Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.
21 August 2025
RADAR PALEMBANG – Pada tahun 2019, Pusri mendapat alokasi kebutuhan sesuai Peraturan Menteri Pertanian untuk pupuk Urea Bersubsidi sebesar 1.146.670 juta ton/tahun dan pupuk NPK Bersubsidi sebesar 72.205 ton/tahun.
Jelang tutup tahun 2019, Pusri merealisasikan kinerja yang sangat baik. Hal ini dipaparkan Hernawan L. Sjamsuddin, Manager Humas PT Pusri Palembang saat media gathering di Hotel Harper Palembang, Jumat (29/11) siang.
“Sampai dengan tanggal 27 November 2019, realisasi penyaluran untuk pupuk Urea Bersubsidi sebanyak 1.017.329 ton (89%) dan NPK Bersubsidi sebanyak 70.098 ton (97%),”jelas dia.
Saat ini, sambung dia, Pusri bertanggung jawab untuk menyalurkan pupuk Urea Bersubsidi di Provinsi Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Kalimantan Barat.
Sedangkan untuk pupuk NPK Bersubsidi, Pusri bertanggung jawab di wilayah Sumatera Selatan (sebanyak 11 kabupaten dan kota) serta Jambi (di 4 kabupaten dan kota).
Anton Sujatmoko, manajer rendalsar PT Pusri Palembang mengaku optimis penutupan tahun nanti, realisasi kinerja akan tercapai. “Insya Allah di sisa akhir tahun, sudah tersalurkan seluruh wilayah rayon distribusi,”ujar dia. (dav)
Sumber : http://www.radar-palembang.com/hingga-november-realisasi-distribusi-pusri-97-persen/
21 August 2025
RMOLSumsel. PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang sebagai anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero). Dianggap telah mempertahanan dan menerapkan SNI sesuai dengan ketentuan ISO 5004 dan ISO 9004.
Merupakan penghargaan bergengsi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Badan Standardisasi Nasional. Kepala Badan Standardisasi Nasional, Prof Dr Ir Bambang Prasetya MSc menyerahkan langsung penghargaan ini kepada Direktur Produksi Pusri, Filius Yuliandi di Balai Kartini, Jakarta (20/11).
Filius menjelaskan, ini merupakan kelima kalinya PT Pusri Palembang menerima penghargaan SNI Award kategori emas. Berkat konsistensinya dalam menerapkan SNI Produk, SNI Proses dan SNI Profesi dalam proses bisnis Perusahaan.
Acara ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Permadi Brodjonegoro.
Selian itu, PT Pusri Palembang juga kembali menerima Apresiasi & penghargaan sebagai wajib pajak PBB berprestasi di kota Palembang.
Walikota Palembang diwakili oleh Asisten I bidang Pemerintahan Drs Faisal AR MSi menyerahkan penghargaan secara langsung. Diterima oleh GM Keuangan PT Pusri, Marviansyah SE Ak MM di grand ballroom hotel the Zuri Palembang. Kamis (21/11).
Penghargaan & Apresiasi ini diselenggaran oleh BPPD Kota Palembang dan diterima oleh PT Pusri. Berkat kepatuhan, ketepatan, kesesuaian dalam penerapan pajak.[ida]
Sumber : http://www.rmolsumsel.com/read/2019/11/21/128314/Patuh-Pajak,-Diganjar-Apresiasi-SNI-Award-t
21 August 2025
PALEMBANG – PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang sebagai anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero). Dianggap telah mempertahanan dan menerapkan SNI sesuai dengan ketentuan ISO 5004 dan ISO 9004.
Komitmen ini membuat Pusri dianugrahi penghargaan kategori emas SNI Award 2019. Merupakan penghargaan bergengsi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Badan Standardisasi Nasional.
Kepala Badan Standardisasi Nasional, Prof Dr Ir Bambang Prasetya MSc menyerahkan langsung penghargaan ini kepada Direktur Produksi Pusri, Filius Yuliandi di Balai Kartini, Jakarta (20/11).
