Departemen Pertanian (Deptan) optimistis penurunan produksi pupuk PT Petrokimia Gresik (Petrogres) masih dapat ditutupi oleh kelebihan produksi dari industri pupuk lainnya.
Kendati demikian jika produksi tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan para petani, Deptan mempersilahkan produsen pupuk di dalam negeri melakukan impor.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan), Anton Apriyantono, usai membuka acara bulan mutu nasional sektor pertanian di Jakarta, Rabu (29/11).
"Masih banyak kelebihan dari pabrik lain seperti Pusri (PT Pupuk Sriwijaya). Alihkan saja kelebihan tersebut ke Petrogres," kata Mentan.
Kelebihan produksi pupuk di Pusri masih bisa digunakan untuk menutupi produksi Petrogres yang hilang akibat terhentinya pasokan gas ke pabrik pupuk tersebut. Bahkan, kata Anton, kelebihan produksi tersebut masih akan berlebih meski dialihkan ke Petrogres.
Kelebihan produksi pupuk Pusri, jelas Mentan, mencapai 100 ribu ton per bulan. Total produksi Petrogres yang hilang hanya 40 ribu ton per bulan. Berarti pasokannya masih berlebih, karena itu tak perlu dipersoalkan.
Meski produksi pupuk nasional mengalami surplus, namun menurut Anton, tidak menutup kemungkinan dilakukannya impor. "Kami tidak membatasi impor dari awal, kami sudah membuka hal itu . Jadi kalau ada yang mau impor tidak masalah, silahkan saja." (Faw/OL-02).