Pusri perpanjang kontrak pembelian gas hingga 2017 dengan Pertagas Niaga
04 July 2011
JAKARTA. PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang siap untuk membeli harga gas keekonomian dalam perpanjangan kontrak jual beli gas dengan PT Pertagas Niaga. Sebelumnya harga gas yang dibeli oleh Pusri Palembang sebesar US$ 3,6 per mmbtu.
Untuk perpanjangan Perjanjian Jual Beli Gas Bumi (PJBG) nanti, Pusri Palembang siap untuk membeli dengan harga US$ 5 per mmbtu. PT Pertagas Niaga memiliki kontrak jual beli gas dengan Pusri Palembang. Jumlah volume gas yang dialirkan ke Pusri mencapai 14 juta kaki kubik perhari (mmscfd).
Kontrak ini akan berakhir pada 31 Desember 2012. Kedua belah pihak sepakat untuk memperpanjang kontrak jual beli gas selama 5 tahun hingga 2017. Dalam perpanjangan kontrak baru itu, Pusri Palembang siap memberikan tawaran harga lebih tinggi.
"Jadi yang paling baik memang menggunakan harga formula ya supaya masing-masing pihak tidak merasa dirugikan," ujar Direktur Utama Pusri Palembang, Eko Sunarko kepada KONTAN akhir pekan ini.
Perpanjangan kontrak PJBG itu untuk mengamankan kebutuhan gas Pusri. Kebutuhan gas Pusri tiap tahunnya rata-rata membutuhkan 225 mmscfd untuk memproduksi 2 juta ton pupuk.
Eko mengatakan, Pusri akan membangun pabrik pupuk 2b sebagai pengganti pabrik pupuk 2 yang usianya sudah tua. Pabrik yang usianya lebih dari 30 tahun tersebut sudah tidak efisien lagi sebab cukup boros untuk menggunakan gas.
"Kalau pabrik lama 1 ton urea membutuhkan produksi gas sekitar 40 mmscfd tapi dengan adanya pabrik baru ini konsumsi gas hanya sekitar 25 mmscfd," kata Eko.
Terkait dengan pabrik baru tersebut, Eko menyatakan sudah mendapatkan komitmen pasokan gas dari PT Medco E&P Indonesia. Sehingga tak perlu ada kekhawatiran soal pasokan gas. Jika semuanya lancar, pabrik 2b akan memasuki masa konstruksi pada tahun depan. "Investasi pabrik ini sekitar US$ 600 juta," papar Eko.