Walikota Palembang diwakili oleh Asisten I bidang Pemerintahan Drs Faisal AR MSi menyerahkan penghargaan secara langsung. Diterima oleh GM Keuangan PT Pusri, Marviansyah SE Ak MM di grand ballroom hotel the Zuri Palembang. Kamis (21/11).
Penghargaan & Apresiasi ini diselenggaran oleh BPPD Kota Palembang dan diterima oleh PT Pusri. Berkat kepatuhan, ketepatan, kesesuaian dalam penerapan pajak. (adv)
Sumber : https://sumeks.co/pusri-raih-penghargaan-sni-award-dan-wajib-pajak-potensial-2019/
21 August 2025
PALEMBANG - Aktivitas ekspor pupuk urea tercatat menempati posisi keempat tertinggi dalam nilai ekspor Sumatra Selatan (Sumsel) pada periode Oktober 2019 dengan torehan USD4,17 juta.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, ekspor pupuk urea tersebut melonjak dua kali lipat dibanding bulan sebelumnya yang hanya mencapai USD2 juta per September 2019.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sumsel, Sukerik mengatakan, pupuk urea saat ini berkontribusi sebesar 2,36 persen terhadap total ekspor nonmigas Provinsi Sumsel.
"Pupuk urea yang diekspor dari Sumsel itu merupakan produksi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, perkembangannya cukup meningkat, meskipun secara umum ekspor nonmigas Sumsel masih didominasi oleh komoditas karet dan bubur kayu," ujarnya kepada SINDOnews, Rabu (20/11/2019).
Untuk komoditas andalan, kata Sukerik, yang selama ini mendominasi ekspor Sumsel, yakni kelapa sawit turun ke posisi ketujuh dalam realisasi nilai ekspor periode Oktober 2019.
Sementara itu, Manager Humas PT Pusri Palembang, Hernawan L Sjamsuddin menjelaskan, pihaknya memprediksi ekspor urea dapat meningkat lagi pada dua bulan terakhir tahun ini.
"Biasanya ekspor akan naik, kami juga rembukan dengan pabrik pupuk lain di Indonesia ketika menjual urea untuk pasar luar negeri," katanya.
Menurutnya, PT Pusri Palembang selaku produsen pupuk pelat merah harus memenuhi ketentuan dari pemerintah terlebih dulu sebelum melakukan ekspor.
"Syarat kami bisa ekspor ketika kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi baru boleh ekspor. Kami harus izin ke menteri dahulu," timpalnya.
Berdasarkan data yang didapat, nilai ekspor Sumsel pada Oktober 2019 tercatat naik sebesar 27,71 persen dibanding bulan September 2019, yakni mencapai USD355,13 juta.
Sumber : https://sumsel.sindonews.com/read/2146/1/ekspor-pupuk-urea-sumsel-meningkat-drastis-1574241108
21 August 2025
Palembang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan mencatat ekspor pupuk urea melonjak dua kali lipat pada Oktober 2019 dengan nilai 4,17 juta dolar AS jika dibandingkan bulan sebelumnya.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sumsel Sukerik di Palembang, Jumat, mengatakan pupuk urea ini tercatat menempati posisi keempat tertinggi dalam nilai ekspor Provinsi Sumatera Selatan periode Oktober 2019 dengan kontribusi sebesar 2,36 persen terhadap total ekspor nonmigas provinsi itu. "Pupuk urea yang diekspor dari Sumsel itu merupakan produksi PT Pusri (Pupuk Sriwidjaja) Palembang, perkembangannya cukup meningkat,"kata dia.
Sukerik menambahkan secara umum, ekspor nonmigas Sumsel masih didominasi oleh komoditas karet dan bubur kayu/pulp.Sementara untuk komoditas andalan yang selama ini mendominasi ekspor Sumsel, yakni kelapa sawit lengser ke peringkat ke-7 dalam realisasi nilai ekspor periode Oktober 2019.
