PALEMBANG – Guna mendukung Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dalam Memperkuat Sumatera Selatan sebagai Lumbung Pangan Nasional, PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) laksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (23/02).
Penandatanganan dilaksanakan secara langsung oleh Direktur Keuangan & Umum Pusri, Saifullah Lasindrang bersama stakeholders dan disaksikan oleh Gubernur Sumsel, Herman Deru dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 di Hotel Aryaduta Palembang.
“MoU ini merupakan salah satu satu bentuk sinergi dan dukungan kami dan sinergi antara Pusri dengan Provinsi Sumsel. Dengan potensi yang dimiliki Sumsel, akan sangat baik jika dimanfaatkan dan dikembangkan dengan baik”, ujar Saifullah Lasindrang. Pusri mendapat alokasi pupuk urea subsidi sebesar 152.717 ton dan 82.405 ton pupuk NPK subsidi ke-17 Kabupaten atau Kota Sumatera Selatan. "Dengan alokasi tersebut, Pusri pastikan penyaluran 100 persen sejak Januari hingga Desember 2021," ujarnya.
Saifullah mengatakan dengan jumlah alokasi pupuk subsidi tersebut, Pusri siap mendukung penuh program Gubernur Sumsel yang menjadi lumbung pangan nasional ini. "Selain itu, kita juga sangat mendukung kenaikan produktivitas pertanian, kenaikan pendapatan petani, adopsi praktek pertanian unggul dan menyediakan pupuk Non Subsidi melalui program Agrosolution. Dalam program ini, Pusri melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholders, mulai dari dinas pertanian, perbankan, asuransi, distributor pupuk, dan offtaker" ungkapnya.
MoU yang dilaksanakan yaitu terkait dukungan bersama program agrosolution dari seluruh stakeholder pendukung (Agrosolution Support Partners) yang bergerak di bidang pertanian, perusahaan sarana produksi pertanian (pupuk, benih, pestisida), bank, asuransi, Perguruan Tinggi/Lembaga Riset bertujuan guna mewujudkan konsep “one stop solution”, “one stop services”.
Melalui MoU yang dilakukan antara Pusri dengan Pemprov Sumsel ini, seluruh petani/poktan/gapoktan dapat menerapkan teknologi budidaya berkelanjutan, penyediaan agro input, kemitraan akses permodalan, asuransi budidaya pertanian, offtaker di wilayah Sumatera Selatan dengan tujuan akhir yaitu tercapainya tujuan bersama Sumsel sebagai lumbung pangan nasional serta petani pun semakin sejahtera.
***
Informasi lebih lanjut:
VP Humas - Soerjo Hartono