Pusri Siapkan Stok Pupuk Dua Bulan Alokasi
(Berita Daerah - Sumatera)
PT.Pupuk Sriwijadja (Pusri) sudah menyiapkan stok pupuk urea untuk dua bulan alokasi meski pemerintah kota / kabupaten di Sumut belum membuat atau menurunkan surat keputusan alokasi daerah itu.
"Stok urea di gudang-gudang daerah dan termasuk di gudang Belawan ada 32.000 ton dan itu cukup untuk dua bulan alokasi untuk Sumut sesuai Peraturan Gubernur 7 Januari 2010. Manajemen hanya menunggu keluarnya SK bupati/walikota untuk menyalurkannya," kata Kabag Administrasi dan Keuangan PT Pusri wilayah pemasaran Sumut, Herbert Tambunan, di Medan, Rabu.
Untuk Januari, alokasi pupuk untuk di Sumut sebanyak 15.952 ton dan Februari 16.189 ton dari total alokasi tahun ini sebanyak 220.000 ton.
Dia mengakui, alokasi pupuk terbesar tahun ini masih untuk daerah Simalungun yang sebanyak 27.055 ton, disusul Tanah Karo 20.095 ton, Deli Serdang 19.246 ton dan Serdang Bedagai 17.295 ton.
"Pusri juga sudah meminta 61 distributor untuk menjalankan tugasnya nanti dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadi permasalahan dalam penyaluran pupuk itu," katanya.
Kepala Pemasaran PT Pusri untuk wilayah Deli Serdang dan Medan, TP Haryanto, menyebutkan, di daerah Deli Serdang dewasa ini memang sebagian besar lagi musim panen.
Tetapi, kata dia, akan lebih baik kalau SK Bupati Deli Serdang tentang alokasi pupuk di daerah itu segera dikeluarkan agar stok pupuk sudah ada di tangan kelompok tani ketika mau memasuki musim tanam,
"Dipastikan pengadaan akan terhambat kalau ketika musim panen sudah masuk, baru SK alokasi dikeluarkan," katanya.
Pendapat senada juga dinyatakan Kepala Pemasaran Pusri untuk Langkat dan Binjai, Rinaldi dan eksekutif di Serdang Bedagai, Perdana Ginting.
Kepala Dinas Pertanian Sumut, M.Roem.S, mengatakan, pihaknya dan termasuk Gubernur Sumut sudah menyurati bupati/walikota untuk meminta agar SK alokasi pupuk itu segera dikeluarkan.
"Dinas Pertanian bahkan sudah menginformasikan draft alokasi pupuk dari Menteri Pertanian agar pejabat daerah itu sudah bisa mengambil ancang-ancang untuk pembagian pupuk itu ke daerah kecamatannya," katanya.
Penyaluran pupuk perlu disegerakan agar tidak mengganggu masa tanam petani, apalagi tahun ini ada pencetakan sawah baru seluas 450 hektare, katanya.
Petani, kata Roem, membutuhkan pupuk itu, apalagi Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk tersebut tidak naik atau sebesar Rp1.200/kg untuk urea.
(in/IN/ant)