Dalam kesempatan yang sama, Manager Humas PT Pusri Palembang, Hernawan L. Sjamsuddin, menambahkan pihaknya memperkirakan ekspor urea dapat meningkat lagi pada dua bulan terakhir tahun ini.“Biasanya ekspor naik, kami juga rembukan dengan pabrik pupuk lain di Indonesia ketika menjual urea untuk pasar luar negeri,” kata dia.Hal tersebut, kata Hernawan, PT Pusri Palembang selaku produsen pupuk pelat merah harus memenuhi ketentuan dari pemerintah terlebih dulu sebelum melakukan ekspor.
“Syarat kami bisa ekspor ketika kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi baru boleh ekspor. Kami harus izin ke menteri dahulu,” kata dia.Sementara itu, nilai ekspor Sumsel pada Oktober 2019 tercatat naik sebesar 27,71 persen dibanding bulan September 2019, yakni mencapai 355,13 juta dolar AS.
Sumber : https://sumsel.antaranews.com/berita/417112/ekspor-pupuk-urea-sumatera-selatan-melonjak-dua-kali-lipat
21 August 2025
KoranSN, Anggota Persatuan Istri Karyawan PT Pusri Palembang (PIKP) dan Ikatan Istri Pimpinan (IIP) BUMN mengikuti pelatihan pengolahan sampah plastik dan koran bekas menjadi barang bermanfaat di Gedung Kesenian dan Olahraga PIKPP, Selasa (5/11/2019).
Wakil Ketua IV PIKP, Adewasti Filius didampinggi Koordinator Bidang Organisasi PIKP, Indriana mengatakan pelatihan diikuti sekitar 150 anggota PIKPP dan IPP BUMN Wilayah Sumsel dengan mendatangkan nara sumber dari Bank Sampah Kebumen Gemilang Sejahtera (KGS) yang merupakan binaan dari Departemen PKBL PT Pusri Palembang.
Dikatakannya, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada ibu-ibu anggota PIKP dan IPP BUMN Wilayah Sumsel sekaligus berpartisipasi untuk mengurangi bahaya dari limbah plastik dan koran bekas. Mengingat limbah plastik sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup bumi.
“Seperti yang kita ketahui bahwa sampah plastik tidak dapat terurai walaupun ratusan tahun lamanya,”ujarnya. Sementara itu Sekper PT Pusri Palembang, Ir RA Rohim MM mengharapkan pelatihan pengolahan sampah plastik dan koran bekas bermanfaat dan dapat diterapkan di lingkungan keluarga serta di wilayah masing-masing.
“Semoga pelatihan ini nantinya dapat bermanfaat bagi ibu-ibu yang ingin memanfaatkan koran bekas dan limbah plastik menjadi barang-barang bermanfaat. Terlebih lagi hasilnya dapat membantu perekonomian keluarga,”harapnya.
Sedangkan Direktur Bank Sampah KGS, Welis Fatimah menambahkan Bank Sampah KGS binaan Departemen PKBL PT Pusri Palembang telah berdiri sejak tahun 2015. Namun mulai aktif tahun 2018 dengan melatih ibu-ibu KGS seminggu 2 kali. “Dengan bekal yang saya dapat dari hasi pelatihan, maka saya menularkan ilmu saya kepada ibu-ibu KGS agar memanfaatkan limbah bekas menjadi barang berguna. Sampah-sampah yang diterima bank sampah KGS hanya sampah bersih seperti koran, kaleng dan plastik-plastik yang dapat didaur ulang menjadi kerajinan tangan,”ujarnya.
