PALEMBANG – Menindaklanjuti Penyebaran Covid-19 yang semakin meluas di Sumatera Selatan tidak terkecuali di PT Pusri Palembang, perusahaan menerapkan berbagai langkah antisipasi penyebaran terhadap karyawan/TKNO/tamu/ keluarga yang beraktifitas di area PT Pusri baik pabrik, non pabrik maupun lingkungan rumah tinggal.
Manager Humas PT Pusri, Soerjo Hartono menyampaikan hingga hari ini (10/7) bahwa operasional perusahaan tetap berjalan normal. ”Hingga saat ini pabrik tetap berjalan normal karena protokol kesehatan sudah dijalankan dengan ketat dan dipatuhi seluruh karyawan. Penyebaran Covid-19 di lingkungan PT Pusri berasal dari luar, jadi kami terus berupaya makin ketat dalam menerapkan standar kesehatan terhadap karyawan, warga komplek, dan orang yang datang ke lingkungan perusahaan. Kami terus mengupayakan dengan maksimal pemutusan mata rantai penyebaran wabah ini”, tegas Soeryo.
Lebih lanjut perusahaan berencana memberlakukan kembali sistem Work From Home (WFH) bagi karyawan di kantor, sistem shift bagi karyawan pabrik dengan pembuatan sekat di area panel untuk menjaga phsycal distancing serta membatasi pertemuan secara langsung digantikan dengan video/teleconference untuk rapat. Selain itu, karyawan juga rutin dibekali multivitamin untuk menunjang imunitas tubuh setiap karyawan.
Manajemen menghimbau agar seluruh karyawan dan keluarga dapat mematuhi protokol Pencegahan Penyebaran Covid-19 di lingkungan perusahaan serta menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Pusri telah mewajibkan penggunaan masker saat beraktivitas di area perusahaan. Himbauan inipun telah dipasang dibeberapa lokasi strategis yaitu di pintu keluar/masuk mobil, pintu keluar/masuk motor, pintu keluar/masuk dermaga, akses masuk pabrik, dan jalur distribusi pupuk.
Juga telah dilakukan sterilisasi dengan sinar UV dan penyemprotan caiqran disinfektan pada ruang kerja dan ruang rapat secara rutin untuk membunuh virus. Kedepannya, ruang rapat akan dipasangkan sekat pembatas akrilik, sehingga physical distancing dapat berjalan optiomal.
Untuk mempermudah dan mengefisienkan layanan kesehatan, pemeriksaan medis bagi karyawan dan keluarga dialihkan ke dalam Komplek yaitu di Jalan Sawi. Hal ini mempermudah karyawan dan keluarga untuk mendapatkan layanan kesehatan tanpa perlu ke RS Pusri. Selain itu manajemen telah menutup sarana olahraga di dalam komplek dan membatasi penggunaan sarana ibadah hanya untuk karyawan dan keluarga. ”Hal ini juga dimaksudkan untuk melindungi masyarakat diluar komplek Pusri”, ujar Manager Humas.
Kebijakan cuti dan perjalanan dinas pun diatur ketat. Pusri mengurangi perjalanan dinas untuk seluruh karyawan/ti, kecuali yang bersifat penting. Dan melarang karyawan untuk melakukan cuti keluar kota. Cuti dalam kota atau kondisi keluarga meninggal masih diperbolehkan cuti, dengan syarat harus melakukan swab test dan melaporkannya ke kantor.
Sejak bulan Maret lalu, Pusri telah menerapkan berbagai kebijakan untuk mencegah penyebaran Covuid-19 di perusahaan, antara lain dengan memperketat keamanan berupa pembatasan tamu dan juga larangan masuk bagi pihak yang tidak berkepentingan ke area PT Pusri; pemeriksaan suhu tubuh bagi karyawan maupun tamu perusahaan dengan menggunakan thermogun/ thermometer Infra red disetiap pintu masuk area pabrik dan perkantoran; serta pelaksanaan rapid test dan PCR bagi karyawan dan keluarga.
Saat ini tercatat lebih dari 90% karyawan Pusri sudah melakukan rapid test dan juga vaksinasi influenza. Apabila ada indikasi reaktif maka dilanjutkan dengan prosedur swab dan isolasi mandiri hingga hasil keluar. Apabila hasil swab positif maka tindakan selanjutnya adalah dirujuk ke RS Pusri atau RS rujukan Covid. Selain itu RS Pusri bekerjasama dengan Dinas Kesehatan melakukan surveilans serta tindak lanjut terhadap keluarga dan rekan kerja yang kontak erat dalam 14 hari terakhir. Tindakan ini untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran virus dan memutus rantai penyebaran Covid-19.
”Kami sangat serius dalam menangani pandemi ini, karena ini masalah besar yang harus kita hadapi bersama. Berhasil atau tidaknya upaya ini, tidak hanya bergantung pada kebijakan manajemen saja, namun juga pada kepatuhan dan kepedulian karyawan serta keluarga untuk menjalani prosedur kesehatan baik di dalam maupun di luar area perusahaan,” tutup Soerjo.
***
Informasi lebih lanjut:
Manager Humas
Soerjo Hartono