Kabar Pusri

Program Makmur Integrasikan Petani dengan BUMN, Erick Thohir: Tidak Mungkin Kita Berdiri Sendiri

17 October 2021

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen menciptakan ekosistem pertanian terintegrasi melalui Program Makmur, yakni program yang diinisiasi oleh PT Pupuk Indonesia (Persero).
 
 Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, program itu dilaksanakan untuk menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, hingga jaminan ketersediaan pupuk nonsubsidi.

"Tidak mungkin pada saat seperti ini, kita berdiri sendiri-sendiri, kita harus gotong royong, apalagi covid ini benar-benar menekan tidak hanya kesehatan kita, tapi juga ekonomi. Lalu Covid-19 ini juga membuat kesenjangan sosial, karena itu harus diintervensi supaya ekonominya seimbang," tutur Erick dalam keterangannya, Minggu (17/10/2021). Mantan bos Inter Milan itu menyebutkan, petani yang tergabung dalam program Makmur mendapat pendampingan yang berdampak positif pada produktivitas dan penghasilan pertanian. "Program Makmur ini kita BUMN fokus utama di 40.000 hektar, 28.000 petani. Kalau ini jalan, kita besarkan," ujar Erick.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh mengklaim, sudah banyak petani yang mengalami peningkatan produktivitas dan penghasilan pertanian sejak bergabung pada program yang diluncurkan Agustus 2021.
 
"Sesuai inisiasi dari Pupuk Indonesia, Makmur ini ada ekosistem, di situ ada pensuplai benih, produsen pupuk, ada pestisida, lalu pendanaannya ada Himbara, BNI, BRI, Mandiri, kemudian offtaker sudah ada RNI Grup, ini sudah terintegrasi, kalau ada potensi gagal panen maka ada asuransinya, ada Jasindo. Artinya kolaborasi BUMN ini sudah mensuport program Makmur," tutur dia. Sebagai informasi, Program Makmur telah dijalankan oleh masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia grup, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik. Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing-masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya. Pada tahun 2021, luas lahan Program Makmur ditarget mencapai 50.000 hektare. Adapun komoditas yang menjadi fokus program ini yakni padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis.
 
Realisasi program Makmur secara nasional per September 2021 telah mencapai 50.799 hektar dan melibatkan 31.596 orang petani.


Sumber: https://money.kompas.com/read/2021/10/17/181158626/program-makmur-integrasikan-petani-dengan-bumn-erick-thohir-tidak-mungkin-kita
Layanan Pelanggan Report Governance Public Info FAQ