Ditambahkannya, untuk proses pembuatan barang-barang seperti guci, topi, tatakan gelas, bunga plastik hingga payung membutuhkan waktu 1 jam hingga 1 minggu tergantung tingkat kesulitan. “Selama ini barang-barang yang dihasilkan sangat membantu ibu-ibu dalam menambah penghasilan keluarga,”pungkasnya. (ima)
Sumber : https://koransn.com/pikp-dan-iip-bumn-olah-limbah-plastik-jadi-barang-bermanfaat/
21 August 2025
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Sembilan tim basket berlaga dalam turnamen Pusri Basketballcup 2019 yang digelar di Canton Park Arena, 4 Novemeber -15 Desember 2019.
Sembilan Tim tersebut terdiri dari merupakan utusan dari berbagai Perusahan/Instansi yang ada di Sumsel yakni, Pusri (1 Tim), Pertamina (dua tim), BRI (1 Tim), BRI, PT Bukit Asam, Kodam II/SWJ, PT PLN, Bank Sumsel Babel (BSB).
Sekertaris Perusahaan PT Pusri, RA Rahim mengatakan, jika rangkaian turnamen yang akan berlangsung hingga 15 Desember tersebut merupakan even ke tiga kalinya digelar sebagai bagian dari semarak HUT PT Pusri ke 60 Tahun.
"Kita pilih Sabtu Minggu karena menyesuaikan jadwal pemain yang rata-rata adalah karyawan. Meskipun bukan turnamen seperti profesional pada umumnya, turnamen kali ini tetap mengutamakan sportivitas, skill dll guna melihat potensi pemain basket di Sumsel," jelasnya.
Terlebih, untuk gaung even basketball di Kota Palembang masih terbilang sunyi. Diharapkan, turnamen ini juga akan memicu pergelaran turnamen basket lainnya. "Tahun ini komposisi pemain yang cukup berbeda. Karena tahun ini sebagai bentuk jalinan silaturahmi antar karyawan," jelasnya.
Selama ini, perusahaan melalui Perba Pusri rutin melakukan pembinaan pemain basket secara internal dimana sedikitnya ada 30 orang pemain dari pegawai yang dibina untuk memaksimalkan potensi.
"Target kita teman-teman dari Tim Perba Pusri tahun ini gondok Thropy yang tahun lalu dimenangkan oleh tim BRI," ujarnya.
Sementara itu, Rahim yang juga didampingi Ketua Pelaksana Pusri Basketball Cup 2019, M Imam Muslim mengatakan, menyambut hari jadi perusahaan rangkaian kegiatan bertemakan olahraga lainnya juga diselenggarakan, seperti bulutangkis, minisoccer, voli antar lingkungan dan masih banyak lagi.
https://palembang.tribunnews.com/2019/11/04/sembilan-tim-berlaga-di-pusri-basketballcup-2019
21 August 2025
Palembang - Persatuan Istri Karyawan Pusri Palembang (PIKPP) dan perwakilan Ikatan Isitri Pimpinan (IIP) BUMN wilayah Sumsel belajar pengolahan ulang sampah plastik dan koran bekas.
Koordinator bidang organisasi PIKPP, Ana Solihin menjelaskan, kegiatan didukung Departemen CSR Pusri. Melalui mitra binaan bank sampah Kebumen Gemilang Sejahtera (KGS). “Kami diajari cara membuat barang kerajinan seperti kotak tisu, hiasan rumah, tas, dompet dan lain-lain,” ujar Ana di Gedung Kesenian dan Olahraga PIKPP, Selasa (5/11).
Sekretaris Umum PIKPP sekaligus Kabid Organisasi IIP BUMN Sumsel, Elzi Hasanal menambhakan hal ini mendukung program nasional indonesia bersih dari Organisasi Aksi Solidaritas Kabinet Kerja (OASE). “Kami mensuport ini supaya bumi menjadi lebih baik,” katanya.
Sekper Pusri RA Rahim di dampingi Manajer CSR Heri Suharsono berharap program ini bisa mengurangi sampah. “Sehingga sampah dan barang bekas bisa dimanfaatkan menjadi produk kerajinan bernilai tinggi,” ujarnya.
