Supply Egreement Berhasil Mendongkrak Kinerja PT Pusri
03 October 2011
JAKARTA. Deputi Bidang Usaha Industri Primer Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Megananda Daryono, mengatakan dalam lima tahun terakhir ini kinerja PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) mengalami peningkatan yang cukup memuaskan. Terutama dalam hitungan laba setelah pajak atau laba bersih.
“Pada 2007 laba bersih kami sebesar Rp 1,49 triliun. Sedangkan kini, hingga semester satu tahun 2011, labanya sudah mencapai Rp 2,1 triliun. Ini lebih tinggi dari target sebesar Rp 1,3 triliun dan saya yakin masih akan terus bertambah,” ujarnya (3/10).
Pusri optimis ketersediaan pupuk saat ini masih sanggup memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. Salah satu poin yang berhasil menggenjot kinerja PT Pusri yakni kontrak supply agreement dengan kementerian pertanian yang belum pernah ada sebelumnya.
Selain itu PT Pusri pun sudah mendapatkan dukungan kementerian perdagangan untuk soal rayonisasi pupuk bersubsidi. Terkait persoalan pasokan gas, ia mengatakan PT Pusri telah melakukan koordinasi dengan kementerian keuangan, energi dan sumber daya mineral, serta perindustrian.
“Kami tengah menggenjot efisiensi biaya non gas. Ini perlu dilakukan mengingat biaya yang dibutuhkan untuk memasok gas cukup tinggi,” tandasnya.
Adapun sehubungan dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) ada beberapa proyek perusahaan yang tengah digarap. Di antaranya pembangunan PT. Pupuk Kaltim V di Kalimantan Timur serta PT Pusri II di Palembang. Diharapkan ke depannya keterlambatan pasokan pupuk yang kerap dikeluhkan pelanggan bisa berkurang dan hilang sama sekali.