[PALEMBANG] PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang menganggarkan belanja modal senilai Rp 2,5 triliun untuk investasi pengembangan usaha pada 2013 dalam papat umum pemegang saham (RUPS).
Dalam RUPS itu, investasi pengembangan usaha sebagai langkah strategis perseroan di tahun 2013 ini.
Menurut Dirut PT Pusri Palembang Musthofa, tahun sebelumnya, perseroan hanya memasukan investasi rutin sebagai Belanja modal perseroan milik pemerintah.
“Kami masukkan Investasi pengembangan karena tahun ini mulai bangun pabrik baru (Pusri IIB) dan kami juga akan membeli kapal baru guna kehandalan sistem,” katanya Senin.
Musthofa menjelaskan RUPS menyetujui besaran belanja untuk investasi pengembangan sebesar Rp 2,5 triliun, sementara investasi rutin hanya Rp 1,92 miliar.
Selain itu lanjutnya perseroan juga tengah mengembangkan Pabrik baru Pusri IIB dan Pembelian kapal urea, dana pengembangan juga digunakan untuk pembangunan Pabrik NPK.
Dia menambahkan angka tersebut dari nilai total investasi pengembangan senilai Rp 8.1 triliun karena proyek itu lazimnya berlangsung 33 bulan.
Musthofa menguraikan untuk pembangunan pabrik Pusri II B mulai efektif pada 7 Februari mendatang.
“Pabrik baru dapat beroperasi pada Desember 2015, effektive datenya bulan depan akan tetapi segala persiapan dan uji kelayakan sudah berlangsung lama.” Ulasnya.
Musthofa menjelaskan dana itu dititik beratkan pada pembelian peralatan pabrik, pembelian dan pemelihraan barang-barang dibidang Informasi dan teknologi serta untuk biaya pemeliharaan pabrik dan kapal.
Zain Ismed, Sekretaris Perusahaan PT Pusri Palembang menambahkan pembangunan pabrik Pusri IIB dinilai sangat strategis untuk menambah total produksi tahunan.
PT Pusri saat ini, imbuhnbya tidak hanya memproduksi pupuk bersubsidi untuk keperluan dalam negeri namun juga telah memasuki pasar mancanegra.
“Karena pangsa pasar kita masih terbuka lebar. Kami tidak hanya menjual untuk kebutuhan dalam negeri akan tetapi kita jual ke mancanegara,”
Pusri II B jelas dia mampu melipatgandakan hasil produksi perseroan. Setiap tahun diproyeksikan pabrikkan mampu menghasilkan 660.000 ton pupuk amoniak dan 910.000 ton pupuk urea.
Sementara itu, urainya pada pabrik lama yang hingga kini masih beroperasi, Pusri hanya mampu menghasilkan 330 000 ton pupuk Amoniak.
Menurut Zain Ismed, kapal baru buatan dalam negeri ini akan mampu mengangkut 8500-10000 ton Urea. Sementara itu kapal-kapal lama hanya mampu mengangkut maksimal 7000 ton urea.(133)