Sumber : Harian Sumkes
21 August 2025
PALEMBANG - Menyambut ulang tahunnya yang ke-60, PT Pusri Palembang menggelar Pusri Basketball Cup 2019. Acara berlangsung 2 November - 15 November, di Canton Park Indoor Basketball. Pusri Basketball Cup antar karyawan dan instansi ini, ketiga kalinya yang digelar Pusri.
“Tahun ini total ada sembilan tim, Pusri turunkan satu tim, Pertamina turunkan dua tim,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Pusri Palembang, RA Rahim. Selebihnya, tim dari BRI seabagai juara bertahan tahun lalu. Kemudian ada PT BA, BSB, PLN, Kodam II/ Sriwijaya dan Polda Sumsel.
Tujuan utama diselenggarakannya kompetisi ini, adalah sebagai saran silaturahmi antar instansi. “Jadi bukan semata-mata ingin menang sebagai atlet, tapi tujuan utamanya adalah silaturahmi,”jelas Rahim. Dikatakan, basketball merupakan salah satu tangkai dari Badan Pembina Olahraga dan Kesenian (BPOK) Pusri. Setiap minggu tim Perba Pusru rutin latihan minimal dua kali.
Sumber : Harian Sumkes
21 August 2025
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) (Persero) berupaya mewujudkan pengembangan kapasitas produksi pabrik pupuk Nitrogen Posphat Kalium (NPK) hingga 2,4 juta ton. Menurut Direktur Utama PIHC, Aas Asikin Idat, pengembangan kapasitas produksi pabrik pupuk NPK hingga 2,4 juta ton diperkirakan rampung dalam tiga hingga empat tahun mendatang. Pasalnya pengembangan dilakukan secara bertahap.
"2,4 juta ton itu perencanaan tahun kemarin, bertahap sampai empat tahun akan kita selesaikan," ujar Aas di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (30/10).
Aas menyebut pengembangan pabrik pupuk NPK merupakan upaya dalam menjaga ketahanan pangan dalam negeri. Dia juga menyebut pupuk NPK sangat dibutuhkan untuk pertanian. "Kalau memungkinkan juga untuk nonpangan, seperti sawit dan lain-lain. Kebutuhan NPK Indonesia masih cukup banyak. Sekarang masih ada impor dari luar, harapan saya harus dipenuhi dari pabrikan yang ada di Indonesia," ucap Aas.
Aas menjelaskan pengembangan kapasitas produksi pabrik pupuk NPK bertujuan mengejar kekurangan pasokan NPK domestik sekitar 3,9 juta ton dari total kebutuhan nasional sebesar 11,1 juta ton. Proyek pengembangan ini merupakan langkah strategis yang dilakukan Pupuk Indonesia Grup dalam menjawab tantangan usaha seperti perubahan pola subsidi dan oversupply produk pupuk serta amoniak.
"Perkembangan proyek NPK 2,4 juta ton berjalan sesuai rencana. Pembangunan sejumlah pabrik NPK di anak-anak perusahaan saat ini ada yang sudah mencapai tahap penyelesaian, yakni pabrik NPK fusion II milik PT Pupuk Sriwidjaja dimana perkembangan pembangunannya sudah lebih dari 96 persen," katanya.
Selanjutnya, proyek NPK Fusion II yang berkapasitas 300 ribu ton ini ditargetkan rampung pada November 2019
mendatang. Adapun proyek yang dibangun di atas lahan empat hektare ini menggunakan teknologi Steam Fused Granulation. Kata Aas, penggunaan teknologi baru ini memungkinkan fleksibilitas berbagai macam formula pupuk NPK diproduksi dengan investasi yang lebih efisien.
"Yang sedang proses pembangunan tahap I yakni pabrik NPK di Pupuk Iskandar Muda, Aceh, berkapasitas 500 ribu ton. Proyek ini efektif dimulai pembangunannya pada Maret 2019 dan diperkirakan selesai pada pertengahan 2021 mendatang," kata Aas.
