Palembang (Antarasumsel.com) - PT Pupuk Sriwijaya Palembang menargetkan pembangunan pabrik Pusri III-B pada 2017 untuk melanjutkan proyek revitalisasi dalam upaya menggenjot produksi dan efisiensi.
Direktur Utama PT Pusri Palembang, Mulyono Prawiro di Palembang, Selasa, mengatakan pada awal tahun ini direncanakan proyek pembangunan Pusri III-B memasuki tahapan tender.
Sementara untuk pabrik baru Pusri II-B dipastikan akan mulai beroperasi penuh pada 2017 setelah pada 2016 sudah merampungkan masa uji coba.
"Targetnya pabrik Pusri III-B sudah berproduksi pada awal 2018," kata dia.
Menurutnya, langkah revitalisasi pabrik sangat penting untuk meningkatkan daya saing perusahaan di tengah pasar bebas, mengingat produk asal Tiongkok dan India juga menyasar pasar Indonesia.
Untuk itu, penting kiranya bagi Pusri menekan biaya produksi melalui revitalisasi pabrik dan efisiensi, mengingat pabrik yang ada sudah berumur tua dan boros.
Sementara di sisi lain, Pusri masih membeli gas dengan harga tinggi.
Namun, dengan hadirnya pabrik baru maka akan terjadi penghematan bahan baku seperti pabrik Pusri II-B yang mampu berhemat pemakaian gas sebanyak 14,87 mmbtu per ton urea.
Karena itu, PT Pupuk Sriwijaya menargetkan produksi pupuk urea dan NPK meningkat 20 persen pada 2017, karena mulai mengoperasikan pabrik baru Pusri IIB secara optimal.
"Kinerja Pusri secara keseluruhan ditargetkan meningkat 20 persen tahun 2017," kata Mulyono.
Pusri optimitis target itu dapat tercapai merujuk pada capaian tahun 2016 yakni produksi pupuk urea dan NPK yang mampu melewati 100 persen dari beroperasinya lima pabrik, termasuk pabrik baru Pusri IIB telah memproduksi amoniak 46.438 ton dan urea 245.600 ton.
Secara keseluruhan sepanjang 2016, Pusri memproduksi 1.222.270 ton amoniak dan 1.671.160 ton urea dan 71.810 ton NPK.
Editor: Ujang