PT Pupuk Sriwijaya menambah produksi pupuk urea sebesar 20.000 ton untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan petani selama musim tanam akhir 2008. Stok tambahan tersebut akan didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan petani di semua wilayah Sumatera dan Provinsi Jawa Tengah.
Demikian disampaikan Area Manager Pemasaran PT Pusri Sumatera Selatan, Sulfa Gani, di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (27/11). Menurut dia, pada bulan November, PT Pusri masih punya stok 18.000 ton. Dengan penambahan pasokan 20.000 ton, maka total stok berjumlah 38.000 ton.
"Jumlah ini sangat mencukupi untuk kebutuhan musim tanam selama tiga bulan ke depan. Mulai awal Desember nanti, tambahan stok sudah terealisasi," kata Sulfa.
Menanggapi selalu kurangnya kebutuhan pupuk di beberapa sentra padi Jawa dan Sumatera, Sulfa menjelaskan salah satu penyebabnya terkait musim tanam padi yang berlangsung secara serentak di Indonesia. Selain menyebabkan kebutuhan pupuk menjadi berlipat, pihaknya juga menengarai ada oknum tak bertanggungjawab yang ingin memanfaatkan situasi seperti ini.
Sulfa kembali menegaskan bahwa stok pupuk di PT Pusri aman sehingga aneh jika petani masih saja kesulitan mendapatkan pupuk urea bersubsidi. Keanehan ini juga mempertimbangkan pola distribusi yang sudah diubah ke sistem tertutup.
Di sisi lain, kekurangan stok pupuk sebenarnya juga akibat keterlambatan distribusi. Selama ini, distribusi antar pulau masih melalui kapal. Sehingga, rata-rata butuh waktu dua hari mulai dari produsen hingga ke gudang. Itu masih ditambah lagi rentang waktu distribusi dari gudang hingga sampai ke tangan petani.
Mengenai operasi pasar (OP) pupuk urea bersubsidi yang direncanakan Menteri Pertanian RI , Sulfa menilai hal itu bisa saja dilakukan jika memang kondisi di lapangan sudah parah. Dalam hal ini, PT Pusri siap mendukung kebijakan itu dengan cara mengalokasikan stok tambahan untuk keperluan OP nanti.
"Di pabrik, saat ini kami masih punya stok urea curah sebesar 30.000 ton. Kami siap mendukung OP jika memang diperlukan. Namun, sampai sekarang belum ada pemberitahuan dari menteri ke kami," kata Sulfa.