Selanjutnya, pada tahap II PT PIM akan membangun pabrik NPK berkapasitas 300 ribu ton dengan waktu pengerjaan 2022 sampai 2024. Tak hanya untuk menunjang ketahanan pangan nasional, kata Aas, pengembangan NPK ini juga dilakukan Pupuk Indonesia dalam rangka transformasi bisnis untuk melakukan hilirisasi produk.
"Terlebih, kebutuhan NPK dalam negeri juga masih cukup tinggi dan NPK sendiri merupakan pupuk majemuk yang lebih efisien dibandingkan penggunaan pupuk tunggal," ungkap Aas.
Aas menilai, selain di Palembang dan Aceh, pabrik NPK ini juga nantinya akan dibangun di Cikampek oleh PT Pupuk Kujang dengan kapasitas 200 ribu ton, di Bontang oleh PT Pupuk Kaltim dengan kapasitas 500 ribu ton dan Gresik oleh PT Petrokimia Gresik dengan kapasitas 600 ribu ton.
https://republika.co.id/berita/q085cg319/pupuk-indonesia-kembangkan-produksi-npk-hingga-24-juta-ton
21 August 2025
Palembang (ANTARA) - Ratusan warga kawasan Tangga Buntung khususnya di Kelurahan Karang Anyar RT 06 RW 02 Kecamatan Gandus Palembang korban kebakaran yang terjadi pada 15 Oktober 2019 membutuhkan bantuan peralatan untuk memasak seperti kompor dan tabung gas elpiji.
"Berbagai bantuan untuk korban kebakaran tersebut cukup banyak dan terus mengalir, namun yang belum ada membantu dan sangat dibutuhkan korban sekarang ini adalah kompor dan tabung gas elpiji karena peralatan memasak mereka sebagian besar tidak bisa diselamatkan dari bencana itu," kata Koordinator Posko Korban Kebakaran yang juga Lurah Karang Anyar Muammar Al Hafiz di Palembang, Kamis.
Kebakaran di wilayah Kelurahan Karang Anyar menghanguskan 62 rumah yang mengakibatkan 339 jiwa dari 85 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal dan harta benda.
Setelah terjadinya kebakaran tersebut hingga sekarang ini bantuan untuk ratusan korban terus mengalir dari masyarakat secara perorangan dan kelompok, serta perusahaan swasta dan milik negara.Wijaya menyebut bahwa ketika pupuk China ini terus dibiarkan bebas memasarkan produknya di Indonesia, maka bukan tidak mungkin pengaruhnya semkin besar bagi Pupuk Indonesia.
"Kalau dibiarkan terus menerus ya kan nanti tambah banyak kan," ucap Fajar.
Bantuan yang masuk di posko bantuan untuk korban bencana kebakaran itu dalam bentuk bahan makanan seperti beras, mi instan, dan minyak goreng, bahan bangunan seperti seng, kayu lapis, papan, dan pakaian.
Bantuan yang masuk tergolong cukup banyak, namun ada beberapa barang belum ada yang membantu dan sangat diharapkan korban yakni kompor dan tabung gas.
Bahan makanan yang diperoleh korban sekarang ini belum bisa diolah mereka karena tidak ada kompor dan tabung gas yang saat kejadian hangus terbakar bersama bangunan rumah yang sebagian besar terbuat dari kayu.
Belum adanya kompor dan tabung gas elpiji, korban kebakaran mengandalkan kebutuhan makan sehari-hari dari dapur umum yang dikelola masyarakat sekitar lokasi kebakaran, ujar Lurah Karang Anyar.
Berdasarkan data dari posko bantuan korban kebakaran tersebut tercatat bantuan berasal dari Polda Sumsel, masyarakat perorangan dan kelompok, serta sejumlah instansi pemerintah dan swasta lainnya.
Dalam beberapa hari ini tercatat bantuan masuk ke posko dari Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) dan PT Pupuk Sriwijaya (Pusri).
