Kabar Pusri

PT Pusri Ajak Petani Terapkan Pemupukan Berimbang

07 September 2016

cover
Metro, Lampung (ANTARA Lampung) - PT Pusri mengajak petani untuk terus menerapkan pemupukan secara berimbang pada lahan pertanian guna mendukung ketahanan pangan di Indonesia. "Kali ini kita panen raya pada lahan seluas 105,5 hektare (ha) yang telah menerima perlakuan pemupukan berimbang, sehingga mampu meningkatkan hasil produksi sebesar satu ton perhektarenya," kata Direktur Utama PT Pusri Palembang Mulyono Prawiro di Desa Karangrejo Kecamatan Metro Utara Kota Metro, Lampung, Selasa. Menurut dia, panen raya itu merupakan salah satu program gerakan peningkatan produksi pangan berbasis korporasi (GP3K) yang telah dirintis sejak 2011. "Tujuannya tidak lain untuk menyosialisasikan hasil dari penggunaan pemupukan berimbang spesifik kepada petani," katanya. Dengan perlakukan tersebut, ujar Mulyono, ternyata mampu meningkatkan produksi yang biasanya hanya 5,8 ton/ha menjadi 6,8 ton/ha. "Di sini karena baru pertama kali akan terus kita tingkatkan, kalau di daerah lain peningkatannya bisa mencapai 6--7 ton perhektare," kata dia.

Untuk itu, Mulyono mengatakan, panen raya ini juga sebagai upaya sosialisasi kepada petani agar dapat menerapkan pemupukan berimbang dengan formulasi  5-3-2 atau 500 kilogram pupuk organik, 300 NPK, serta 200 urea. Dalam artian,  setiap panen pasti akan ada hara yang terbawa oleh tanaman sehingga perlu dibenahi serta diberikan pemupukan agar tidak membuat tanah semakin rusak atau tidak subur. "Formulasi ini sudah melalui kajian-kajian sehingga menjadi yang paling pas untuk peningakatan produksi hasil pertanian," ujarnya. Mengenai Metro yang dijadikan lokasi uji coba, Mulyono mengatakan, pihaknya pertama melihat kesiapan lahannya sehingga daerah itu yang menjadi lokasi demplot.

"Tapi, kalau ke depan ada wilayah lainnya di Lampung yang sudah siap untuk melakukan penerapan formulasi 5-3-2 pemupukan berimbang, tidak menutup kemungkinan kita lakukan di daerah tersebut," katanya. Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia, Koeshartono menambahkan, formulasi 5-3-2 dianggap yang paling pas karena telah melewati berbagai kajian dan uji-uji lainnya.

"Biaya tidak besar tapi ada peningkatan, inilah yang harus dikedepankan sehingga petani mau ikut serta menerapkan formulasi pemupukan berimbang tersebut," kata dia. Ia menambahkan, Pupuk Indonesia memang memiliki target produksi pada 1,3 juta hektare sehingga harus terus dikawal. Untuk itu, pihaknya memberikan tugas kepada anggota seperti Pusri, Pupuk Kujang, Petro, agar dapat menyosialisasikan program pemupukan berimbang tersebut.

Terkait distribusi pupuk, Koeshartono menegaskan, persedian serta distribusi pupuk untuk masyarakat sangat aman bahkan siap guna menghadapi musim tanam Oktober-Maret mendatang. "Jadi, masyarakat khususnya petani tidak perlu khawatir akan ketersedian pupuk tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Metro, A Pairin mengatakan, pemupukan berimbang itu sangatlah bermaanfaat, bahkan meski terdapat wilayah yang terserang hama wereng namun hasil produksinya masih bisa bertahan baik.

"Dari 100 hektare yang terserang wereng, tapi hasil produksinya masih bisa meningkat satu ton/ha," kata dia. Hal tersebut sangat baik sehingga petani harus dapat menerapkan dalam lahan pertaniannya.
Ia juga meminta instansi terkait untuk terus memberikan pendampingan kepada petani di wilayah setempat agar target produksi nasional dapat tercapai. (Ant)

Editor: Edy Supriyadi
COPYRIGHT © ANTARA 2016

Layanan Pelanggan Report Governance Public Info FAQ