PALEMBANG – Sebagai salah satu langkah strategis untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan agroindustri unggul di Asia, PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), senantiasa melaksanakan perubahan dan layanan terbaik bagi stakeholders. Untuk itu Pusri melaksanakan serangkaian tahapan transformasi bisnis, salah satunya melalui Program Agrosolution bersama PT Pupuk Indonesia (Persero).
Melalui Program Agrosolution ini, petani yang terlibat diberikan pendampingan intensif mengenai budidaya tanaman, aplikasi teknologi pertanian mutakhir, akses permodalan dan offtake hasil panen yang dilakukan oleh stakeholder diharapkan dapat membantu petani mencapai hasil yang optimal serta meningkatkan kesejahteraan petani.
Sebagai bentuk keseriusan dan meningkatkan keberhasilan program Agrosolution, Pusri kembali melaksanakan MoU. Kali ini MoU dilaksanakan bersama TNI AD melalui Poskopad Kodam II Sriwijaya dengan membentuk Program Agrosolution Bela Negeri, yang mana sebelumnya MoU tersebut telah ditandatangani oleh Menteri Pertanian akhir tahun lalu.
MoU ini dilaksanakan pada acara Kick Off Food Estate “Petani Bela Negeri” yang diselenggarakan di Pemulutan, Ogan Ilir yang dihadiri oleh Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, Gubernur Sumsel, Herman Deru, Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Agus Suhardi, Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, Bupati Banyuasin, Askolani, Bupati OKI, Iskandar, Bupati OKU Timur, Lanosin, Bupati OKU Selatan, Popo Ali Martopo, Jajaran Direksi Pusri serta Unsur Forkopimda Sumsel (28/05).
Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh mengatakan bahwa Program Agrosolution Bela Negeri ini memiliki tujuan untuk membentuk suatu sistem yang terintegrasi melalui cara menggabung konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan fungsi teritorial yang dimiliki oleh TNI AD.
“Dengan adanya program ini, kami memiliki sebuah sistem terintegrasi yang menyatukan konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan territorial, yang sangat bermanfaat dalam bidang pertanian”, jelas Tri.
Tri menambahkan manfaat dari program ini diantaranya meningkatkan kapasitas di bidang pertanian, pemanfaatan sarana dan prasarana pertanian, serta pendampingan penerapan inovasi teknologi pertanian.
“Hingga saat ini Program Agrosolution Pusri telah kami laksanakan pada 10 (sepuluh) titik demplot (demonstrasi plot) yang tersebar diseluruh wilayah Sumatera Selatan, dengan luas binaan Program Agrosolution yaitu sebesar 2.357 ha dari total keseluruhan sebesar 4.156 ha. Serta diaplikasikan pada komoditas padi, jagung dan sawit”, tambah Tri.
Tri mengatakan bahwa Pusri siap berkolaborasi dan mendukung peningkatan potensi pertanian di Provinsi Selatan dan mewujudkan cita-cita Sumsel dalam menaikkan peringkat sebagai Provinsi penghasil tanaman terbesar di Indonesia.
“Kami juga berharap kedepannya Program Agrosolution ini dapat diperluas di seluruh Wilayah Indonesia, guna mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional”, tutup Tri.
Informasi lebih lanjut:
Soerjo Hartono
VP Humas