Bantuan dari Jamkrindo berupa bahan makanan, susu, pakaian, alat tulis dan perlengkapan sekolah diserahkan Pemimpin Wilayah Kanwil II Palembang Perum Jamkrindo Adnan Lukman Hatta dan Pimpinan Cabang Jamkrindo Palembang Trio Witarko kepada petugas posko bantuan.
Sedangkan dari PT Pusri bantuan yang diserahkan pengelola Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Achmad Ronaldi berupa bahan bangunan seng dan kayu.
https://sumsel.antaranews.com/nasional/berita/1129071/ratusan-korban-kebakaran-di-palembang-butuh-kompor?
21 August 2025
Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan bahwa stok pupuk bersubsdi aman memasuki musim tanam Oktober-Maret 2019-2020. Produsen pupuk pun diminta menyalurkan pupuk dengan baik dan tepat sasaran.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, penyaluran pupuk bersubsidi harus diawasi dengan baik. Pola pengamanan dalam penyaluran pupuk bersubsidi juga dilakukan dengan berbagai cara.
"Pertama, pencirian pupuk bersubsidi. Petani harus bisa membedakan pupuk subsidi dengan pupuk non subsidi dan meminimalisir terjadinya penyimpangan. Maka pupuk bersubsidi diberi warna, yaitu Urea Pink dan ZA Oranye," jelas Sarwo, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Kemudian dilakukan pemberlakuan kantong satu merek, bag code, stamp serta call centre pada kantong pupuk bersubsidi. Tujuannya untuk menghindari adanya fanatisme terhadap merk tertentu.
"Selain itu juga untuk memudahkan dalam pemenuhan bila terjadi kekurangan pasokan dan untuk menelusuri sumber pupuk berasal bila ditemukan penyimpangan pupuk bersubsidi di lapangan," tambahnya.
Kementan juga memiliki penanganan khusus daerah dengan kios remote. Kios remote adalah kios yang melayani atau berada di daerah yang sulit dijangkau dalam keadaan normal karena berada di daerah terpencil.
"Langkah-langkah pelayanan kios remote meliputi penambahn gudang penyangga yang berfungsi sebagai titik suplai ke kios remote, kemudian penyediaan sarana transportasi untuk ke kios remote yang dilaksanakan oleh anak perusahaan. Lalu menginventarisasi kebutuhan pupuk yang akan ditangani di wilayah kios remote," papar Sarwo.
Sementara PT Petrokimia Gresik, produsen pupuk anggota holding PT Pupuk Indonesia, menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 787.280 ton untuk menghadapi musim tanam Oktober- Maret 2019-2020. Jumlah ini empat kali lipat lebih banyak dari ketentuan minimum pemerintah (188.018 ton).
Adapun pupuk Urea 47.776 ton, ZA 138.690 ton, SP-36 197.814 ton, NPK Phonska 342.834 ton dan Organik Petroganik 60.168 ton. Stok ini merupakan bagian dari 1,26 juta ton stok pupuk bersubsidi yang disiapkan Pupuk Indonesia pada musim tanam 2019-2020.
Sekretaris Perusahaan Petrokimia, Gresik Yusuf Wibisono menjelaskan, dalam penyaluran pupuk bersubsidi, perusahan berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 47/2018 tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk bersubsidi tahun anggaran 2019. Dalam Permentan tersebut, alokasi pupuk bersubsidi 2019 yang harus disalurkan oleh Pupuk Indonesia adalah 8,87 juta ton.
"Dari jumlah tersebut, Petrokimia Gresik mendapat alokasi 5,24 juta ton. Hingga 25 September 2019, Petrokimia Gresik telah menyalurkan 3,66 juta ton (70 persen)," kata Yusuf.
Sedangkan untuk pendistribusian, Pupuk Indonesia maupun Petrokimia Gresik berpedoman pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.15/2013 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian.
Salah satu ketentuan dalam Permendag No.15/2013 adalah stok pupuk bersubsidi harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan petani hingga dua minggu ke depan.
