IT 2 Kel pada Jumat pagi sekitar pukul 04.00 WIB. (8/12/2017)

Kejadian yang berlangsung begitu cepat menghanguskan isi perabotan dan lima mobil san satu motor. Menurut infromasi yang dihimpun kebakaran berasal dari gudang yang berada di samping bengkel. Pada saat kejadian api diduga muncul pertama kali dari gudang yang sehari-hari menyimpan peralatan bengkel.

Menurut Aidil Fitri (45) pemilik bangunan bahwa disana tidak ada listrik bahkan tidak ada sumber api di area gudang tersebut. Gudang memang khusus menyimpan cat.

Kondisi rumah dan bengkel yang terbuat dari kayu tersebut mengakibatkan api cepat membesar dan menghanguskan dalam hitungan menit.

Warga yang berada di lokasi kejadian bergerak cepat menghubungi tim pemadam kebakaran PT Pusri guna meminta bantuan memadamkan api. Menurut Arif (55) dari bagian K3 PT Pusri mengungkapkan, ketika mendapat laporan dari warga, mereka langsung menerjunkan satu mobil pemadam kebakaran dan satu mobil komando. “petugas pemadam kebakaran dapat memadamkan api sekitar kurang lima menit pukul 05.00 WIB.

Dari kejadian tersebut terdapat korban jiwa, pasangan suami istri. Sang suami Jamaludin (72) mengalami luka yang cukup parah, sempat dibawa ke Rumah Sakit Pusri namun langsung dirujuk ke Rumah Sakit Umum. Sedangkan Istrinya Fatimah (70) hanya mengalami luka bakar disebagian tubuhnya. Kerugian materil sejauh ini diperkirakan sebesar Rp 300 jura rupiah.

Sejauh ini pihak kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut. Di lokasi kejadian pihak kepolisian dari polsek IT 2 telah memasang garis polisi.
Read More
news-1

26 November 2024

PUPUK INDONESIA GARDA TERDEPAN MENDUKUNG KETAHANAN DAN KEDAULATAN PANGAN NASIONAL
PT Pupuk Indonesia (Persero) adalah BUMN yang mendapat amanah dari pemerintah untuk mengelola industri pupuk di Tanah Air. Perusahaan ini kini mengelola 10 anak perusahaan yang terdiri dari lima produsen pupuk beserta usaha penunjangnya, seperti EPC, logistik, energi, perdagangan dan usaha di bidang pangan.
 
           RAKYAT MERDEKA - SEBAGAI salah satu perusahaan BUMN terbesar, Pupuk Indonesia juga berperan penting sebagai agent of development, khususnya dalam mendukung pencapaian kedaulatan pangan berkelanjutan melalui penugasan pemerintah atau public service obligation (PSO) yaitu memproduksi, menyediakan, dan menyalurkan pupuk bersubsidi terutama untuk para petani di Indonesia.
            Diruktur utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat, mengungkapkan bahwa “Visi utama Pupuk Indonesia adalah untuk menjadi perusahaan agrokimia dan petrokimia kelas dunia yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan serta berkontribusi terhadap ketahanan  dunia. PT Pupuk Indonesia (Persero) juga terus memperkuat kontribusinya terhadap Program Ketahanan Pangan Nasional, yang dicanangkan pemerintah.”
Memasuki musim tanam, Pupul Indonesia menerapkan sejumlah kebijakan untuk mengamankan kebutuhan petani selama musim tanam.
            Kebijakan tersebut antara lain adalah menyiapkan stok diatas kebutuhan dan ketentuan Kementerian Pertanian. Saat ini Pupuk Indonesia telah menyiapkan stok yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi hingga 4 minggu ke depan.
Pupuk Indonesia juga mempercepat proses distribusi dengan menyiapkan armada kapal dan transportasi darat, serta membuat distribution center sehingga penyaluran pupuk bisa dilakukan secara cepat bilamana terjadi kekurangan pasokan di sebuah daerah.
            Guna mengamankan serta kelancaran distribusi pupuk, PT Pupuk Indonesia (Persero) terus meningkatkan pelayanan distribusi, dan memperkuat jaringan distribusi, khususnya untuk kebutuhan pupuk di sektor pertanian dan tanaman pangan.
            “Pupuk Indonesia diperkuat oleh 1.555 distributor, 41.336 kios, Armada Kapal 18 Unit, Kapasitas Gudang Lini I 567.400 ton, 640 unit Gudang Lini II & III dengan kapasitas sebesar 2.706.941 ton, dan total kapasitas Gudang kurang lebih 3.274.341 ton, yang tersebar di Indonesia. Kami berharap dengan luasnya jaringan yang dimiliki dapat mendekatkan produk kami kepada petani,” kata dan uja Aas Asikin Idat. Pupuk Indonesia juga mendukung penuh program Kartu Tani yang dicanangkan Pemerintah.
            Melalui Kartu Tani, pendataan petani akan lebih akurat, dan memudahkan dalam distribusi pupuk. Petani juga memperoleh berbagai fasilitas yang akan membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan pertanian mereka.
Pupuk Indonesia juga terus meningkatkan daya saing perusahaan untuk pengembangan ke depan. Yang utama adalah menignkatkan efisiensi pabrik dngan melakukan revitalisasi.
Pabrik yang sudah tua dan boros ditutup dan diganti dengan pabrik baru yang lebih hemat energi dan ramah lingkunga. Upaya lain adalah dengan menerapkan cost Reduction program terutama untuk biaya-biaya ono gas. Seperti efisiensi biaya distribusi, SDM, dan lain sebagainya, dengan meningkatkan sinergi diantara anak perusahaan, memperbaiki proses bisnis sehingga lebih cepat dan murah, serta mengurangi biaya-biaya lainnya. ***
Read More
Layanan Pelanggan Report Governance Public Info FAQ