PALEMBANG, RP – Meski belum lama beroperasi, namun pabrik baru milik PT Pusri Palembagn yakni Pusri IIB, sudah mencatat kinerja positif. Hal itu berdasarkan capaian realisasi produksi yang dihasilkan pabrik baru tersebut.
Direktur Produksi PT Pusri Palembang, Filius Yuliandi mengatakan, kurang lebih pabrik Pusri IIB sudah dioperasikan. Dari sana didapati realisasi produksi rata-rata di atas 100 persen. Yaitu produksi amoniak sebesar 108 persen dan urea 110 persen. “Tidak hanya itu produksi pabrik baru ini juga sudah dikomersilkan atau dipasarkan untuk umum,” kata dia, disela-sela kunjungan Menteri BUMN, Rini Soemarno, Jumat (4/8) lalu.
Meski tidak menyebutkan secara rinci besaran produksi dari pabrik baru tersebut. Namun menurutnya produksi yang dihasilkan dari pabrik Pusri IIB sudah sesuai dengan target. Selain itu, produksi pupuk pusri semester I/2017 juga sesuai ketentuan dari Kementerian Pertanian dan Kementarian Perdagangan untuk penyaluran pupuk public service obligation (PSO).
Sementara itu, terkait peresmian Pusri IIB, Filius mengaku, saat ini manajemen tengah menunggu jadwal dari Sekretariat Negara. Sebab, rencananya presiden Joko Widodo yang akan melakukan peresmian pabrik yang nilai investasinya mencapai triliunan rupiah tersebut. “Kami masih menunggu jadwal dari Presiden, sejauh ini belum ada,” katanya.
Filius menambahkan, di semester II, pihaknya focus pada peningkatan efisiensi dan pembangunan pabrik NPK. Pembangunan pabrik baru ini bertujuan untuk melakukan efisiensi dan merevitalisasi pabrik yang lama. Kapasitasnya tetap sama tetapi lebih efisien saj sehingga PT Pusri bisa lebih kompetitif. “Dengan adanya Pusri IIB khusunya target produksi tahun depan akan lebih tinggi,” katanya.
Pabrik Pusri IIB dilengkapi dengan teknologi terbaru. Selain ramah lingkungan juga hemat bahan baku gas yakni dengan rasio pemakaian gas per ton produk 31,49 MMBTU/ ton amonia dan 21,18 MMBTU / ton urea.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno di sela-sela kunjungannya ke Kota Palembang, menyempatkan waktu untuk meninjau Pabrik Pusri IIB. Rini meminta seluruh jajaran Pusri dapat menjaga pabrik baru ini dengan baik. Dengan demikian harapannya produksi yang dihasilkan dapat maksimal, dan kualitas dari produksi juga mampu perbaik dengan dengan produk serupa di pasar internasional. “Saat ini persaingan bisnis sangat ketat, saya minta ke pihak Pusri agar dapat memaksimalkan adanya pabrik baru ini. Sehingga bisa lebih mampu bersaingan di industri pupuk,” katanya. (tma)