"Namun sebagai langkah antisipasi atas kemungkinan lonjakan permintaan, Petrokimia Gresik meningkatkan ketersedian stok pupuk bersubsidi hingga tiga hingga empat kali lipat. Kami memastikan penyaluran pupuk subsidi lancar sesuai alokasi yang ditetapkan pemerintah," ujarnya.
Selain itu, dalam penyaluran pupuk bersubsidi perusahaan berpegang teguh pada Prinsip 6 Tepat, yaitu Tepat Tempat, Tempat Harga, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis, dan Tepat Waktu.
Penyaluran ini dikawal oleh 77 Staf Perwakilan Daerah Penjualan atau SPDP dan 323 asisten SPDP Petrokimia Gresik di seluruh nusantara. Mereka rutin berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), kelompok tani, hingga aparat keamanan setempat.
"Selain itu, kami juga didukung fasilitas distribusi mumpuni, yaitu lebih dari 300 gudang penyangga dengan kapasitas sekitar 1,4 juta ton, lebih dari 650 distributor, dan lebih dari 28 ribu kios resmi," ujar Yusuf.
Petrokimia Gresik, lanjut Yusuf, saat ini sedang menjalankan program transormasi bisnis, dimana selain kewajiban menyediakan pupuk bersubsidi, perusahaan juga memperbanyak stok pupuk komersil (non-subsidi).
Pupuk bersubsidi hanya diperuntukkan bagi petani yang tercatat dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Langkah ini diharapkan menjadi solusi bagi petani yang kebutuhan pupuknya tidak teralokasi dalam skema subsidi.
"Oleh karena itu, bagi petani yang ingin mendapat pupuk bersubsidi, kami sarankan agar tergabung dalam kelompok tani dan menyusun RDKK," tambahnya.
Yusuf juga mengimbau petani untuk mengikuti dosis atau rekomendasi pemupukan berimbang 5:3:2, dimana untuk satu hektare sawah dibutuhkan 500 kilogram pupuk organik Petroganik, 300 kilogram pupuk NPK Phonska, dan 200 kilogram pupuk Urea.
Pemupukan berimbang ini juga menjadi solusi atas pemakaian pupuk yang cenderung berlebihan oleh petani, sehingga alokasi pupuk bersubsidi yang terbatas dapat lebih efektif dan efisien.
"Pemupukan berimbang sangat kami rekomendasikan, karena sudah teruji mampu meningkatkan hasil panen satu hingga dua ton per hektare. Penggunaan pupuk organik juga dimaksudkan untuk menjaga kesuburan tanah dan mengefisienkan penggunaan pupuk anorganik, sehingga tercipta pertanian yang berkelanjutan," tutur Yusuf.
Di tempat terpisah, Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana berharap, produsen pupuk, distributor, dan seluruh kios resmi meningkatkan sinergi untuk kepentingan petani dan kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di seluruh Negeri.
Wijaya mengingatkan, pihaknya tidak ragu untuk menindak tegas distributor dan penyalur pupuk bersubsidi yang kedapatan melakukan kecurangan. Sebab, pupuk bersubsidi merupakan amanat undang-undang yang harus disalurkan sesuai aturan.
"Kami tidak segan menindak tegas para distributor dan penyalur pupuk bersubsidi yang tidak menyalurkan dengan jujur. Kami ingatkan juga bahwa setiap tindakan penyelewengan pupuk bersubsidi dapat dijerat hukuman pidana maksimal 5 tahun penjara," katanya.
Pupuk Indonesia bersama sejumlah pihak terkait, seperti Kementan, pemerintah daerah dan aparat hukum terus melakukan pengawasan terhadap penyaluran pupuk bersubsidi agar dapat sesuai aturan.
https://www.suara.com/bisnis/2019/10/22/060632/masuk-musim-tanam-oktober-maret-kementan-pastikan-stok-pupuk-aman