29 January 2010
VIVAnews - Revitalisasi pabrik pupuk nasional diperkirakan akan menelan dana sebesar Rp 45,25 triliun. Dengan revitalisasi tersebut, kapasitas produksi pupuk urea akan meningkat dari 8,05 juta ton menjadi 10,40 juta ton.
Menteri Perindustrian MS Hidayat menjelaskan, paska revitalisasi tersebut dibutuhkan pasokan gas setidaknya 981 MMSCFD atau naik dari 793 MMSCFD.
Sementara, kapasitas produksi pupuk NPK akan meningkat sebanyak 1 juta ton dengan investasi sebesar Rp 1,93 triliun.
Wakil Menteri Perindustrian Alex W Retraubun menjelaskan, untuk menghadapi FTA Asean-China, industri pengolahan berbasis sumber daya alam harus digenjot.
"Strategi ini akan sia-sia jika pengadaan pupuk masih bermasalah," kata Alex usai membuka Workshop Revitalisasi Industri Pupuk di kantor Gatot Subroto, Jakarta, Kamis, 21 Januari 2010.
Program revitalisasi terbagi dalam dua tahapan. Tahap pertama, PT Pusri akan melakukan replacement pabrik dengan konsumsi energi di atas 30 MMBTU/ton urea yakni Pusri II, Pusri III, Pusri IV, Kaltim I, dan Kujang IA, dengan pabrik baru yang lebih efisien menjadi Pusri II B, Pusri III B, Pusri IV B, Kaltim V, dan Pupuk Kujang II.
Selain itu juga akan dibangun satu pabrik Petrokimia Gresik sehingga kapasitas produksi enam pabrik baru tersebut akan mencapai 5,355 juta ton per tahun.
Untuk tahap pertama revitalisasi dibutuhkan pasokan gas sebanyak 509 MMSCFD.
Sementara, tahap kedua revitalisasi akan dibangun lima pabrik baru, yakni Senoro, Tangguh I, Tangguh II, Masela I, dan Masela II. Lima pabrik ini akan berproduksi pada kapasitas 5,775 juta ton per tahun dengan kebutuhan gas sebanyak 455 MMSCFD.
Lima pabrik baru tersebut sengaja dibangun mendekati sumber gas di lapangan Donggi Senoro di Sulawesi Tengah, Bintuni di Papua Barat, dan Masela di Maluku Tenggara Barat.
Sesuai jadwal pembangunan, tiga pabrik akan lebih dulu berproduksi, yakni di awal tahun 2013, diantaranya Kaltim V, Kujang II, dan Petrokimia Gresik II.
Ketiganya telah memulai proses konstruksi pabrik di awal tahun ini.
Disusul kemudian, pabrik Senoro akan beproduksi pada pertengahan 2013, Pusri II B pada awal 2014, Pusri III B dan Tangguh I pada 2015, serta Pusri IVB dan Tangguh II pada 2016. Sementara dua pabrik pupuk Masela baru akan berproduksi pada 2021.
• VIVAnews
Share
05 November 2024
Temu Tani & Tinjauan Aset29 October 2024
Buletin Pusri Edisi 30914 October 2024
PENDAFTARAN MUSI COMPETITION RESMI DIBUKA