25 January 2016
Semarang - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang menjamin ketersediaan stok pupuk urea bersubsidi untuk wilayah Provinsi Jawa Tengah aman.
"Selama tiga bulan ke depan, atau hingga Maret, stok dijamin aman, karena stok disiapkan di atas ketentuan Permendag dan Permentan," ujar Sekretaris Perusahaan PT Pusri Zein Ismed, didampingi Manajer Humas Sulfa Ganie kepada wartawan di Semarang, Jumat (22/1) malam.
Zein mengatakan, untuk stok akhir bulan Januari tercatat 55.376 ton (ketentuan stok 41.457 ton), di bulan Februari stok akhir sebanyak 45.844 ton (29.537 ton), sedangkan untuk stok akhir Maret tercatat 58.954 ton (31.685 ton).
Sulfa Ganie menambahkan, untuk membantu proses penyaluran urea bersubsidi, Pusri mengerahkan 183 distributor dengan total pengecer 6.097 kios.
"Jateng tercatat pengguna pupuk urea bersubsidi terbesar kedua setelah Jatim. Kebutuhan Jateng sebenarnya mencapai 900.000 ton pertahun, namun sesuai SK Mentan, Jateng hanya mendapat alokasi 818.000 ton," ujar Sulfa.
Zein Ismed menambahkan, hadirnya pabrik baru Pusri II-B yang dibangun sejak April 2013 diharapkan dapat meningkatkan produksi pupuk urea hingga 2,61 juta ton per tahun. Saat ini, kapasitas produksi terpasang yang dimiliki Pusri 2,262 juta ton per tahun.
Pabrik yang diuji coba sejak November 2015, kata Zein Ismed, ditargetkan beroperasi secara maksimal pada April 2016. Dikatakan, pabrik baru itu sebagai pengganti pabrik paling tua yakni Pusri II yang dibangun pada 1974.
Selama ini PT Pusri memiliki empat pabrik dengan total kapasitas produksi mencapai 2,262 juta ton per tahun, namun karena kondisinya sudah tua, kapasitas produksi tersebut tidak pernah tercapai secara maksimal.
"Kondisi empat pabrik yang dimiliki Pusri rata-rata usianya 35 tahun ke atas, sedangkan idealnya usia pabrik pupuk maksimal 20 tahun. Akibatnya, pabrik tua ini boros bahan baku gas, sehingga ongkos produksi tinggi, sedangkan kapasitas produksi tidak tercapai," ujarnya.
Pabrik baru bernilai investasi Rp 7,4 triliun itu, menggunakan teknologi KBR Purifier Technology untuk pabrik amonia dan teknologi Acces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licencor untuk pabrik urea.
Kapasitas produksi terpasang pabrik amonia mencapai 2.000 ton per hari atau 660.000 ton per tahun dan kapasitas pabrik urea 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.
Selain ramah lingkungan, pabrik baru itu juga menghemat bahan baku gas. Rasio pemakaian gas per ton produk 31,49 MMBTU per ton amonia dan 21,18 MMBTU per ton urea.
Sumber : http://www.beritasatu.com/nasional/343931-pusri-jamin-stok-pupuk-bersubsidi-untuk-jateng-aman.html
Share
04 November 2024
RESTO APUNG SESERA, LESTARIKAN KULINER KHAS PALEMBANG05 November 2024
Temu Tani & Tinjauan Aset29 October 2024
Buletin Pusri Edisi 309