Produksi Pupuk Urea Bisa 7 Juta Ton
JAKARTA - Produksi pupuk urea tahun ini diperkirakan menembus 7 juta ton atau naik 6 persen dibanding produksi tahun lalu sebesar 6,6 juta ton. Ketua Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia Arifin Tasrif mengatakan produksi pupuk urea pada 2011 diproyeksikan 7,137 juta ton. "Sedangkan produksi NPK diproyeksikan 2,805 juta ton," kata Arifin di Jakarta pekan lalu.
Target produksi pupuk urea sedikit lebih rendah dibanding target produksi tahun lalu, yang ditetapkan sebesar 7,3 juta ton. Sedangkan targetproduksi pupuk SP, menurut Arifin, diperkirakan sebesar 580 ribu ton dan pupuk ZA 750 ribu ton.
Kementerian Perindustrian mencatatkan realisasi penyerapan pupuk sampai November 2010 mencapai 5,9 juta ton. Direktur Industri Kimia Hulu Kementerian Perindustrian Tony Tanduk menyebutkan, pertanian subsidi bakal menyerap pupuk urea paling besar sebesar 5,1 juta ton.
Adapun kapasitas terpasang produksi pupuk urea saat ini mencapai 8,05 juta ton, tapi produksi hanya 6,6 jutaton. Beberapa produsen berencana menghentikan sebagian fasilitas produksi selama tahun ini, seperti PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), yang berencana mengurangi kapasitas produksi sebesar 1.856 ton.
Namun, seiring dengan rencana ekspansi beberapa pabrik pupuk pada 2011, target produksi tetap akan terpenuhi. Salah satu yang akan melakukan ekspansi adalah PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) V di Bontang, yang tahun depan memulai pembangunan pabrik pupuk baru dengan nilai investasi US$ 828,6 juta.
Sampai 2014, enam pabrik pupuk urea baru akan dibangun, lima di antaranya untuk menggantikan pabrik lama yang usianya cukup tua Pabrik-pabrik baru itu akan dibangun oleh PT Pusri dan PT Pupuk Kujang, yang diperkirakan menambah kapasitas total produksi pupuk urea sampai 3,5 juta ton.
Pemerintah memperhitungkan pembangunan tiap-tiap pabrik akan selesai sejalan dengan pertumbuhan kebutuhan pupuk dalam negeri, sehingga kemungkinan besar impor tidak akan diperlukan. Kartika Candra.