Pusri Bantah Putus Kontrak dengan Medco Energi
Direktur Utama (Dirut) PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Dadang Heru Kodri membantah isu pemutusan kontrak suplai gas Medco Energi ke PT Pusri. Ini diungkapkannya kepada wartawan, usai halalbihalal yang dilaksanakan di gedung Serbaguna PT Pusri kemarin (15/10). ?Alhamdulillah, enggak ada pemutusan,? ujar Dadang.
Ia menjelaskan, selama kurun waktu 10 tahun pihaknya telah memperbarui kontrak dengan Medco, khususnya untuk menyuplai gas alam ke PT Pusri. ?Enggak ada, kita bayar kok. Mereka juga mau dan kontraknya dari 2008 sampai 2018 sudah diperbaharui pada 2007 lalu, ? tegas dia.
Dikatakannya, gas yang dibeli dari Medco sebanyak 45 milion million standart cubik pit per day (MMSCPD). Harganya sebesar 3,4 dolar, dengan kontrak baru selama 10 tahun ke depan. Sementara, dengan Pertamina kontraknya juga sudah diperbaharui selama lima tahun dari 2008 ? 2013. Besar gas yang disuplai Pertamina sebesar 180 MMSCPD, sedangkan harganya naik 3,3 dolar sudah sampai di Pusri. Eksaliasinya naik sebesar 2,5% setiap tahun.
Ia juga menjelaskan, rek=strukturisasi PT Pusri dari Holding. Hal ini, katanya, akan sangat menguntungkan bagi PT Pusri. Karena, setelah Pusri lepas Holding justru akan lebih meringankan beban yang selama ini membawahi seluruh anak ? anak perusahaan di Indonesia. ?Holding-nya boleh saja namanya PT AKI, namun Pusri tak dihilangkan. Apa pun nama yang mau dibentuk, Pusri tetap seperti itu. Apa pun caranya mau holding baru atau perusahaan baru, Pusri tetap ada,? ujarnya.
?Pergantian namanya itu enggak bisa dan itu juga diiyakan oleh pemegang saham. Pusri tetap dengan namanya.? Tambah Dadang.
Lebih jauh ia menjelaskan, lepas holding Pusri akan lebih cepat mewujudkan program pemerintah. Karena, menurut Dadang, nantinya manajemennya akan terpisah dari holding. ?Sehingga, konsentrasinya akan dilakukan disini dan langsung dikelola juga oleh manajemennya dari sini,? ungkapnya.
Mengenai rencana akan pengembangan PT Pusri di Iran ? dengan lepas holding ? tak akan terganggu, asalkan pemerintah memberi pinjaman ke Pusri. ?Nah, ini yang kita tunggu, karena besar biaya untuk membangun anak perusahaan Pusri di Iran tersebut butuh U$ 150 juta,? kata Dadang seraya mengatakan, rencana pembangunannya belum dapat ditentukan, karena masih perlu mencermati situasi.