KBRN, Banyuasin : PT Pupuk Sriwidjaja Palembang sebagai anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), terus berinovasi mewujudkan visi menjadi perusahaan agroindustri unggul di Asia.
Pusri senantiasa mendukung upaya pemerintah dalam implementasi korporatisasi pertanian melalui beragam program. Salah satu program unggulan yang telah berjalan adalah Agrosolution yang merupakan bagian dari transformasi bisnis di Pupuk Indonesia dan seluruh anak perusahaannya.
Program tersebut kini dikenal dengan nama baru menjadi “Program Makmur” yang secara resmi diluncurkan langsung oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, di Subang, Sabtu (28/8/2021) lalu.
Program Makmur berbentuk pengawalan dan pendampingan intensif kepada petani dan budidaya pertanian yang didukung teknologi dan produk-produk retail yang berkualitas. Program Makmur inipun memberikan banyak manfaat, seperti meningkatkan produktivitas pertanian, meningkatkan keuntungan petani, adopsi praktik pertanian unggul dan ketersediaan pupuk non-subsidi berkualitas untuk membantu memenuhi kebutuhan petani. Di samping itu, kolaborasi dengan para stakeholder seperti perbankan, asuransi, pemerintah daerah, offtaker terus dilakukan sehingga dapat menjadi solusi pertanian yang berkelanjutan bagi petani.
Direktur Utama PT Pusri, Tri Wahyudi Saleh, disela-sela kegiatan Panen Raya Jagung, di Desa Banyu Urip KM 25, Kec. Tanjung Lago, Kab. Banyuasin, mengatakan bahwa realisasi luas tanam Program Makmur PT Pusri Palembang telah mencapai 9.226 Ha dan telah melampaui target tahun 2021 pada bulan Agustus ini.
“Hal ini tentunya akan terus dilanjutkan di tahun 2021 ini dan tahun-tahun mendatang sehingga petani memperoleh benefit dari Program Makmur ini,”ujar Tri Wahyudi dalam siaran pers yang diterima RRI, Kamis (9/9/2021)
CV Cempaka Putih sebagai penyelenggaran kegiatan panen raya, merupakan Distributor Integrator Program Makmur yang telah melaksanakan demplot (demonstration plot) bekerjasama dengan PT Pusri Palembang untuk komoditas jagung. Demplot tersebut dalam pengawalan teknologi pemupukan, dengan formula pemupukan per Hektare sebagai berikut:
Urea Pusri Non-Subsidi : 300 kg
NPK 15-15-15 Pusri Non-Subsidi : 300 kg
Pupuk Mikro Nutremag : 7 kg
Pupuk Hayati Bioripah : 7 liter
Dengan kawalan teknologi yang dilakukan Pusri, maka terjadi peningkatan hasil panen jagung dari 7 ton hasil dengan perlakuan sesuai kebiasaan petani, hingga meningkat menjadi 8,5 ton hasil panen, atau meningkat sebesar 18%.
Begitu juga dengan peningkatan pembelian Jagung (JKP/Jagung Kering Pipil) yang dibeli offtaker dengan harga Rp.5.200,-/kg, yang menunjukan peningkatan pendapatan sebesar 19%.
“Kami berharap kerjasama antara CV Cempaka Putih dan PT Pusri Palembang ini dapat terus terjalin dan ditingkatkan demi kemakmuran dan kesejahteraan petani. Insya Allah kami juga akan terus memberikan yang terbaik, baik itu dari suplai pupuk maupun dari pendampingan kepada petani melalui Program Makmur untuk mengembangkan komoditas jagung di Kabupaten Banyuasin, karena hasil panen jagung ini tidak hanya dibutuhkan oleh masyarakat Sumsel, tetapi juga oleh masyarakat daerah lainnya,” beber Tri
Banyuasin merupakan sentra pangan terbesar di Sumatera dan memiliki lahan yang cukup luas untuk dikembangkan. Saat ini Sumsel berada di peringkat 10 besar provinsi penghasil jagung terbanyak di Indonesia.
“Kedepan, Pusri berkomitmen untuk terus memberikan dukungan agar bisa mencapai target lima besar sentra produksi jagung di Indonesia.” Tutup Tri.
Sumber: https://rri.co.id/palembang/ekonomi/1182456/program-makmur-genjot-produktivitas-jagung-di-banyuasin?