Bisnis.com, PALEMBANG – PT Pupuk Sriwidjaja atau Pusri Palembang bakal mendapat pasokan tanah liat putih (white clay) sebanyak 50.000 ton – 60.000 ton dari PT Semen Baturaja (Persero) Tbk untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pupuk NPK.
Direktur Utama PT Pusri Palembang Mulyono Prawiro mengatakan pihaknya membutuhkan white clay sebagai komponen perekat dari tiga unsur kimia yang ada di pupuk NPK, yakni nitrogen, phosphate dan kalium.
“Selama ini Pusri membeli clay di Tuban, Jawa Timur. Tentunya dengan beralih ke PT Semen Baturaja, kami bisa menghemat biaya produksi karena berada dalam satu daerah, diperkirakan bisa menekan hingga 20 persen,” katanya usai penandantanganan surat perjanjian jual beli white clay dengan Semen Baturaja, Selasa (21/1/2020).
Mulyono mengatakan pasokan white clay tersebut sudah termasuk antisipasi peningkatan kebutuhan hingga tiga kali lipat, seiring adanya penambahan kapasitas produksi NPK yang mencapai 300.000 ton per tahun dari semula 100.000 ton per tahun.
Menurut dia, saat ini perusahaan sangat fokus dalam pengembangan bisnis pupuk NPK, khususnya di wilayah Sumsel yang dikenal memiliki areal perkebunan jutaan hektare.
Peluang bisnis tersebut dinilai menjanjikan, apalagi pasokan domestik masih kekurangan 3,9 juta ton dari total kebutuhan nasional 11,1 juta ton.
Sementara itu, Direktur Utama PT Semen Baturaja (Persero) Tbk atau SMBR, Jobi Triananda Hasjim, mengatakan perseroan siap menyuplai kebutuhan white clay bagi Pusri.
“White clay yang akan disuplai ke Pusri berasal dari tambang dan pabrik milik SMBR. Penjualan produk ini juga menjadi bentuk sinergi antarBUMN dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” paparnya.
Menurut Jobi, pihaknya menilai kerjasama ini akan lebih menguntungkan kedua perseroan khususnya bagi Pusri karena dari segi biaya transportasi akan lebih efisien karena lokasinya yang berdekatan.
SMBR sendiri telah menjajaki potensi bisnis white clay sejak 2019 lalu. Pada tahun 2020, SMBR akan fokus pada ekspansi produk semen dari hulu ke hilir sebagai salah satu strategi perseroan dalam menghadapi oversupply semen.
Selain bisnis white clay, SMBR juga telah menjajaki bisnis mortar, bata ringan dan beton porous.