Wakil Presiden M Jusuf Kalla memerintahkan Direktur Utama PT Pusri Dadang Heru Kodri segera membuka tender bagi revitalisasi pabrik pupuk untuk menggantikan tiga pabrik yang sudah tidak efisien lagi.
"Segera saja buka tender untuk dua pabrik," kata Wapres Jusuf Kalla memerintahkan Dirut PT Pusri Dadang Heru Kodri saat mengunjungi pabrik tersebut di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Senin.
Sebelumnya Dadang menjelaskkan bahwa pabrik pupuk Pusri memiliki empat pabrik. Namun tiga di antaranya telah berusia diatas 30 tahun sehingga tidak efisien lagi. Ketiga pabrik tersebut yakni Pusri II usianya 34 tahun, Pusri III usianya 32 tahun dan Pusri IV usia 31 tahun.
Menurut Dadang, ketiga pabrik tersebut jika direvitalisasi dengan mesin yang baru cukup digantikan dua pabrik saja.
"Oke jalan saja, nanti soal kekurangan dana kita cari jalan," kata Wapres.
Sebelumnya, dalam paparannya Dirut PT Pusri Dadang menjelaskan bahwa sampai saat ini pasokan gas untuk pabrik masih cukup. Namun yang menjadi kendala justru untuk jalur distribusinya yang harus melalui sungai Musi, sementara sungai itu kini mengalami pendangkalan.
Selain itu Dadang juga menjelaskan kendala distribusi pupuk di tingkat petani. Menurut Dadang, selama ini distribusi menggunakan sistim terbuka, oleh karena itu ia meminta ijin untuk bisa mengubahnya dengan sistim tertutup.
Menanggapi usul perubahan distribusi pupuk dari sistim terbuka ke sistim tertutup, Wapres mengingatkan agar hal itu dilakukan secara hati-hati.
"Soal distribusi pupuk kita perlu perbaiki, tapi jangan terlalu drastis karena nanti masyarakat bingung, malah masuk keranah politik," kata Wapres.
Dalam kunjungan tersebut Wapres Jusuf Kalla didampingi oleh Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menteri Perhubungan Jusman Syafei Djamal serta beberapa anggota DPR.
Wapres melakukan kunjungan satu hari ke Palembang dan Jambi. Dalam kunjungan di Palembang Wapres membuka kongres HMI ke 26, meninjau kilang minyak Plaju milik PT Pertamina dan pabrik pupuk PT Pusri.