SAPRODI : Pusri Lampung Siap Tambah Pupuk Subsidi
BANDAR LAMPUNG (Lampost): Produsen pupuk urea bersubisidi PT Pusri PPD Lampung siap memproduksi dan menyalurkan tambahan alokasi pupuk sebanyak 25 ribu ton.
Apalagi beberapa kabupaten yang sudah kehabisan stok alokasi dan sudah mendapatkan tambahan realokasi dari kabupaten lainnya kini juga sudah habis. "Kami akan mendahulukan yang stoknya sudah habis, sesuai dengan RDKK yang ditetapkan," kata Kepala Cabang PT Pusri PPD Lampung Chairul Lizano, Jumat (28-10).
Menurut Chairul, kabupaten yang sudah kehabisan alokasi pupuk dan mendapatkan tambahan pupuk dari realokasi pupuk antarkabupaten, adalah Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Barat, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Mesuji, Lampung Utara, dan Way Kanan.
Dari beberapa yang mendapatkan jatah dari realokasi dan kini hampir menipis adalah Way Kanan dan Tulangbawang. "Dengan adanya tambahan alokasi sebanyak 25 ribu ton, diharapkan mencukupi kebutuhan November dan Desember 2011," kata Chairul.
Mengenai berapa banyak kebutuhan tambahan alokasi pupuk, kata Chairul, sesuai dengan pengajuan dari kelompok tani dan disetujui Dinas Pertanian Provinsi Lampung. Produsen pupuk, dalam hal ini PT Pusri, siap memproduksi dan menyalurkannya sesuai dengan permintaan yang sudah disetujui tersebut.
Tambahan pupuk urea sebanyak 25 ribu ton ini, akan diproduksi PT Pusri dengan warna pink. Perubahan warna ini dilakukan untuk memudahkan pengawasan pupuk subsidi di lapangan. Dengan adanya tambahan pupuk bersubsidi tersebut, alokasi pupuk urea subsidi untuk Lampung dari 315 ribu ton menjadi 340 ribu ton.
Sebelumnya, alokasi pupuk subsidi di Lampung tahun ini hanya 315 ribu ton jenis urea, 52.941 ton pupuk jenis SP38, 11 ribu ton pupuk ZA, 144.500 ton pupuk NPK, dan 25 ribu ton pupuk organik. Sedangkan kebutuhannya mencapai 600 ribu ton lebih/tahun. Untuk mengatasi hal ini, Pemprov setiap tahun selalu mengusulkan penambahan alokasi pupuk subsidi. Namun, penambahannya tidak terlalu signifikan, seperti urea yang di ujung 2011 ini ditambah 25 ribu ton. Selain itu, Pemprov juga berupaya memfasilitasi penggunaan pupuk organik bagi petani. Jika jumlah petani yang menggunakan pupuk organik terus meningkat, ketergantungan terhadap pupuk kimia yang disubsidi bisa sedikit demi sedikit berkurang. (WIN/E-1)