PANGKALPINANG-- Sedikitnya 276 peserta mengikuti rapat koordinasi (Rakor) Pupuk bersubsidi Kepulauan Bangka Belitung, di Ruang Rapat Pasir Padi lantai tiga Kantor Gubernur Kepulauan Babel, Senin (15/1/2018).
Rakor pertanian yang diinisiasi oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman ini berlangsung lancar. Dari sesi tanya-jawab yang disampaikan tujuh perwakilan penanya, masyarakat menginginkan adanya penambahan jumlah pupuk bersubsidi untuk petani di Babel.
Selain itu, masyarakat petani juga mengharapkan pemerintah provinsi melalui gubernur Babel dapat menambah jumlah pupuk dari tahun-tahun sebelumnya.
"Saya segera berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian, Direksi Pusri dan Petro Kimia. Semoga saja dalam tahun ini keinginan para petani kita bisa terwujud. Tetapi yang terpenting harus tetap semangat berkebun lada," pinta Gubernur Erzaldi, Selasa (16/1/2018) malam.
Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Abdul Fatah yang memimpin Rapat Koordinasi Pupuk Bersubsidi mengatakan bahwa untuk tahun 2017 hingga 2018 terdapat penurunan pengadaan pupuk bersubsidi yang mengakibatkan jumlah pupuk bersubsidi mengalami penurunan jumlah.
Abdul Fatah berjanji Pemprov Babel akan melakukan terobosan- terobosan dalam menaikkan jumlah pupuk bersubsidi yang ada di Babel ke pemerintah pusat.
“Gubernur akan melakukan terobosan dan langkah langkah yang strategis dalam meningkatkan jumlah pupuk bersubsidi di Bangka Belitung ke pemerintah pusat,“ ungkap Abdul Fatah.
Karena itulah, Wagub mengharapkan kepada Gapoktan agar menggunakan pupuk bersubsidi dengan tepat dan tidak diselewengkan, dimana pupuk bersubsidi yang diterima para petani merupakan subsidi yang diberikan pemerintah demi meringankan biaya operasional para petani.
“Saya minta kepada para gapoktan untuk mempergunakan pupuk subsidi dengan tepat sasaran dan tidak diselewengkan. Kalau ada indikasi penyelewengan laporkan kepada Dinas Pertanian Provinsi Babel, agar bisa ditindaklanjuti,” imbau Wagub.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Babel, Toni Batubara menambahkan, perlu pengawalan distribusi pupuk bersubsidi oleh semua pihak, sehingga penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan prinsip 6 tepat, yaitu tepat jenis, jumlah, harga, tempat, waktu,dan tepat mutu.
Lanjut Toni, penerima pupuk bersubsidi hanya petani yang memiliki lahan yang dikelola oleh pemilik lahan atau petani dibawah 2 hektar total luasan lahan.
“Pupuk bersubsidi diperuntukkan bagi petani, pekebun, peternak yang mengusahakan lahan dengan total luasan maksimal 2 hektar atau petambak dengan luasan 1 hektar setiap musim tanam per keluarga,” jelas Toni Batubara.
Toni juga mengatakan, dengan adanya pupuk subsidi ini, para gapoktan agar menyusun Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sebagai syarat yang utama dalam penerimaan pupuk bersubsidi sehingga prinsip 6 tepat dapat terlaksana.
"Syarat untuk mendapatkan harus memiliki RDKK pupuk bersubsidi dengan baik dengan memperhatikan kebutuhan kelompok tani dan alokasi sehingga penyaluran pupuk sesuai dengan prinsip 6 tepat yaitu tepat jenis, jumlah, harga, tempat, waktu,dan tepat mutu," ungkap Toni Batubara.
Dalam pengadaan pupuk bersubsidi, lanjut dia, akan dipasok dari produsen pupuk yang ada di Babel melalui PT Petro Kimia Gresik dan PT. Sriwijaya. Selain itu ada 3 distributor di Pulau Bangka.
Toni juga mengatakan, prosedur penyusunan RDKK pupuk bersubsidi agar disampaikan paling lambat akhir Februari 2018, yang ditandatangani oleh kepala desa masing masing Gapoktan. (tkg/wah)